Food

Ada Lho Kejuaraan Dunia Memutar Reklame, Nih Kami Bikin Liputannya Buat Kalian

Kendric Washington (22) tak sepenuhnya bisa menjelaskan manuver macam apa yang membuatnya keluar sebagai juara dalam AArrow Sign-spinning World Championship, alias kompetisi memutar papan reklame sedunia. Meski demikian, dia sebisa mungkin mencoba menggambarkannya. Trik yang dilakukan Kendric dimulai dengan berdiri dengan kedua tangan—papan tanda jalan diapit oleh kedua kakinya.

Tentu saja, kepala Kendric ada di bawah. Manuver itu berakhir ketika dia kembali berdiri dengan kedua kakinya, merontokkan segala macam sangkaan saya tentang cara memegang papan reklame dalam industri kuliner. “Cara paling gampang menjelaskan manuver adalah dengan melakukannya langsung di depan kamu,” kata Kendric, pemuda asli Washington DC, sambil tergelak dalam sebuah sambungan telepon pada sebuah kamis pagi.

Videos by VICE

Kendric sampai saat ini belum menamai trik itu, mungkin belum ada frase yang sepadan dengan drama dan kesulitan untuk melakukan gerakan tersebut. Yang pasti, manuver tanpa nama itu sudah membawanya memenangkan hadiah uang sebesar $5.000 (setara Rp71 juta).

Jalannya World Sign Spinning Championship 2018 yang dihelat oleh AArrow

Kendric mulai menjadi seorang AArrow Sign Spinners—atau pemutar papan papan reklame profesional sejak dirinya direktur langsung oleh AArrow dari SMAnya. AArrow sendiri adalah perusahaan yang didirikan di San Diego tahun 2002 silam. Mereka merekrut dan melatih remaja seni memutar papan reklame—yang pada dasarnya adalah gerakan-gerakan yang memadukan balet dan breakdance—serta mengirim mereka untuk bekerja pada klien mereka yang mencakup Carl’s Jr. hingga Washington Wizards. Dengan menyewa pegawai dari AArrow, restoran bisa menyewa pemutar papan nama restoran mereka profesional dengan kemampuan atletik yang mumpuni.

Dulu waktu masih remaja, aku bekerja di Round Table Pizza, dan adik perempuan seorang rekan kerjaku yang berumur 15 tahun diberikan papan penanda restoran itu dan diminta berdiri di perempatan terdekat. Gajinya? Kecil lah. Sesuai UMR saja sudah bagus. Begitulah, imej petugas pembawa papan nama restoran memang jeleknya minta ampun. Nyaris tak ada kerjaan yang lebih menyedihkan dari berdiri di jalan memegang papan di siang bolong.

Namun, para pemegang papan yang disalurkan AArrow bukanlah pekerja biasa. Mike Patterson, orang yang mempekerjakan dan melatih Kendric, mengatakan bahwa para pemutar papan yang dipekerjakan oleh Arrow menerima gaji penuh yang manusiawi, beserta berbagai tunjangan. Gaji pemutar papan profesional Arrow dimulai dari $15 (Rp215 ribu). Apa yang mereka kerjakan sendiri bisa dibilang memiliki nilai artistik. Coba saja lihat cuplikan Sign Spinning World Championship 2018 ; selain Kendric, kalian juga bisa menonton pemutar papan profesional lainnya memutar-mutar papan di udara seperti baling-baling helikopter atau memantul-mantulkan papan di antara dua kaki mirip seperti pemain bola basket profesional. Pokoknya edan lah. Video singkat di atas juga akan bikin kamu yakin bahwa kompetisi memutar papan sejagat mesti dihelat.

“Ada hal lain yang dari seni memutar papan dari sekadar yang kamu lihat,” ujar Patterson. “Kebanyakan pemutar papan reklame profesional ini merekam video yang mempertontonkan trik-trik yang mereka kuasai. Lewat media sosial, mereka saling menantang satu sama lain. Usiaku kini 35 tahun, tapi aku belum berhenti menantang orang lain karena itu masalah harga diri. Kalau kamu ingin terus dipekerjakan, kami harus jadi tenaga periklan terbaik di bumi. Ingatlah, saban kali kamu melihat pekerja pemegang papan reklame di luar sana dan kamu mikir ‘Jangan sampe deh, aku dapat kerjakan seperti itu,’ percayalah kami mati-matian menghindari terlihat seperti orang itu.”

Sejak 2006, AArrow sudah menggelar Sign-Spinning World Championship di Las Vegas, sebagai cara untuk memacu pekerjaanya agar meningkatkan skill mereka dan membedakan diri dari perusahaan penyedia pekerja pemutar papan reklame lainnya di dunia. Washington, yang pernah mendalami skateboarding, pertama kali berpartisipasi dalam Kejuaraan Dunia tahun lalu. Saat itu, dia harus puas nangkring di posisi 13 dari 500 peserta. Tahun ini, dia memang memasang target untuk keluar sebagai juara dunia. Tak ayal, dia berlatih berjam-jam dalam sehari untuk menyempurna kan berbagai trik-trik memainkan papan reklame sampai-sampai papan itu terasa seperti perpanjangan tubuhnya.

“Akhirnya sih, aku enggak merasa kalau aku adalah pemutar papan reklame terbaik sejagat,” ujarnya. “Aku mungkin nyaris menyempurnakan teknik memainkan papan reklame, aku tetap seorang pemula, meski orang lain menganggapku seorang dewa.”

Kendric boleh merendah sedemikian rupa. Faktanya, bahkan Patterson percaya bahwa pria 22 tahun itu sebagai atlet pemutar papan reklame terbaik sepanjang masa, bila memang seni memainkan papan reklame ini bisa diklasifikasikan sebagai sebuah cabang olah raga. “Aku sampai meneteskan air mata dalam Kejuaraan Dunia tahun ini,” Katanya. “Aku tak pernah bertemu orang yang berlatih memutar papan sekeras Kendric. Patterson berharap AArrow bisa menciptakan ekosistem yang berkelanjutan bagi semua orang yang memulai karirnya sebagai pemutar papan reklame.

Patterson mengawali karirnya sebagai pemegang papan reklame di jalan raya. Kini, dia punya kantor dan bekerja merekrut remaja yang ingin berprofesi sebagai pemutar papan reklame. Bagi Patterson, akan sangat menyenangkan bila nanti saat Kendric tak lagi bisa melakukan trik-trik macam backspring, Kendric bisa berkarir di bagian pemasaran, pelatihan atau hubungan antar pedagang. Intinya, para pemutar papan reklame ini bisa hidup dari bisnis yang memanfaatkan keahlian mereka. ]

Washington merayakan kemenangannya Spinning World Championship 2018. Screengrab via YouTube.

Untuk saat ini, Kendric tengah asik menikmati hidupnya layaknya bak seorang raja. Belakangan, dia mengaku tengah mendalami fotografi. Dia membayangkan suatu hari bisa berkeliling Amerika Serikat berburu obyek foto yang menarik, sambil sesekali mempertunjukan keahliannya memutar papan reklame sebisanya.

“Aku bakal terus melakukan ini sampai tiga tahun ke depan,” katanya. “Setelah jadi juara dunia, aku kepikiran ‘kenapa uang hadiahnya tak dibelikan kamera saja?’”

Semesta kadang punya cara sendiri untuk menghargai keahlian tak terduga yang bisa ditemukan di perempatan dekat restoran kesayanganmu. Jadi, jangan khawatir Kendric. Teruslah hibur kami dengan trik-trik memutar papan reklame yang bikin kami berdecak kagum.