Sampul Album Joy Division Jadi Salah Satu Artwork Paling Berpengaruh di Dunia

Kemungkinan besar, kamu sudah melihat artwork album Unknown Pleasures jauh sebelum benar-benar menyimak musiknya atau tahu ada band asal Salford, Manchester yang namanya Joy Division. Mungkin salah satu om atau temanmu yang lebih tua beruntung memiliki piringan hitam orisinal album itu yang dikeluarkan Factory Records di awal tahun 80-an. Atau, ini yang lebih mungkin terjadi, kamu duluan menemukan artwork ikonik ini di kaus-kaus bajakan Joy Division dan bejibun pelesetannya di gig-gig indie yang kamu datangi. Yang jelas, kamu bisa saja mengenali artwork ini tanpa tahu bila itu adalah gambar sampul sebuah album post-punk legendaris.

Selama 40 tahun setelah Joy Division merilis debut albumnya tersebut, artwork album Unknown Pleasures sudah diakui secara luas oleh kalangan desainer fesyen, rekan sesama musisi, fan-fan superkreatif yang menciptakan kaus bootleg plesetannya hingga Disney sekalipun. Bahkan, kini kamu bisa menciptakan versi artwork Unknown Pleasure-mu sendiri.

Videos by VICE

Garrett Finucane, seorang penulis kode program komputer, telah berhasil menciptakan generator online sederhana yang memungkinkan penggunanya untuk menciptakan variasi artwork Unknown Pleasures sendiri dan mengunduhnya dalam bentuk file gif. Kendati seniman bernama Peter Saville dinilai sebagai orang yang bertanggung jawab atas artwork ini, nyatanya pola gelombang radio dalam di dalamnya bukan sepenuhnya buah pemikiran Saville.

Dalam sebuah video pendek yang dibuat untuk konferensi desain tahunan, Visualized, pada 2012 Saville menjelaskan: “Seperti sebuah band-band lainnya pada rilisan pertama mereka, Joy Division tahu benar apa yang ingin mereka pajang di artwork mereka. Mereka memberiku satu folder berisi materi referensi dan satu halaman dari The Cambridge Encyclopedia of Astronomy.” Imej yang kini jadi salah satu artwork paling ikonik dalam kancah musik rock itu menunjukkan gelombang radio dari pulsar CP 1919, radio pulsar yang pertama ditemukan. “Sinyal yang tergambar artwork itu punya frekuensi, yaitu tiap 1,337 detik. Diagramnya sendiri adalah potongan dari imej gelombang yang panjang, yang kemudian ditumpuk,” jelas Saville.

Imej tersebut diciptakan pertama kali diciptakan oleh astronom Harold Craft du Arecibo Observatory untuk desertasinya pada 1970, seperti dikutip dari Scientific American. Artinya, imej gelombang radio ini lahir satu dekade sebelum Joy Division merilis album debutnya dan jauh sebelum Saville menjadi desainer album-album Factory Records.

“Yang jelas ada semacam nuansa cult di sekitar Unknown Pleasures, terutama di sekitar imejnya,” lanjut Saville dalam video tersebut, sambil mengatakan bahwa dia telah menemukan ribuan interpretasi ulang imej tersebut dalam berbagai bentuk, dari kaos, tembikar, desain fesyen dan tato seluruh punggung. Malah, artwork Unknown Pleasure ini telah mengalami apropriasi dengan hasil yang kadang melodramatik atau malah konyol, mulai dibentuk jadi kue, kondom, gameboys, bahan crossover brand-brand besar macam Powell-Peralta and Carhartt. Pada 2003, Raf Simons mempresentasikan koleksinya yang paling banyak diburu penggemar fesyen, Closer, sebuah ode untuk karya-karya artwork Saville bagi band-band semacam Joy Division dan reinkarnasinya, New Order. Dalam rancangannya, Raf menaruh artwork Unknown Pleasures di atas parka berbahan canvas, jaket kulit pengendara sepeda motor dan sweater rajutan. Dua tahun berselang, pada 2005, Supreme meluncurkan kolaborasi perdananya dengan Saville berupa sejumlah kaus dan papan skateboard bergambar artwork Unknown Pleasures.

Tentu saja, di kancah musik sendiri, artwork album panjang pertama Ian Curtis cs. Ini tetap menjadi sumber inspirasi musisi-musisi setelahnya. Selain mengilhami entah berapa kaus band (termasuk t-shirt album Astro Coast-nya Surfer Blood), Unknown Pleasures juga jadi inspirasi utama artwork debut album Vince Staples, Summertime 06. Staples adalah seorang penggemar berat Joy Division. Rapper asal North Long Beach, California itu mengaku bahwa dia “diracuni” untuk mendengarkan Joy Division oleh tetangganya yang berdarah Meksiko di Long Beach dulu.

Tapi, tentu saja, hasil kontekstualisasi ulang artwork Unknown Pleasures justru yang paling tidak disangka-sangka. Di awal 2012, Disney menjual kaus Mickey Mouse resmi yang mengadopsi artwork Seville. Di kaus itu, muka Mickey Mouse tampak sebagai gelombang-gelombang dalam artwork Unknown Pleasures. Jelas ini keputusan yang diambil tanpa berpikir panjang sebab nama Joy Division saja sudah punya asal usul yang kontroversial.

Belum lagi fakta bahwa Ian Curtis, frontman grup ini, mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Meski begitu, Disney awalnya keukeuh dengan keputusannya dan mengatakan “Terinspirasi oleh artwork ikonik di sampul album Joy Division, Unknown Pleasures album, kaus Mickey Mouse memasukkan wajah Mickey ke dalam grafis gelombang radio dari sebuah bintang. Ini jelas pilihan yang tepat karena hanya ada beberapa bintang yang mampu mengeluarkan gelombang yang lebih besar dari Mickey.”

Dua hari setelah dijual, kaus ini dicabut dari website Disney pasca jadi bahan perbincangan di berbagai blog musik. Hingga kini, kaus ini masih memiliki nilai jual tinggi di eBay. “Semoga Disney sama-sama memahami intensi kami, kalau kami nanti bikin kaus Donal Bebek,” ujar mantan basis Joy Division Peter Hook pada MTV kala itu.

“Artwork ini sudah menjelma menjadi semacam template yang terus diinterpretasikan,” ujar Saville. “Interpretasi-interpretasi yang tak pernah berhenti atas artwork inilah yang membuatnya begitu kuat, dan begitu berguna untuk sebuah sampul album.”