To Hell And Back adalah kolom mingguan asuhan editor metal Noisey Kim Kelly yang berisi rekomendasi band metal keren dari pojok skena metal global.
Metalhead kalau menghadiri upacara pemakaman pakai baju apa sih?
Videos by VICE
Itu dia pertanyaan yang terus bersliweran di otak sejak saya dapat pesan yang datang tiba-tiba dari ayah Senin sore lalu. Ayah mengabarkan paman baru saja meninggal. Semasa hidupnya paman adalah seoran pekerja konstruksi yang bugar dan gemar melakukan kegiatan di luar ruangan. Jenazah paman ditemukan terbujur kaku tak bernyawa. Sampai kini, penyebab meninggalnya paman saya belum begitu jelas. Pihak keluarga masih menunggu hasil pemeriksaan ahli forensik. Akibat kondisi yang belum jelas ini, saya bekerja dengan pikiran tak keruan dan menunggu-nunggu diminta pulang ke rumah.
Nah, salah satu hal yang terpikir setalah kaget mendengar paman saya sudah meninggal adalah baju apa yang bakal saya pakai ke pemakaman paman? Bagi sebagian orang, ini jelas bukan perkara besar. Tapi, menurut saya sih, ini pertanyaan krusial bagi sekumpulan orang yang telah mendedikasikan dirinya pada sebuah subkultur beserta setiap embel-embel estetiknya. Sebagai seorang yang secara sengaja membatasi pilihan fesyennya pada jins hitam, hoodie hitam, jaket kulit dan kaos band bercorak hitam selama 18 tahun ke belakang, saya kerap panik saban kali diminta untuk “berdandan dengan sopan” dalam segala macam kesempatan. Tapi, upacara pemakanan adalah kasus yang berbeda. Pasalnya, biarpun koleksi baju hitam saya melimpah, saya tetap merasa kurang punya modal datang ke acara pemakaman.
Metal memang punya ketertarikan berlebih akan kematian dan segala macam hal yang gelap serta suram. Kendati begitu, fesyen metal itu paling enggak cocok dipakai ke pemakaman. Sebenarnya enggak ada satupun kesepakatan bagaimana seorang metalhead kudunya berpakaian. Cuma masing-masing dari kami secara mandiri menerjemahkan bagaimana seorang metalhead harus terlihat. Makanya, bagi sebagian orang, tampil sebagai metalhead berarti rambut gondrong, jaket denim dan kaos band. Sebagian lainnya memaknai dandan khas metalhead sebagai perpaduan jaket kulit warna hitam, sepatu boots dan spike. Belum lagi, dandanan metalhead makin variatif berdasarkan genre, skena dan lingkungan. Kendati begitu, masih adalah benang merah di antara kami: pada dasarnya, kecuali fan-fan stoner doom yang nyerempet psikedelik, kami sepakat memakai pakaian bercorak hitam.
Hitam sebagai warna berkabung sebenarnya adalah ide yang sepenuhnya berasal dari masyarakat barat. Kebiasaan ini sudah berumur panjang. Jika dirunut, ujungnya akan sampai di masa Imperium Romawi. Warna hitam baru benar-benar diidentikkan dengan masa berkabung dan pemakaman pada Zaman Victoria—yang memang terobsesi pada hal-hal yang menakutkan—ketika Ratu Victoria mengenakan busana hitam “widow’s weeds” tak lama setelah suaminya, Albert, mangkat. Hingga akhir hayatnya, Ratu Victoria hanya mau mengenakan pakaian berwarna hitam. Dalam budaya barat, warna hitam sudah lama diasosiasikan dengan iblis, kegelapan, misteri sekaligus keanggunan—semua kualitas yang menjelaskan kenapa warna ini diadopsi oleh metalhead di seluruh dunia, bahkan di negara-negara seperti Meksiko, Thailand dan Cina walau di tiga negara tersebut warna kuning, biru dan putih lebih sering dikaitkan dengan hal-hal yang seram.
Intinya sih, berpakaian hitam-hitam ke pemakaman itu berdasar alias tak salah-salah amat. Persoalannya, sebagai orang dewasa yang waras, kita sering dituntut untuk datang dengan busana yang sopan. Dan bagi perempuan, busana sopan ke pemakaman itu biasanya dimaknai sebagai dress, sepatu hak tinggi dan stocking—pendeknya, semua benda yang saya malas atau alergi koleksi. Level formalitas acara macam ini bisa berbeda-beda dari satu keluarga ke keluarga lainnya. Misalnya, pacar saya bisa datang ke acara pernikahan saudara laki-lakinya memakai tuxedo shirt dan steel shoes. Sementara itu, saya yakin nenek dari Eropa Timur dan beragama katolik mungkin bakal santai saja melihat saya datang ke pemberkatan pernikahan dengan sepatu combat boots.
Jadi balik lagi ke pertanyaan awal, metalhead harus berdandan macam apa saat harus ke acara pemakaman? Misalkan saya masih muda dan bengal kayak dulu, sudah apsti saya bakal datang pakai stocking jaring-jaring robek yang dipadu dengan kaos Cannibal Corpse, pokoknya dandanan yang memancing lirikan risih. Tapi itu dulu. Sekarang, sebagai perempuan dewasa, saya terpaksa berkompromi dan membeli dress berwarna hitam serta kelengkapan berkabung lainnya. Dengan memakai ini, saya merasa memakai busana “cewek terhormat” selama acara pemakaman sebelum akhirnya kembali ke seragam metalhead standar—kali ini kaos Sunrot dan jaket kulit hitam—begitu sampai di truk pickup ayahku. Menjadi nerd musik metal selama bertahun-tahun mengajarkan banyak hal. Salah satunya—dan ini mungkin yang paling penting adalah ada kalanya kita berkompomi, bertindak bak orang “normal” walau sebenarnya sehar-sehari kita enggak senormal itu.
Blackrat
Album baru kolektif black/thrash metal asal Kanada ini, Dread Reverence baru saja dirilis Shadow Kingdom. Seperti biasa, album Blackrat enggak pernah enggak nampol. Liriknya enggak jauh-jauh dari dua hal: whiskey dan blasphemy (penghujatan) dan dibungkus dalam racikan yang memadukan thrash metal yang menyalak, black metal primitif, crust degil dan speed metal ngebut. Komposisi metalpunk chaotic yang disuguhkan Blackrat catchy, mudah menular seperti virus dan jelas mematikan.
High Cost
High Cost (sebelumnya berna,a Septic Rot) menyemburkan grindcore dengan anasir-anasir punk dan powerviolence yang gritty sekaligus galak seperti comberan selokan Brooklyn tempat anggotanya berasal. Demo self-titled ini (dirilis oleh Tridoid Records) adalah rekaman pertama di bawah moniker High Cost. Band yang patut diawasi!
Trophy Hunt
Trophy Hunt adalah band baru dan ganas asal Brooklyn. Namanya mulai jadi buah bibir lantaran oplosan grindcore dan crust yang hiperpolitis. Mereka baru punya dua lagi. Tapi, jelas sekali, band ini akan bikin banyak mata terbelalak. Dalam waktu dekat, dugaan saya sih, kita akan sering mendengar nama Trophy Hunt.
Dropdead
Provindence, Rhode Island baru-baru ini tersenyum dan menghadiahi kita dengan album Dropdead baru. Veteran hardcore itu merilis sebuah EP baru Arms Race, 7 Desember kemarin lewat label mereka sendiri, Armageddon. Beli deh albumnya sekarang sebelum ludes (oh ya, vokalis Dropdead Bob Otis masih perlahan-perlahan pulih dari kecelakan sepeda motor tahun lalu. Jika kalian ingin menyumbangkan sedikit rejeki untuk kesembuhan Otis, silakan klik di sini).
Rant
Batman memang polisi tajir dan ini adalah album live feminis hardcore yang keren lagi menyentak.
Dead Void
Komposisi death/doom band Copenhagen Dead Void yang busuk dan menjijikkan adalah album yang wajib digeber di acara pemakamanmu nanti. Percaya deh.
Kim Kelly salah satu metalhead yang mendekam di Noisey; follow dia di Twitter kalau berani,.