Yuk Belajar Menyelamatkan Nyawa Orang Dengan Nonton Video Berdurasi 30 Detik Ini

Selama ini saya sangat takut kena serangan jantung, apalagi saat mengetahui kalau orang berkulit hitam lebih berisiko terserang penyakit jantung. Kamu mungkin mengira risiko sakit jantung bisa dikurangi dengan memulai pola makan sehat, padahal tidak semudah itu. Penyebab serangan jantung bukan hanya karena arteri tersumbat. Orang yang rajin berolahraga pun bisa terserang penyakit jantung (92 persen atlet meninggal dunia karena serangan jantung). Alasan lainnya karena overdosis obat-obatan. Itu artinya anak muda bisa kena penyakit jantung juga.

Kaum millenial tidak paham CPR, ujar Holly Anderson, ahli jantung dan direktur pendidikan dan penyuluhan dari Perelman Heart Institute di New York presbyterian Hospital. Dia berkata kalau beberapa tahun lalu, rekan kerjanya yang berusia 28 tahun kebingungan karena temannya tiba-tiba saja terjatuh tidak sadarkan diri saat sedang main bola. “Kami takut salah ambil langkah,” kata pria itu kepadanya. EMS terlambat datang dan temannya meninggal. “Insiden semacam ini tidak perlu terulang lagi,” ujar Anderson.

Videos by VICE

Setelah itu, ia menceritakan tentang Ashley Newman, seorang penari di Juilliard yang terkena serangan jantung mendadak saat sedang latihan pada 2016. Salah satu penari berusaha melakukan CPR untuk menyelamatkannya sampai EMT datang. Untung dia bisa bertahan saat itu, dan mulai menari kembali setahun kemudian.

Menurutnya, kita tidak perlu jadi ahli untuk menekan dada seseorang dan menjaga sirkulasi darahnya (apabila mereka mengalami henti jantung) sampai paramedis datang. “Orang yang kena serangan jantung akan mati kalau kita hanya mengandalkan EMS,” kata Anderson. Berhubung saya sendiri tidak tahu cara melakukan CPR, makanya saya sangat tertarik untuk belajar darinya.

Anderson memberikan saran-saran yang sangat mudah dilakukan. Kamu bisa menonton video tutorialnya di sini. Kenapa kita harus belajar CPR? Ini alasannya:

1. Setiap menit yang berlalu tanpa CPR, peluang hidup seseorang saat serangan jantung menurun 10 persen. Menurut Anderson, sel-sel otak mulai mati dalam lima menit. Peluang bertahan hidup mereka hilang dalam 10 menit.

2. Memberi napas buatan bukan cara yang efektif (“Mereka punya cukup oksigen dalam aliran darah”). Teknik CPR menggunakan tangan jauh lebih mudah dan efektif.

3. Kalau kamu memang tidak bisa melakukan CPR, maka sebaiknya kamu diam saja dan jangan berusaha menolong. Kamu tentunya tidak mau membuat orang meninggal karena salah melakukannya. Tidak masalah kalau kamu hanya bisa menemaninya sampai paramedis datang.

Menurut Anderson dan rekannya, begini langkah-langkah jitu melakukan CPR pakai teknik tangan:

1. Pastikan apakah mereka masih responsif atau tidak. Seseorang yang jantungnya berhenti tidak akan responsif dan bernapas.

2. Segera hubungi layanan gawat darurat.

3. Setelah itu kamu bisa berlutut di sebelah orang tersebut, dan tekan bagian tengah dadanya pakai ujung telapak tangan sebanyak dua kali per detik sedalam lima sentimeter.

Tonton videonya di tautan berikut: