Angka Kelahiran Rendah, Provinsi Tiongkok Pertimbangkan Kebijakan ‘Tiga Anak Cukup’

Angka Kelahiran Rendah, Provinsi Tiongkok Pertimbangkan Kebijakan 'Tiga Anak Cukup'

Dengan lebih dari 43 juta penduduk, Provinsi Liaoning di timur laut Tiongkok termasuk wilayah paling padat di Tiongkok. Kendati begitu, penurunan angka kelahiran memicu pemerintah provinsi mempertimbangkan penghapusan kebijakan maksimal dua anak. Pemerintah setempat berencana mengizinkan pasangan mempunyai tiga anak..

Upaya Liaoning itu demi meningkatkan laju populasi. Masalah di provinsi tersebut menggambarkan problem demografi Tiongkok saat ini. Tiongkok sekarang dihuni populasi menua terbesar sepanjang sejarah modern, yang dipicu kebijakan Satu Anak. Kebijakan pembatasan anak per keluarga itu muncul 40 tahun lalu, sebelum Partai Komunis Cina menghapusnya pada 2015 lalu setelah melihat angka kelahiran terus menurun.

Videos by VICE

Angka kelahiran di Provinsi Liaoning’ turun menjadi 6,39 per 1.000 orang pada 2018. Angka tersebut jauh lebih kecil daripada angka kelahiran nasional, sebesar 10,94. Sudah dua tahun berturut-turut angka kelahiran Liaoning mencapai angka paling rendah sepanjang masa. Dampak Kebijakan Satu Anak diperparah keputusan anak-anak muda meninggalkan Liaoning, merantau ke provinsi lain yang punya kota besar maju.

Pada 2050, jumlah penduduk Tiongkok di atas usia 65 tahun diyakini akan mencapai 330 juta jiwa. Ini akan menimbulkan konsekuensi bagi perekonomian Tiongkok. Misalnya jumlah tenaga kerja yang berkurang hingga utang yang tidak bisa dibayar, menurut laporan Majalah TIME.

Pemerintah pusat Tiongkok berusaha menggenjot angka kelahiran dengan mendorong penikahan di usia lebih muda. Tenaga kerja Liaoning, seperti wilayah-wilayah lain, mulai terpengaruh penurunan angka kelahiran, yang menjelaskan mengapa pemerintah provinsi ingin melonggarkan kebijakan pembatasan populasi warisan masa lalu.

Pemprov Liaoning sedang memprioritaskan sejumlah revisi seputar peraturan keluarga berencana, termasuk memberi dukungan finansial tambahan kepada keluarga yang memiliki dua anak. Pemerintah juga mengizinkan sejumlah pasangan di “daerah perbatasan” mempunyai lebih dari tiga anak.

Laporan TIME mengindikasikan bila Tiongkok berpotensi sepenuhnya menghilangkan pembatasan anak. RUU seputar kependudukan yang digodok sejak 2018 dikabarkan tidak menyebut istilah “keluarga berencana” sama sekali.

Follow Meera di Twitter dan Instagram .

Artikel ini pertama kali tayang di VICE ASIA.