Begini Cara Bikin Superkomputer Mini dengan Modal di Bawah Rp1,3 Juta
Foto: Wei Lin/Github

FYI.

This story is over 5 years old.

DIY

Begini Cara Bikin Superkomputer Mini dengan Modal di Bawah Rp1,3 Juta

Wei Lin, seroang pengguna Github, berhasil membuktikan kalau hal itu tak mustahil dilakukan. Dia bikin superkomputer mini dengan modal enam chip seharga Rp100 ribu.

Superkomputer umumnya digunakan oleh pemerintah suatu negara atau lembaga penelitian untuk membantu memecahkan persoalan-persoalan sains yang super pelik, seperti perkiraan datangnya badai atau perancangan model senjata nuklir. Dalam banyak kasus, Superkomputer sejatinya adalah sebuah gugus yang terdiri dari ratusan komputer individual yang dikontrol oleh satu buah perangkat lunak. Tiap komputer yang menjadi bagian gugus tersebut menjalankan satu proses atau tugas yang sama secara paralel. Namun, jika kekuatan semua komputer tersebut digabungkan, hasilnya adalah sebuah sistem yang jauh lebih kuat dari tiap komputer yang menyusunnya.

Iklan

Superkomputer umumnya berukuran sangat besar—ada yang sampai makan tempat seluas satu lapangan bola basket—dan bernilai ratusan juta dollar. Akan tetapi, Wei Lin, seorang pengguna Github, baru-baru ini berhasil dengan gemilang menunjukkan bahwa Superkomputer sebenarnya tak harus berukuran super besar dan bisa dibuat dengan sangat murah.

Seperti dijabarkan dalam Github repository milik Wei Lin, dirinya berhasil menciptakan gugus komputer yang disusun dari enam chip ESP32. Chip-chip adalah microcontroller—sebuah komputer dengan prosesor dan memori yang minimal—seperti Raspberry dengan harga yang jauh lebih murah.

Satu buah Raspberry Pi dibanderol seharaga $30 (setara Rp413 ribu) sementara sebiji chip ESP32 bisa dibeli dengan harga $7 (setara Rp96 ribu). Perbedaan harga yang mencolok ini terjadi karena ESP32 dibuat di Cina sedangkan Arduino dan Raspberry Pi diproduksi di Eropa. Jadi meskipun ada yang lebuh dulu membuat gugus komputer dari Raspberry PI—termasuk sebuah gugus yang terdiri dari 750 node buatan Los Alamos National Lab—biaya pembuatannya tak akan mampu ditalangi oleh penggiat komputer biasa. Sebaliknya, gugus komputer buatan Lin cuma menghabiskan biaya sebesar harga satu Raspberry Pi, tapi punya jumlah core tiga kali lebih banyak.

Tantangan utamanya, menurut Lin, adalah menemukan cara untuk mengkoordinasikan tugas yang harus dibagi ke semua chip. Untuk melakukan ini, Lin dan kawan-kawan memanfaatan sebuah piranti lunak bernama Celery yang khusus dibuat untuk mensingkronkan tugas yang dijalani beberapa core dalam satu waktu.

Dalam sebuah video, Lin mendemonstrasikan dirinya menggunakan gugus tiga mode untuk menjalanan program penghitung kata. Seperti yang dijelaskan Lin, piranti lunak di komputernya pada dasarnya cuma menyampaikan daftar tugas yang harus dikerjakan sebuah gugus—dalam hal ini tugas menghitung kata—dan setelah itu, tiap node akan mengambil tugas dari daftar yang diberikan. Selanjutnya, node akan kembali dengan hasil sebelum mengambil tugas lainnya. Di saat yang berbarengan, tiap node saling berkomunikasi dengan satu sama lain untuk mengkoordinasikan pekerjaan mereka.

Tentu saja, Superkomputer sederhana tak akan mampu membereskan soal-soal kimia yang rumitnya kayak masalah politik menjelang pemilu, namun benda ciptaan Wen Lin ini mampu melakukan perhitungan secara paralel dalam waktu singkat.

Selian itu, ini yang penting, gugus komputer seharga $7 ini mampu menjelaskan bagaimana mekanisme Superkomputer bekerja tanpa harus bikin rekening bank kita ludes.