Saat menyusuri feed media sosial saya senin lalu, saya menemukan sebuah video yang sepertinya minta banget diklik. Video sepanjang satu menit merekam seorang lelaki yang memainkan lagu tema game legendaris Super Mario Bros dengan memanfaatkan empat buah kalkulator. Tentu, trik-trik macam ini kerap dijumpai di berbagai pelosok YouTube. Namun, jauh di relung hati saya, saya yakin sekali bahwa temuan saya kali ini adalah video yang spesial karena beberapa alasan.
Pertama, YouTuber yang menggarap video ini sepertinya tak peduli-peduli amat dengan ketenaran. Channel YouTube yang memuat video ini tak dinamai dengan username sang komposer kalkulator atau pseudonim yang sudah branded. Nama channel ini sederhana sekali: It’s a small world. Gambar yang dipilih sebagai ikon channel ini juga biasa saja: hanya latar belakang putih dengan tulisan tangan nama channel di depannya. Lalu meski sudah memiliki 45.000 lebih pelanggan, kanal It’s a small world tak pernah sedikitpun berhasrat melakukan swa-promosi. Buktinya laman about page channel ini saja kosong melompong.
Di tengah gempuran laman-laman YouTube yang sangat clickbait, channel It’s a small world adalah sebuah angin segar. Pemiliknya cuma ingin mengunggah video-video dirinya memainkan lagu dengan instrumen-instrumen yang tak umum. Gitu tok tanpa niatan yang lain.
Selain lagu tema Mario Bros, yang saya nobatkan sebagai mahakarya It’s a small World, ada beberapa lagu lain di kanal ini. Salah satunya “Despacito,” lagu hit milik Luis Fonsi yang menampilkan Daddy Yankee. Selain itu, ada juga cover lagu tema Pirates of the Caribbean. Kedua lagu ini dimainkan dengan sepasang kalkulator.
Hanya dalam lagu tema Mario Bros-lah, pemilik kanal menunjukkan kemampuan sesungguhnya: mengcover lagu dengan empat kalkulator sekaligus.
Saya bukannya tak mencari sosok jenius di balik channel keren ini. Apa daya, pencarian saya tak membuatkan hasil. Laman YouTube ini bahkan tak membeberkan informasi yang cukup tentang sang pemilik. Saya mencoba menghubungi musisi jenius ini via telepon. Hasilnya tetap nihil.
Pencarian akan jati diri pemilik kanal YouTube keren ini pun mengungkap satu fakta menarik lainnya: pemilik channel ini sangat bijak menggunakan twitter. Alih-alih menambah-nambah opini enggak penting di twitter, admin/pemilik akun cuma menggunakan emoji-emoji imut dalam hampir semua cuitannya:
Menonton video-video It’s a Small World memberi sedikit penghiburan bahwasanya internet tak busuk-busuk amat. Ada orang-orang yang cuma ingin bikin musik yang unik dan menaruhnya di internet agar kita semua dapat hiburan gratis.
Ada baiknya kamu tak hanya merepost video-video It’s a small world, seperti yang dilakukan beberapa netizen. Kalian bisa juga ikut bikin musik seperti mereka karena baru-baru ini It’s a small world mengunggah tutorial membuat musik dengan kalkulator. Siapa tahu kalian jadi pionir dalam sebuah genre baru bernama kalkulator-core.