FYI.

This story is over 5 years old.

WTF

Cerita Tragis Kali Ini: Pelajar Sengaja Panggang Abu Mendiang Kakeknya Jadi Biskuit

Pelajar di California itu lantas membagi-bagikan biskuit tadi di sekolah. Pesan moralnya, semoga mendiang kakek tetap berguna bagi banyak orang walau telah jadi abu.
Foto ilustrasi untuk aksi pelajar California Memanggang abu mendiang kakeknya jadi biskuit
Foto ilustrasi via Getty Images

Setiap orang memiliki cara berkabung masing-masing. Bagi beberapa orang, mengadakan perayaan meriah mungkin lebih tepat dibanding terus meratap dalam upacara pemakaman yang sendu. Atau ada juga yang memilih berbuat nyeleneh seperti cara remaja asal Amerika Serikat ini: membuat biskuit menggunakan abu mendiang sang kakek, lantas membagikannya ke teman-teman di sekolah.

Berdasar laporan Fox40, seorang murid perempuan membawa biskuit tersebut ke Sekolah Da Vinci Charter di Distrik Davis, California. Kepolisian Davis meyakini setidaknya sembilan murid telah mengonsumsi biskuit tersebut, yang artinya bocah-bocah malang itu barangkali bakal trauma makan biskuit sepanjang hidup mereka.

Iklan

Perempuan tersebut tidak menyembunyikan fakta telah memasukkan abu manusia ke dalam biskuit yang dia bikin hari itu. "Si cewek bilang ke semua orang kalau dia bawa biskuit ke sekolah yang isinya abu manusia," kata seorang murid laki-laki yang ingin namanya dirahasiakan.

Remaja perempuan lain mengaku diminta sekolah menandatangani sebuah pernyataan buat merahasiakan kejadian ini, lalu dianjurkan "tidak menceritakan aksi nyelenehnya" ke pihak lain. Akhirnya ada satu pelajar laki-laki yang kemudian membongkar penyebaran biskuit abu manusia itu ke masyarakat.

Upaya sekolah menutup-nutupi kasus biskuit berisi abu jenazah ini gagal. Orang tua murid Sekolah Terpadu Charter Da Vinci nyatanya tetap mendengar rumor tentang biskuit yang dimakan anak mereka pada hari itu. Salah satu orang tua murid mendesak Sekolah Chart Da Vinci agar segera mengeluarkan pernyataan resmi kepada pihaknya. "Tampaknya pengelola dan pengawas sekolah ini lebih sibuk melindungi reputasi sekolah dan bukan murid-muridnya," ujar salah satu ayah murid.

"Kami tidak bisa mengomentari masalah-masalah rahasia. Keamanan fisik dan emosional murid-murid kami adalah kepentingan utama kami. Murid-murid kami aman dan tidak ada risiko kesehatan di kampus Sekolah Charter Da Vinci," kata juru bicara pengawas sekolah tingkat distrik saat dihubungi MUNCHIES. "Kami mempertimbangkan akan menjatuhkan sanksi serius dan kami sedang melakukan investigasi dan melibatkan polisi bila perlu. Bila memang telah terjadi kelalaian dari pihak sekolah, kami akan menerapkan sanksi pendisiplinan sembari kami berusaha memperbaiki kerusakan yang terjadi di lingkungan sekolah."

Iklan

"Pelajar yang membagikan biskuit itu telah menyesali aksinya," imbuhnya. "Kini masalahnya sudah menjadi isu keluarga, dan kami ingin menghormati pribadi keluarga yang terlibat."

Sementara itu, Kepolisian Distrik Davis berusaha menentukan apa yang harus mereka lakukan untuk menangani kasus ini. "Peristiwa di sekolah itu sangat tidak lazim. Kami butuh penelitian yang lebih dalam untuk mencari tahu apakah ada hukum yang dilanggar," kata Paul Dorshov, juru bicara kepolisian setempat saat diwawancarai CBS Sacramento.

Dia sendiri tidak percaya murid-murid yang mengonsumsi biskuit berisi abu jenazah tersebut telah disakiti secara "secara fisik ataupun mental."

Buat kalian yang baru saja kehilangan orang yang kamu cintai dan sedang mempertimbangkan memasukkan abu mendiang ke adonan kue.. sebaiknya jangan, lah ya. Simpan saja biskuit kayak gitu untuk dirimu sendiri.

Artikel ini pertama kali tayang di MUNCHIES