Ada Dokter di AS Mulai Meneliti Kekuatan Doa buat Menyembuhkan Covid-19

Ilustrasi orang berdoa

Pandemi Corona menyadarkan kita, betapa banyaknya orang yang lebih percaya doa dan konspirasi daripada dokter dan sains. Memang tidak ada salahnya berdoa untuk melindungi diri dari penyakit, tapi bukan berarti kita menjadi lebih mengandalkan ‘kekuatan doa’ dan mengabaikan anjuran menjaga kesehatan dari ahlinya.

Dokter keturunan India-Amerika, Dhanunjaya Lakkireddy, kini ingin membuktikan apakah benar doa bisa mengusir virus corona. Dokter di Kota Kansas ini memiliki teori bahwa “doa syafaat”, atau kegiatan mendoakan orang lain, dapat menyembuhkan pasien positif corona.

Videos by VICE

Dia sudah empat bulan melakukan penelitian yang melibatkan 1.000 pasien Covid-19 dengan gejala parah. Menurut deskripsi yang diberikan kepada Institusi Kesehatan Nasional Amerika Serikat, penelitiannya mengamati “manfaat doa syafaat jarak jauh bagi kesehatan pasien Covid-19.”

Dhanunjaya membagi pasien menjadi dua kelompok yang semuanya mendapat perawatan medis standar. Namun, dia tidak memberi tahu “peserta studi” ini kalau dia hanya mendoakan satu kelompok saja. Mereka akan didoakan sesuai ajaran “universal” kelima agama: Kristen, Hindu, Buddha, Islam, dan Yahudi.

Dhanunjaya adalah orang Hindu yang belajar di sekolah Katolik dan menghabiskan waktu di sinagoge, biara dan masjid. Studi ini mempertanyakan, “Jika kekuatan supernatural benar-benar ada, akankah kekuatan doa dan intervensi ilahi dapat mengubah hasil dengan cara yang diidamkan orang beragama?”

Meski telah menekankan studi ini tidak berbahaya karena takkan mengganggu pengobatan pasien, dia mengaku menerima “reaksi beragam” dari rekan-rekannya. Apa yang dilakukan sang dokter mungkin maksudnya baik, tetapi temuannya nanti takkan membawa dampak apapun dalam melawan COVID-19.

Follow Shamani Joshi di Instagram.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE India