Kejahatan Rasial

Anak Polisi di AS Bakar Tiga Gereja Supaya Dianggap Keren Komunitas Fans Black Metal

Holden Matthews, 22 tahun, terbukti bersalah membakar tiga gereja yang jemaatnya mayoritas warga kulit hitam di Louisiana.
Reruntuhan Greater Union Baptist Church yang hangus terbakar di St. Landry Parish, Opelousas, Louisiana.
Reruntuhan Greater Union Baptist Church yang hangus terbakar di St. Landry Parish, Opelousas, Louisiana. Tempat ibadah ini adalah salah satu dari tiga gereja warga kulit hitam yang dibakar pada 10 April 2019. (AP Photo/Gerald Herbert)

Putra seorang wakil sheriff di Louisiana, bernama Holden Matthews, mengaku bersalah dalam sidang yang berlangsung Senin pekan ini atas pembakaran tiga gereja jemaat Afrika-Amerika. Insiden tersebut terjadi tahun lalu. Dia beralasan kepingin pansos di kalangan komunitas Black Metal kotanya.

Lelaki 22 tahun tersebut sempat membantah tuduhan yang dijatuhkan pengadilan federal Juni 2019, tetapi akhirnya bertanggung jawab atas perbuatannya. Dia dijerat dengan tuduhan pelanggaran hak-hak sipil atas serangkaian pembakaran St. Mary Baptist Church, Greater Union Baptist Church, dan Mount Pleasant Baptist Church yang berlangsung di Opelousas pada Maret-April 2019. Beruntung tidak ada jemaat di dalam gereja ketika Holden membakarnya dengan bensin.

Iklan

Putra wakil sheriff di St. Landry’s Parish dikenakan tiga tuduhan kerusakan disengaja terhadap rumah ibadah dan satu tuduhan menggunakan api untuk melakukan kejahatan. Dia kini terancam kurungan penjara 10-70 tahun.

Menurut pernyataan Kementerian Kehakiman AS, Holden menghanguskan gereja karena terinspirasi aksi anggota Black Metal Norwegia pada 1990-an. Dia memberi tahu jaksa penuntut bahwa dia merekam dan memfoto gereja yang sedang terbakar, lalu mengunggahnya ke Facebook.

Menyusul penangkapannya sekitar seminggu setelah kejadian, penyelidik federal mulai menelaah keterlibatan Holden dalam kancah black metal untuk memahami motifnya. Polisi mengatakan mereka melacak keberadaannya dengan cara kuno yaitu menggunakan bukti yang ditemukan di TKP, serta catatan menara provider bahwa dia ada di sekitar gereja saat kebakaran terjadi.

Holden memiliki beberapa akun Facebook. Di salah satu akunnya, dia pernah mengomentari meme Varg Vikernes, musisi black metal Norwegia yang diamankan aparat Prancis atas dugaan perencanaan “serangan teror besar-besaran” pada 2013.

Holden juga dihukum atas tuduhan negara bagian, yang mencakup kejahatan rasial. Itu berarti jaksa penuntut negara harus membuktikan Holden sengaja membakar tiga gereja tersebut karena mayoritas jemaatnya berkulit hitam.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE News.