Gamer Profesional

Kisah Inspiratif Gamer asal Pelosok Pakistan, Sukses Jadi Juara Dunia 'Tekken 7'

Arslan "Arslan Ash" Saddique tak dikenal oleh kalangan gamer profesional. Setahun terakhir, dia mengobrak-abrik kancah ‘Tekken 7’, mengejutkan banyak pihak.
AN
Diterjemahkan oleh Annisa Nurul Aziza
Jakarta, ID
Kisah Inspiratif Gamer asal Pelosok Pakistan, Sukses Jadi Juara Dunia 'Tekken 7'
Screenshot sosok Arslan Saddique via YouTube

Pada 4 Agustus 2019, Arslan “Arslan Ash” Sadiqque berhasil menyisihkan Jae-Min “Knee” Bae dalam babak grand final Evolution Championship Series (EVO) 2019 di Las Vegas, Amerika Serikat. EVO adalah salah satu turnamen game fighting terbesar di dunia. Lelaki 23 tahun asal Pakistan itu menerima hadiah uang tunai senilai $14.000 (setara Rp200 juta).

Arslan Ash tiga kali mengalahkan sang dewa Tekken 7 Jae-Min. Ini merupakan kemenangan monumental baginya. Siapa sangka orang yang tak pernah beredar di dunia gaming bisa menyabet gelar juara dunia?

Iklan

Arslan Ash sebenarnya telah memenangkan EVO Japan pada Februari lalu, hanya saja banyak gamer yang menyepelekan kompetisi ini karena skalanya yang kecil. EVO Japan mulai digelar sejak dua tahun lalu, dan dianggap kalah bergengsi dibanding turnamen yang dihelat di Amerika Utara. Terlepas dari itu semua, Sadiqque mampu menjadi juara baik di EVO Japan dan EVO internasional. Dengan kemenangannya, dia resmi dinobatkan sebagai pemain Tekken terbaik di dunia tahun ini. Luar biasanya lagi, dia berasal dari negara yang belum pernah terdengar sebelumnya di dunia gaming.

“[Saddigue] berhasil mencetak sejarah dalam FGC (komunitas game fighting) dengan kemenangannya,” kata John Joshua “JJ-kun” Perez, komentator Tekken 7 untuk Gariath Concepts, kepada VICE. “Selain menang [di EVO dan EVO Japan], dia juga berasal dari daerah yang jarang didengar dalam komunitas Tekken.”

Tekken 7 adalah salah satu dari sembilan game fighting resmi yang dipertandingkan di ajang EVO. Pemain Tekken 7 paling kompetitif kebanyakan datang dari Jepang, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.

Mayoritas pemain yang masuk ke delapan besar berasal dari negara-negara itu: empat dari Jepang, dua dari Korea Selatan, dan satu dari Amerika. Ketujuh orang ini terkenal dengan kemampuannya bermain Tekken 7 di negaranya masing-masing. Dari total delapan pemain, Arslan Ash adalah satu-satunya yang belum terlihat sepak terjangnya. Dia juga pemain Pakistan pertama yang mengikuti kompetisi sejak 2011.

Iklan

Setelah memainkan game-game seperti Tekken Tag Tournament 2 dan The King of Fighters, Arslan Ash mulai masuk ke kancah kompetitif Tekken 7 dengan berpartisipasi dalam FV X SEA Major Malaysia pada 2018. Saat itu, dia menempati posisi kesembilan. Banyak tantangan yang dihadapi selama pertandingan, dua di antaranya adalah masalah visa dan kekurangan dana.

Arslan Ash kemudian menjadi berita utama saat pertama kali mengalahkan Jae-Min dalam turnamen di Dubai. Gamer Korea Selatan itu lagi-lagi dikalahkan olehnya di ajang TGU x SEA Major Thailand 2019.

Kemampuan Arslan Ash baru diakui dunia gaming internasional setelah tiga kali melibas Jae-Min. Silakan saksikan sendiri kehebatannya dalam grand final EVO 2019:

“Pemain Pakistan sama hebat dan kompetitifnya dengan Korea,” Arslan Ash memberi tahu theScore esports. “Mereka akan berlatih lebih keras untuk menjadi lebih baik lagi saat melihatku menang.”

“Mereka pasti menjadikanku patokan. Latihan keras mereka saat ini akan menguntungkan komunitas [FGC] Pakistan di Tekken suatu saat nanti,” imbuhnya.

Kemenangan fenomenal Arslan Ash menarik perhatian terhadap pemain potensial di Pakistan. Orang-orang mulai mempertimbangkan apa yang bisa mereka tawarkan ke dunia gaming.

“Ini baru permulaan,” lanjut Perez. “Arslan bilang dia bukan pemain terbaik di Pakistan. Saya jadi penasaran seberapa hebat pemain Pakistan lainnya.”

Artikel ini pertama kali tayang di VICE ASIA.