'The Night is Short, Walk on Girl' adalah Anime Absurd yang Patut Kita Simak
The Night is Short, Walk On Girl. Gambar dari GKIDS.
Anime

'The Night is Short, Walk on Girl' adalah Anime Absurd yang Patut Kita Simak

Seri anime ini punya tokoh pencuri celana dalam, perjalanan psikedelik untuk mencari buku dongeng anak-anak serta panitia pensi yang nyaris mirip staf NRA—masih nyari alasan lain untuk nonton anime ini?

Hal tergila apa yang pernah kamu lakukan agar orang yang kamu gebet nyadar kalau kamu suka dia? Apa kamu sampai minta memanfaatkan panitia pensi yang ternyata juga menjalankan program pengumpulan data seperti NSA? Jika iya, saya sarankan kamu nonton anime ini: The Night is Short, Walk on Girl . Anime garapan Masaaki Yuasa yang dirilis di Jepang tahun lalu akan tayang pertama kali di Amerika Serikat pada akhir minggu ini di Japan Society di New York. Agustus nanti The Night Is Short, Walk On Girl akan diputar secara terbatas di beberapa bioskop di Negeri Paman Sam.

Iklan

Gadis yang dimaksud dalam judul anime hanya dipanggil dengan sebutan otome (kira-kira berarti perawan dalam bahasa Jepang) atau kadang dalam percakapan disebut sebagai “Gadis dengan Rambut Hitam” oleh senpai atau kakak kelasnya yang diam-diam menyukai gadis itu tapi tak punya nyali untuk mengutarakannya. Yang bisa dilakukan sang kakak kelas itu adalah mengatur agar otome bisa “kebetulan” bertemu dengannya. Sang perempuan sendiri adalah seorang perempuan yang doyan mabuk dengan cara yang mengagumkan. Contohnya, suatu malam dia pergi minum-minum di Kyoto. Uniknya malam minum-minum itu berubah menjadi perjalanan psikedelik dan berakhir dengan sesi minum alkohol misterius bersama seorang ayah pemalas yang gemar mengoleksi gambar porno tradisional Jepang. Lalu ada juga sosok pencuri celana dalam yang percaya dia harus mencuri sepasang celana dalam yang sama sampai jodohnya datang. Tenang, tak semua tokoh dalam film ini digambarkan dengan ajaib. Ada juga tokoh-tokoh biasa yang mirip orang-orang biasa ada dalam kehidupan kota sehari-hari.

Dalam kenyataannya, sang gadis hanya ingin menemukan buku dongeng yang dulu pernah dia miliki saat kecil. Dalam pencariannya, dia sampai bertemu “Dewa Pasar Buku Tua” yang muncul untuk memastikan para pedagang buku tak memoroti kantung pembeli serta menjelaskan hubungan antara novel Yukio Mishima dan karangan Jules Verne!

Sutradara Masaaki Yuasa—yang karya lainnya Devilman Crybaby bisa distreaming di Netflix—memang dikenal dengan anime-anime yang tak masuk akal. Malah sebaliknya, dia adalah seorang auteur anime macam ini. Yuasa mengatur adegan-adegan yang berasal permainan visual yang membingungkan, mirip seperti Lewis Carrol beberapa dekade silam. Kami menyadari ini setelah gadis itu menari dengan membungkukan badannya agak rendah. Dan begitu sosok-sosok lainnya mengikuti apa dilakukan perempuan itu, kita tahu kita berada di dunia khayalan yang tak peduli dengan realitas yang gitu-gitu saja. Begitu kita diperkenalkan dengan panitia penyelenggara festival sekolah—sesosok pria egomaniak khas film-film anime, kita segera dikondisikan bahwa pria ini—sesenga apapun—akan membantu sang senpai mendapat perhatian gadis pujaannya. Sementara itu, sang pencuri celana dalam berkali-kali mengerjai si kakak kelas yang malang itu—dalam satu episode menggunakan sang dewa buku untuk sang senpai melakukan pelecehan seksual pada anak-anak. Namun, si pencuri celana dalam ini tahu bahwa sang senpai harus tahan semua ujian ini dan terus berusaha menemukan buku dongeng bergambar selama masih di SMA jika ingin merasakan nikmatnya pacaran sebelum hidup gitu-gitu doang sebagai pekerja profesional.

The Night is Short, Walk On Girl. Image courtesy of GKIDS.

The Night is Short, Walk On Girl akan diputar di beberapa bioskop di AS mulai 21-22 Agustus nanti.