FYI.

This story is over 5 years old.

The VICE Guide to Right Now

Akhir Petulangan Geng Hacker Ganteng, Membobol Ribuan Situs Demi Motor Ducati

Situs pemesanan tiket.com jadi korban paling dirugikan, setelah tiket pesawat senilai Rp4,1 M dijual lewat Facebook. Keluarga hacker bernama Haikal minta dia dibebaskan lalu direkrut negara.

Pencurian tiket pesawat online menjadi 'tiket' Haikal menuju bui. Pemuda 19 tahun ini bersama gerombolan remaja lainnya membobol ratusan situs di Indonesia atas motif ekonomi. Korban peretasan Geng Haikal tak main-main: situs biro perjalanan online, Tiket.com, kehilangan tiket senilai Rp4,1 miliar. Selain itu situs aplikasi gojek dan Mabes Polri pun pernah mereka kerjai. Secara keseluruhan, Haikal sendirian mengaku pernah membobol sedikitnya 4.600 situs.

Iklan

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mencokok Haikal bersama tiga rekannya yang sama-sama masih berusia belia: AL, MKU, dan NTM. Pekan lalu Haikal diamankan di Tangerang Selatan, sementara tiga temannya ditangkap di Jalan Siaga Dalam Gang Kemuning Nomor 12, Kelurahan Damai, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Mereka saling mengenal lewat jaringan forum game di Facebook. Kelompok ini lantas membentuk grup FB GANTENGERSCREW yang oleh catatan polisi, sudah meretas bermacam situs jual beli dan jasa sebanyak 259 kali. Ada satu tersangka lainnya, berinsial SH, yang sampai sekarang masih diburu polisi karena ikut membantu gantengers beraksi.

Awalnya, aksi meretas itu sekadar untuk iseng. "Ingin unjuk gigi. Sudah dia lakukan sejak tahun 2013," kata AKBP Idam Wasiadi menirukan pengakuan Haikal di hadapan tim Pidana Siber.

Lambat laun, aksi meretas situs-situs itu berujung pada upaya menangguk keuntungan. Apalagi ketika Haikal menemukan celah membobol rekening deposito PT Global Networking (tiket.com) pada server Citilink Indonesia.

"Saya belikan motor Ducati sama foya-foya," kata Haikal saat diperiksa penyidik di Stasiun Polisi Gambir. "Enggak ada pengeluaran untuk investasi," imbuhnya.

Haikal adalah hacker yang mempelajari seni peretasan hasil otodidak. Dia bahkan tak lulus SMP karena keasyikan main komputer sejak sekolah dasar. "Dia hacker sejati," kata Idam. Sementara dua rekan komplotannya, MKU dan AL, baru lulus SMA. Hanya NTM satu-satunya anggota Gantengers yang sudah agak berumur, namun dia juga sudah DO dari kuliah. "Sehari-harinya gamer," kata juru bicara Mabes Polri Brigjen Rikwanto.

Iklan

Berdasarkan berkas penyidikan kepolisian, NTM awalnya yang punya ide merencanakan peretasan Tiket.com. Adapun Haikal yang kemudian bertugas menjadi eksekutor dibantu MKU dan AL. Aksi gerombolan hacker 'ganteng' ini bisa berlangsung begitu mudah, lantaran protokol pengamanan Tiket.com juga tak terlalu canggih.

Tim Haikal menggunakan username dan password milik karyawan Tiket.com, lalu segera mendapatkan kode booking tiket oleh pihak maskapai Citilink. Kode itulah yang lantas mereka jual ke orang lain melalui akun Facebook diberi nama Nokeyz Dhosite Kashir, dengan harga sangat miring. Penjuakan tiket bodong ini berlangsung selama kurun 11-27 Oktober 2016, sampai akhirnya pihak Tiket.com menyadari ada yang salah.

Keluarga berusaha melobi kepolisian agar Haikal dibebaskan. Mereka beralasan kesalahan para pemuda ini, serta kemampuan mereka meretas, masih bisa diarahkan untuk kepentingan negara. Akun di Instagram mendukung Haikal juga kini telah muncul.

Sejauh ini polisi masih fokus memproses Haikal dkk atas pelanggaran pidana. Tawaran keluarga agar pemimpun Geng Gantengers itu direkrut menjadi peretas untuk pemerintah belum digubris. "Kita masih meneliti dulu dia siapa, kemampuannya seperti apa, mendalami bagaimana dia melakukan [peretasan]," kata Rikwanto.

Haikal, sebagai pemimpin gerombolan Gantengers, meraup uang senilai Rp600 juta dari pembobolan tiket.com. Pelaku lainnya mendapat jatah yang tak jauh berbeda. Kini, para hacker ganteng pimpinan Haikal Haikal terancam UU ITE dan pencucian uang, dengan ancaman penjara lebih dari lima tahun.