Setiap manusia pasti akan mati dan ini tidak bisa dihindari. Akan tetapi, kita mungkin akan melakukan berbagai cara supaya bisa dikenang banyak orang. Contohnya seperti Aretha Franklin. Agustus lalu, jenazah Franklin dimasukkan ke peti mati emas saat akan dikuburkan.
Asal tahu saja, selama beberapa tahun terakhir, banyak bermunculan perusahaan yang berfokus memenuhi keinginan individu untuk memodifikasi peti mati sesuai kegemaran atau kepribadiannya. Desain yang dipesan pun beragam, mulai dari peti mati bergaya gotik klasik Dracula, berhiaskan logo tim olahraga favorit, berbentuk TARDIS Doctor Who, sampai pesawat.
Videos by VICE
Setelah menghadiri pemakaman teman, desainer peti mati Trey Ganem membatin, “Kenapa peti matinya membosankan?” Acara ini benar-benar tidak menggambarkan kepribadian temannya semasa hidup. Enam tahun lalu, Ganem mendirikan Trey Ganem Designs di Texas dan membuat peti menurut pesanan.
Ganem adalah orang Amerika pertama yang menawarkan layanan pembuatan peti mati dengan desain grafis kustomisasi. Bagi klien yang suka berburu, dia akan membuat peti mati yang dilapisi cetakan kamuflase dengan gambar kepala rusa di bagian atasnya dan ditempelkan tanduk asli. Selain itu, ada peti yang dihiasi motif memancing dan tombak ikan marlin sungguhan. Ganem memasang drum set di peti bagi kliennya yang musisi.
Laki-laki ini paling sering mendapat pesanan dari orang tua yang anaknya meninggal saat masih kecil. Desain petinya pasti berwarna cerah dengan gambar superhero atau putri Disney. Dia juga pernah menciptakan peti mati ala Star Wars atau menggunakan warna klub sepakbola favorit kliennya.
Menurut Ganem, peti mati yang dipersonalisasi membuat orang lebih bersemangat. Mereka dapat menyalurkan kesedihannya dengan cara yang positif seperti membicarakan kegemaran atau hobi mendiang orang terkasih. “Peti mati kreatif macam ini bisa membantu keluarga mengatasi rasa duka dan kehilangan,” katanya.
Ganem pernah berkecimpung di dunia fabrikasi otomotif, yang bisa dibilang tidak beda jauh dari produksi peti mati. Usaha peti matinya dibantu oleh beberapa perakit dan desainer grafis. Mereka hanya butuh empat hingga enam jam untuk menyelesaikan satu peti. Harganya dimulai dari US$3.500 atau setara Rp53 juta, tergantung pada kerumitan desain dan detailnya.
“Orang seolah-olah ingin mengatakan, ‘Hidupku unik, dan aku berharga.’ Sekalian saja diterapkan saat pemakaman mereka.”
Beberapa contoh hasil karyanya sedang dipamerkan di Museum of Death Hollywood dan New Orleans. Banyak selebritas dan atlet populer yang dikubur bersama petinya, termasuk pesepakbola Baltimore Ravens Tray Walker yang petinya berwarna perunggu dengan cetakan logo Louis Vuitton. “Kami memotong koper Louis Vuitton,” kata Ganem. “Dia pengin hiasan interior Louis Vuitton.”
Penyanyi soul Percy Sledge dimakamkan dengan peti hitam putih mencolok bermotif not balok ciptaan Ganem. Sedangkan bagian bawah penutupnya diberi gambar Sledge. Penyanyi Christina Grimmie, mantan kontestan The Voice yang ditembak saat jumpa sesi tanda tangan pada 2016, juga memakai peti Ganem: peti mati putih elegan dengan sentuhan warna hijau dan beberapa foto di dalam penutupnya.
Peti mati kustomisasi juga bisa dipesan saat kamu masih hidup. Crazy Coffins dari Inggris bersedia membuat peti mati bagi klien yang masih hidup tapi sudah merencanakan acara kematiannya. Kliennya ada yang memesan peti mati bergaya koper kayu yang dilengkapi tali kulit, dan police box Inggris ala mesin waktu TARDIS di Doctor Who dengan pesan pribadi di permukaannya: “Police telephone for use of public. Philip, still bringing us sunshine.” Biasanya butuh dua minggu lebih untuk membuat peti mati seperti ini. Biayanya bisa mencapai 5.000 Pound Sterling (sekitar Rp97 juta).
Seorang klien (yang masih hidup) sudah memesan peti berbentuk sepatu balet raksasa. Dia suka balet dan berencana mengadakan pertunjukan balet La Fille Malgardée saat acara pemakamannya. Ada juga peti bergaya Rolls Royce klasik. Tempat pembaringan tubuhnya dari bagian bawah kap depan sampai jok belakang, tepat di atas roda belakang.
Ada banyak perusahaan peti mati lain yang menuruti kebutuhan dan visi kliennya. Passages dari New Mexico menawarkan peti keranjang ramah lingkungan yang terbuat dari lamun (seagrass) atau willow.
Kenapa sih orang tertarik memodifikasi petinya? Ashley Cozine, mantan presiden National Funeral Directors Association (NFDA) Amerika dan pemilik Cozine Memorial di Wichita, Kansas, menerangkan bahwa orang—baik yang berduka dan mendiang—menginginkan personalisasi dalam acara pemakaman dan peringatan. Yang dihias pun beragam, mulai dari meja untuk menaruh barang-barang kenangan di rumah duka sampai mengadakan acara tematik di tempat lain.
“Orang seolah-olah ingin mengatakan, ‘Hidupku unik, dan aku berharga.’ Mengapa tidak menerapkannya juga di pemakaman mereka?” katanya.
Sepanjang kurun 10 tahun terakhir, Cozine mengatakan upacara pemakaman yang merayakan kehidupan alih-alih mengikuti standar Amerika Utara yang tradisional semakin umum terjadi di rumah duka atau tempat ibadah. Statistik NFDA menunjukkan peningkatan acara pemakaman di lokasi modern, seperti bar, lapangan golf, taman, dan rumah, dari 48 persen pada 2017 ke 54,1 persen pada 2018. Survei yang sama menunjukkan bahwa 48 persen orang Amerika mengatakan bahwa mereka tertarik dengan pilihan pemakaman ramah lingkungan.
Sebagai cerminan dari perubahan ini, beberapa rumah duka mengubah citranya dan menghapus kata “pemakaman” dari namanya, sementara yang lain mendirikan “life event centers,” yang bisa digunakan untuk kegiatan lain selain upacara pemakaman. Tempat-tempat seperti ini umumnya memiliki arsitektur modern dan sederhana dengan pencahayaan alami.
Menurut Cozine, perencanaan dari awal adalah cara yang bagus untuk memastikan pemakamanmu berjalan sesuai keinginan pribadi. Dia mengungkapkan bahwa pernikahan direncanakan dari setahun sebelumnya. Padahal, acara pemakaman juga sering membutuhkan hal-hal detail seperti lokasi, makanan, undangan, pilihan musik, tema, pembuatan peti mati, dan sebagainya. Tapi, karena kematian biasanya mendadak, maka rencananya hanya dikerjakan dalam hitungan hari. Pilihannya sering ditentukan oleh keluarga atau teman karena mereka tidak punya perencanaan sebelumnya.
Seperti apa yang dikatakan oleh orang-orang di Crazy Coffins, “Lebih baik beli sekarang dan meninggal kemudian.”
Artikel ini pertama kali tayang di GARAGE