News

Balon Mata-Mata Ditembak AS, Tiongkok Geram

Jet tempur F-22 milik Amerika Serikat menembak balon mata-mata Tiongkok. Foto: Larry Mayer/The Billings Gazette via AP dan Lucas Aguayo Araos/Anadolu Agency via Getty Images.

Amerika Serikat akhirnya menembak jatuh balon raksasa Tiongkok yang dicurigai memata-matai fasilitas militer utama milik negara. Langkah ini diambil setelah Departemen Pertahanan AS (Pentagon) sebelumnya memilih menunggu waktu yang tepat untuk bertindak. 

Pada Sabtu (4/2/2023) sore waktu setempat, dua jet tempur F-22 Raptor tampak mengitari balon putih seukuran tiga bus sekolah yang saat itu terbang di lepas pantai North Carolina. Suara ledakan keras terdengar sesaat kemudian, yang diikuti balon kempis melayang dari ketinggian 18 kilometer. Balonnya kemungkinan jatuh di Samudra Atlantik.

Videos by VICE

Penampakan balon mata-mata pertama kali terlihat di langit AS awal pekan lalu, ketika melintasi negara bagian Montana dari Kanada. Hubungan kedua negara sontak memanas dengan adanya teguran keras dari AS.

Tiongkok menepis tuduhan pihaknya berniat mengumpulkan informasi, dan mengklaim balon itu diterbangkan untuk keperluan meteorologi tapi nyasar ke wilayah udara AS. Tiongkok menyesalkan keputusan AS menembak balonnya.

Sementara itu, Pentagon mengatakan telah diarahkan Presiden Joe Biden untuk melakukannya sejak Rabu (1/2/2023), namun pihaknya menunggu sampai balon terbang ke wilayah yang sepi penduduk. Tujuannya agar tembakan tidak membahayakan warga dan properti di darat.

“Presiden Biden dan pasukan keamanan nasionalnya akan selalu mengutamakan keselamatan rakyat Amerika pada saat menindak pelanggaran yang telah dilakukan oleh RRC,” terang Menteri Pertahanan AS Loyd Austin III dalam pernyataan resminya.

Pada Jumat, sehari sebelum arahannya dilaksanakan, Sekretaris Pers Pentagon dan Brigadir Jenderal Angkatan Udara Pat Ryder mengutuk keras munculnya balon mata-mata. Menurutnya, Departemen Pertahanan “tengah memantau situasi” dan mencari solusi terbaik untuk memusnahkannya. Mereka awalnya tidak mengecualikan serangan rudal.

Pentagon sudah siap mengambil serpihan balon guna mencari tahu apa sebenarnya yang direncanakan oleh Tiongkok. Pejabat AS menyebut balonnya bisa saja mengangkut benda yang “bernilai signifikan untuk urusan intelijen”.

Pemerintahan Biden semakin gencar meningkatkan kendali di kawasan Pasifik, dan memastikan Tiongkok tidak memiliki niatan untuk memiliterisasi dan mengintimidasi sekutu di wilayah tersebut. Dalam rangka mewujudkan hal ini, Pentagon telah mencapai kesepakatan untuk membangun pangkalan militer AS di sejumlah negara, seperti Australia, Guam, Jepang dan Filipina.