The VICE Guide to Right Now

Gandeng Perusahaan Rusia, KFC Ciptakan Nugget Ayam dengan Teknologi 3D

Memproduksi makanan dengan metode bioprinting dipercaya lebih ramah lingkungan.
nugget ayam dan kentang goreng kfc

Para pelaku industri makanan harus terus berinovasi jika tidak ingin bisnisnya tenggelam. Contoh nyatanya bisa dilihat dari betapa melimpahnya makanan aneh nan unik yang tersedia saat ini. Dalam langkah terbarunya, rantai makanan cepat saji Kentucky Fried Chicken tertarik menciptakan “daging masa depan”. Proses pembuatan daging ini dikatakan mampu meminimalisir kerusakan planet.

KFC tampaknya ingin menjadi restoran pertama yang memproduksi nugget ayam di lab, di tengah meningkatnya popularitas gaya hidup sehat dan permintaan daging alternatif. Pihak restoran mengumumkan pada 16 Juni, mereka telah menggaet perusahaan teknologi 3D Rusia Bioprinting Solutions untuk membuat daging yang lebih ramah lingkungan. KFC sudah siap menyandang gelar “restoran masa depan”.

Iklan

Restoran ini menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan agar rasanya bisa sama seperti buatan biasa. Produknya masih diuji sekarang, dan direncanakan menjalani pengujian akhir pada musim gugur tahun ini.

Proses pencetakan bioprinting menggabungkan biomaterial seperti sel dan faktor pertumbuhan untuk menciptakan struktur yang meniru jaringan alami. Populer di dunia kedokteran, teknologi ini semakin diminati industri makanan karena dinilai lebih ramah lingkungan. Bioprinting Solutions menggunakan sel ayam dan bahan-bahan nabati untuk mencetak nugget. KFC mengklaim sejauh ini, tidak ada metode lain yang bisa menciptakan produk dari sel hewan. Produk makanan tiga dimensi ini bukan untuk vegetarian dan vegan karena menggunakan sel hewan.

Metode bioprinting dapat menghasilkan nutrisi yang sama kayak daging aslinya, tapi tanpa menggunakan aditif seperti ketika diternak. Cara ini mungkin lebih ramah lingkungan, tapi belum tentu lebih sehat juga untuk tubuh.

“Teknologi bioprinting 3D awalnya digunakan untuk keperluan medis, tapi sekarang semakin populer dalam pengolahan makanan seperti daging,” ujar Yusef Khesuani, cofounder dan Managing Partner 3D Bioprinting Solutions. “Di masa depan, produksi daging 3D akan semakin mudah dengan berkembang pesatnya teknologi semacam ini. Kami harap teknologi yang diciptakan bersama KFC ini dapat mempercepat penyediaan produk daging berbasis sel di pasaran.”

Mengutip studi yang diterbitkan oleh American Environmental Science & Technology Journal, mereka mengatakan pengembangan daging dari sel memiliki dampak negatif minimal terhadap lingkungan. Teknologi ini dapat menghemat lebih dari separuh energi, mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 25 kali lipat, dan menggunakan lahan 100 kali lipat lebih sedikit daripada peternakan konvensional.

Ini bukan kali pertama rantai restoran cepat saji menciptakan makanan di lab. Pada Januari, KFC bekerja sama dengan Beyond Meat untuk memproduksi ayam goreng berbahan nabati agar vegetarian dan vegan bisa makan juga. Produk ini sudah dijual di Tennessee dan North Carolina.

Follow Satviki di Instagram.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE India