Indonesia dikabarkan mendapat janji bantuan dana dengan nominal fantastis dari pemerintah Amerika Serikat. Bantuan setara Rp28 triliun tersebut dapat mengalir ke Tanah Air, dengan syarat yang kontroversial yaitu pemerintah RI bersedia membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Kabar itu pertama kali diberitakan Bloomberg pada Selasa (22/12) setelah mewawancarai CEO International Development Finance Corporation Adam Boehler di King David Hotel, Yerusalem. Lembaga tersebut berada di bawah kontrol Washington dan bertugas menjalankan investasi di luar negeri.
Videos by VICE
“Kami sedang mengupayakan berdialog dengan mereka [pemerintah Indonesia],” kata Boehler. “Jika mereka siap, maka kami akan dengan senang hati memberikan lebih banyak dukungan finansial dibandingkan dengan yang ada sekarang.”
Pemerintahan Donald Trump sendiri berupaya mengajak sejumlah negara dengan mayoritas penduduk Muslim melakukan normalisasi hubungan dengan Israel. Negara yang sudah sepakat melakukkannya adalah Uni Emirat Arab (UAE), Sudan, Maroko, dan Bahrain. Arab Saudi, yang secara tradisional bermusuhan dengan Israel karena isu penjajahan Palestina, dalam beberapa tahun terakhir mulai melunak.
Indonesia membantah bila disebut sedang mempertimbangkan tawaran Amerika Serikat. Lewat keterangan pers virtual, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan kebijakan politik luar negeri Indonesia terhadap Israel tidak berubah. “Hingga saat ini tidak terdapat niatan Indonesia untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” tutur Retno.
Ia menambahkan, Indonesia tetap mendukung kemerdekaan Palestina lewat two-state solution atau solusi dua negara. Dengan ini, Israel dan Palestina diharapkan bisa hidup berdampingan sebagai dua negara berdaulat.
“Dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina berdasarkan two-state solution dan parameter internasional lain yang disepakati secara konsisten akan tetap dilakukan,” tegas Retno.
Trump pada tahun 2017 memulai kebijakan yang bertolak belakang dengan para pendahulunya yaitu mengakui Yerusalem, sebuah kawasan yang dianggap suci oleh tiga agama dan masih menjadi sengketa dengan Palestina, sebagai ibu kota Israel. Bahkan, Amerika Serikat mengumumkan rencana relokasi kantor kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem untuk menegaskan dukungan kepada Israel.
Boehler dipercaya oleh Gedung Putih saat ini untuk menjadi delegasi dalam meningkatkan dukungan kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara terhadap Israel. Ia tak bekerja sendiri, melainkan bersama menantu Trump, Jared Kushner. Bloomberg melaporkan Boehler akan berada di Maroko untuk sebuah misi bisnis. UAE juga disebut tertarik untuk menanamkan modal di pelabuhan Haifa milik Israel.
Bukan kali ini saja Indonesia disebut membangun hubungan dengan Israel. Pada November lalu, media asal Israel, Haaretz, memberitakan bahwa Indonesia sudah membeli teknologi milik Cellebrite, perusahaan dari Negeri Bintang Daud, untuk memata-matai komunitas LGBT dan orang-orang yang mengkritik pemerintah.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan kepada VICE bahwa berita itu tidak benar, meski menambahkan tidak menutup kemungkinan bahwa suatu saat bisa terjalin kerja sama teknologi dengan Israel.