Pendeta dari Gereja Ortodoks di Kota Tver, Rusia, “membom” kota itu pakai air suci dari atas pesawat. Tujuan mereka adalah menghentikan kebiasaan mabuk-mabukan warganya.
Kantor berita lokal Tvernews melansir bahwa gereja menyiramkan 70 liter air suci dengan cawan besar dari atas pesawat ringan pada pekan lalu, dalam upaya memerangi “kecanduan alkohol” dan “tindakan cabul”.
Videos by VICE
Stasiun TV menyiarkan proses penyiraman air suci itu. Di atas pesawat seorang pendeta mengenakan sabuk supaya tidak jatuh ketika mengguyur jalanan kota pakai air suci.
“Siapapun bebas menertawakan tindakan kami,” kata Pastor Alexander. “Kami hanya menjalankan tugas.”
Konsumsi vodka mengakar kuat dalam budaya Rusia. Meski begitu, negara pecahan Soviet ini tengah memperketat Undang-Undang Miras karena ingin meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Bom air suci merupakan langkah terbaru, berdasar inisiatif gereja, untuk menjauhkan warga dari konsumsi minuman keras.
Data statistik terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia menunjukkan UU larangan penjualan minuman beralkohol di SPBU atau warung-warung di Moskow secara drastis mengurangi konsumsi miras per kapita Negeri Beruang Merah. Tingkat konsumsinya turun dari 18,7 liter pada 2005 menjadi 11,7 liter pada 2016.
Namun, sejumlah pakar berpendapat angka tersebut tak bisa menjadi acuan pasti, mengingat laporannya tidak meliputi miras oplosan atau alkohol lain. Sekitar 74 orang di Irkutsk, Siberia tewas pada Desember 2016 usai mengonsumsi sabun cair buat mabuk-mabukan, karena dikira mengandung etanol yang dapat diminum. Kandungan dalam sabun itu ternyata metanol, zat beracun yang membahayakan manusia.
Guyuran air suci buat para pemabuk di Tver bertepatan dengan Hari Berhenti Minum Rusia, hari libur tidak resmi yang jatuh tiap 11 September—tradisi yang berasal dari zaman Tsar seabad lalu.
Para pendeta dari Gereja Ortodoks sudah rutin mengajak warga Tver sejak 2006 untuk memperingati Hari Berhenti Minum. Mereka dulu hanya mengandalkan doa, tetapi kini sekaligus pakai air suci supaya pertobatan datang lebih cepat. Sejauh ini, ajakan dari para pemuka agama itu belum mengurangi tingkat konsumsi alkohol Kota Tver.
Artikel ini pertama kali tayang di VICE US