Ada Lho Mazhab Arsitektur Berjuluk ‘Brutalisme’, Berikut Foto-Foto Bangunannya

Artikel ini pertama kali tayang di AMUSE

Brutalisme pernah berjaya dalam kancah arsitektur global. Setelah dianggap sebagai gaya arsitketur radikal pada dekade ‘60an hingga ‘70an, bangunan raksasa bergaya brutalisme kini dicap jelek, dingin, serta mengasingkan. Kendati punya sekelompok hater, bangunan-bangunan brutalisme ternyata sekarang memperoleh penggemar baru yang tak malu-malu menunjukkan kekagumannya.

Videos by VICE

Peter Chadwick, desainer grafis dan penggemar bangunan bercorak brutalisme, baru-baru ini meluncurkan sebuah buku berjudul This Brutal World. Buku tersebut merangkum karya-karya brutalisme terbaik sepanjang Abad ke-20 sekaligus membeberkan pengaruh mazhab arsitektur tersebut pada kehidupan kita saat ini.

‘THE EGG’, CENTER FOR THE PERFORMING ARTS, ALBANY, NEW YORK, DIRANCANG PADA 1978 OLEH WALLACE HARRISON. FOTO DIUNGGAH SEIZIN PHAIDON PRESS
BANGUNAN PENGADILAN NEGERI BUFFALO CITY, BUFFALO, NEW YORK, USA, DIRANCANG 1974 OLEH PFOHL, ROBERTS & BIGGIE. SUMBER FOTO: VIK PAHWA

Menurut Chadwick, kecintaannya pada brutalime tertanam sejak kecil. “Selama tumbuh besar di Middlesbrough di tahun ‘70an dan ‘80an, saya selalu dikelilingi bangunan dari baja, pabrik kimia hingga bangunan dari semen yang ada di utara, barat dan timur kota saya.”

Dalam bab pembuka This Brutal World, Chadwick mengenang momen pertama jatuh cinta pada bangunan brutal. “Pada suatu hari yang sangat dingin di musim dingin 1974…saya untuk pertama kali melihat—dari jendela mobil Ford Anglia putih ayah saya—Menara Dorman Long Coke Ove di South Bank. Monolith industri, yang dirancang oleh firma konsultasi teknis Simon-Carves Limited, adalah bangunan pertama yang meninggalkan kesan mendalam dalam diri saya. Karena bentuknya yang tanpa kompromi dan tanpa fasad ramah, struktur bangunan brutalis memenuhi imajinasi saya.”

Sejak itu Chadwik memendam kecintaan tersendiri pada bangun-bangunan brutal ternama seperti Barbican Centre di London, atau gedung dekanat Fakultas Seni dan Arsitektur Universitas Yale yang dibuat oleh Paul Rudolph. Setelah beberapa tahun, Chadwick mampu mengumpulkan foto-foto gedung brutalis dan bangunan dengan gaya arsitektur modern yang kerap dia bagikan lewat akun Twitter pribadinya.

NAKAGIN CAPSULE TOWER, TOKYO, JEPANG, DIRANCANG 1972 OLEH BISHO & KUROKAWA. ARCHITECT & ASSOCIATES. SUMBER FOTO: DREAMSTIME
NATIONAL MONUMENT TO THE RESISTANCE, PLATEAU DES GLIÈRES, PRANCIS, DIRANCANG PADA 1973 OLEH ÉMILE GILIOLO. SUMBER FOTO: © WILLIAM EDWARDS / ALAMY STOCK PHOTO

Kebanyakan bangunan-bangunan ini memiliki ambisi sosial politik yang sama, contohnya gedung-gedung pertemuan kayar Le Corbusier di Chandigarh, India ahingga galeri seni, proyek perumahan, gereja bahkan sinagog. Bagi Chadwick, apa yang menariknya mencintai bangunan brutalis tersaji di depan mata kita. “Ambisi, kenekatan hingga menara-menara yang menjulang tinggi, menaungi kawasan tertentu, bentuk fasad menantang, ruang publik, optimisme hingga kesongongan dari bangunan-bangunan visioner ini.”

Sekarang predikat “brutalis” makin jarang digunakan desainer untuk menggambarkan rancangannya. Namun arsitek macam Peter Zumthor, Daniel Libeskind, Tadao Ando sampai mendiang Zaha Hadid, jelas-jelas menunjukkan aspek-aspek brutalisme dalam gedung-gedung yang mereka rancang. Lewat para perancang ini, ditambah berkat jasa Chadwick, warisan mazhab arsitektur brutalisme bisa tetap hidup.

BAGIAN DEPAN WHITNEY MUSEUM OF AMERICAN ART DI NEW YORK CITY. FOTO OLEH © BETTMANN/CORBIS
PRAXIS, MEXICO CITY, MEKSIKO, DIRANCANG PADA 1975 OLEH AGUSTÍN HERNÁNDEZ. ALAMY STOCK PHOTO
ASSEMBLY BUILDING, CHANDIGARH, INDIA, DIRANCANG PADA 1962 OLEH LE CORBUSIER. SUMBER FOTO FONDATION LE CORBUSIER/DACS
GEREJA SAINTE-BERNADETTE-DU-BANLAY, NEVERS, PRANCIS, DIRANCANG PADA 1966 OLEH CLAUDE PARENT DAN PAUL VIRILIO. SUMBER FOTO: © COLLECTION ARTEDIA/PARENT CLAUDE VIRILIO PAUL /ARTEDIA/LEEMAGE PUBLICITE SOUMISE A AUTORISATION PREALABLE