FYI.

This story is over 5 years old.

Panduan Akhir Pekan

Panduan Senang-Senang Akhir Pekan: Kunjungi Biennale Yogya & Jakarta Atau Nonton 'Satay Western'

Buat yang di Jakarta, ada acara VICE Guide to Film di Paviliun 28 lho. Pengen belanja? Main aja ke Brightspot. 'Posesif' juga asyik ditonton di bioskop. Banyak pilihan pokoknya!
Ilustrasi oleh Dini Lestari.

Kadang kalian pasti bingung menghabiskan libur akhir pekan. Kalian pengen tahu sebaiknya nonton film, serial TV apa, atau mungkin butuh info tambahan buat baca buku dan mendengarkan musik seru. Tenang, VICE siap membantu. Berikut rekomendasi dari awak redaksi kami untuk mengisi Sabtu-Minggu agar kalian terus berbahagia.

Menikmati Seni di Jakarta dan Yogyakarta Biennale 2017

Lagi pengen berakhir pekan 'nyeni' dengan foto-foto pose dengan karya seni atau murni ingin menikmati karya seni? Tahun ini Jakarta Biennale kembali dengan konsep JIWA yang artinya daya hidup, energi, semangat, yang merupakan dorongan hakiki pada individu, kolektivitas, masyarakat, benda-benda dan alam. Lewat JIWA, pameran ini mengamati berbagai macam hubungan, menggugah sensibilitas, rasa merasa dan mengaykan cakrawala intelektual kita.

Iklan

JIWA: Jakarta Biennale 2017 diadakan di Gudang Sarinah Ekosistem, Pancoran, Jakarta Selatan. Selain itu Demi mempertemukan karya dengan lapisan masyarakat yang lebih luas, pada Biennale kali ini kerja sama akan terjalin dengan beberapa museum di Jakarta, seperti Museum Sejarah Jakarta, Museum Seni Rupa dan Keramik, dan Museum Wayang. Seniman-seniman yang berpartisipasi selain dari Indonesia sendiri ada yang dari Singapura, Australia, Filipina, Thailand, Jepang, Afrika Selatan, Belgia, Swiss sampai Irlandia Utara dan Republik Ceko. JIWA: Jakarta Biennale 2017 akan dibuka pada 5 November 2017 sampai 11 Desember 2017.

Pada saat yang sama, Yogyakarta juga menggelar Biennale, judulnya Biennale Jogja XV Equator #4. Agak beda dengan biennale-biennale Jogja sebelumnya, kali ini seniman yang dilibatkan lebih beragam. Porsi seniman asal Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta yang berpameran di sana hampir berimbang. Ini adalah sesuatu yang istimewa karena biasanya ada semacam sekat-sekat tak tampak yang membuat seniman antar kota-kota itu jarang bekerja sama. Semoga Biennale kali ini bisa meruntuhkan sekat-sekat tak perlu itu. —Ananda Badudu

VICE Guide To Film: 'Satay Western'

VICE Indonesia setelah sukses dengan screening perdana yang menampilkan tiga film cult horor (Pengabdi Setan (1980), Sundel Bolong, Ratu Ilmu Hitam) dan satu film aksi silat Jaka Sembung. Untuk kali kedua, kmi bikin lagi kali ini dengan tema "VICE Guide film to Satay Western. Dalam rangka penayangan perdana film Marlina, The Murderer in Four Acts yang disutradarai Mouly Surya. Bersama ini, kami mengadakan screening yang terinspirasi dari film ini mengurasi tiga film western, Dimulai film klasik Once Upon a Time in the West, disambung Dead Man-nya Jim Jarmusch dibintangi oleh Johnny Depp. Lalu akan ada sesi Q&A bareng Mouly Surya sambil menyantap sate, diakhiri nonton bareng Tokyo Story. Sampai bertemu di Paviliun 28 sabtu besok dari pukul 10:00 sampai dengan 19:00. —Regan Reuben

Iklan

Pesta Kostum Seru di Gegap Gempita

Masih ada basian mabuk dari pesta halloween parties minggu lalu? Eits, jangan kapok party dong. Perayaan ultah ke-3 Pon Your Tone menghadirkan "Gegap Gempita", pesta kostum yang diramaikan oleh penampilan musisi paling panas dari kancah seputaran Jabodetabek. Konon sih, pesta akhir pekan nanti seru banget soalnya nuansanya bakal dangdut abis. Kita diajak mengalami "rasanya ketemu bintang dangdut terbesar." Line up musisi yang menghibur kita selama pesta di antaranya Diskoria, Dipha Barus, Ramengvrl sama Sunmantra. Itu baru beberapa doang lho. Buat lebih jelasnya, datang aja langsung ke The Establishment di SCBD malam minggu besok. —Yudhistira Agato

Brightspot Kembali Lagi

Brightspot kembali lagi tahun ini dengan konsep yang berbeda dari sebelumnya. Sebagai pionir market kreatif di Indonesia, di tahun kedelapan ini dengan konsep 'Modern Culture Festival'. Sedikit mengubah konsep dari 'market' menjadi ' festival'. Dengan mengambil area sebesar 3000m2 di area PIK Avenue Ballrooom, Brightspot yang sudah berjalan dari Jumat kemarin sampai Minggu tanggal 5 November besok. Bersama lebih dari 170 tenant dan terdiri dari 5 area dari fashion yang didominasi dengan kebanggaan produk lokal sampai makanan dan ada juga area musik & art dimana hari Sabtu besok ada party yang menampilkan Psychemagik dan puluhan talent-talent lokal setiap area akan didukung oleh acara pilihan dan sangat menarik sehingga pengunjung bisa menghabiskan waktu berakhir pekan dengan suasana festival sesungguhnya. —Regan Reuben

Iklan

Tonton Posesif

Posesif menceritakan soal hubungan Lala, atlet peloncat indah, dan anak baru di sekolah bernama Yudhis. Yah, intinya mah pasangan yang awalnya unyu ini lama-lama jadi abusif. Kalau elo bisa mengabaikan dialog yang kaku dan norak (plus neon bertulisan "Forever" hhh) di bagian setengah awal, film ini lumayan bisa dinikmati. Sinematografinya cakep, dan scoringnya pas. Meski, ya, soundtracknya kadang ganggu: So7 yang "Dan" dan satu lagi pas adegan dugem itu lho (duh punteun aing lupa judulnya). Secara umum, gue cukup puas lah, karena film ini ngebahas hubungan abusif secara struktural, bukan sekadar ngarahin telunjuk penonton ke siapa yang paling salah.

Temen-temennya Lala, si Ega sama Rino gemes banget!?!! Sejujurnya akting mereka lebih bagus daripada Adipati Dolken. Ya, silakan ditonton dan diobrolin sama temen-temen! InsyaAllah bermanfaat. P.S. Gue nonton di Kota Kasablanka, terus penontonnya sering ngetawain/ketawa di adegan-adegan yang menurut gue miris atau bikin #triggered. Jadi, menarik juga sih buat merhatiin kapan dan gimana penonton bereaksi. Mungkin aja itu merepresentasikan sesuatu :P —Syarafina Vidyadhana