FYI.

This story is over 5 years old.

Bertanya Buat Teman

Emang Apa Dampak Buruknya Kalau Udah Segede Ini Saya Tetap Malas Makan Sayur?

Masih sayang tubuhmu toh? Nih kami beri alasannya. Oh iya, kubis goreng di warung pecel lele enggak termasuk sayur coy.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE Magazine** Edisi April. Klik di tautan ini jika ingin berlangganan.**

Bertanya Buat Teman adalah rubrik khusus dari Tonic menjawab semua pertanyaan kalian seputar kesehatan, yang paling tolol sekalipun. Jadi, kalau ada teman yang punya masalah kesehatan tapi enggak berani tanya ke dokter, bisa kalian wakili lewat rubrik ini.


Skenario:
Dulu sewaktu kecil, kita jarang banget makan sayuran. Kamu bahkan bete kalau misalnya di rumah cuma ada sayur mayur sebagai lauk makanan karena ortumu sedang bermanuver mengakali kosongnya dompet di akhir bulan. Lalu, karena enggak ada pilihan lain, akhirnya kamu makan juga tuh sayuran—dan itu satu dari sedikit sayuran yang pernah masuk mulutmu.

Iklan

Kenyataannya:
Kebanyakan dari kita memang nyatanya kurang asupan sayuran. Sebuah penelitian menunjukkan hanya sekitar 9 persen penduduk Amerika Serikat memenuhi kebutuhan asupan sayur mayur sebanyak dua atau tiga gelas sehari. Angka ini malah melorot lebih jauh—hingga 5,5 persen—di Mississipi. Banyak orang bisa bertahan hidup tanpa sekalipun makan sayur mayur segar. Di beberapa negera dunia ketiga, pasokan sayur mayur bahkan bisa nihil hingga penduduknya kekurangan asupan sayur. Hal sama terjadi kalau kamu ikut wajib militer, kadang kamu tak menyantap sayuran selama bertugas.

Hal paling parah yang bisa terjadi:
Penyakit jantung, diabetes, beberapa jenis kanker dan kebutaan. Tenang dulu, semua penyakit menyeramkan ini enggak ujug-ujug kami derita lantaran kamu enggak dapat asupan sayuran barang beberapa bulan misalnya, kata Georgie Fear, seorang ahli gizi dan salah satu cofounder One by One Nutrition. Para peneliti percaya bahwa sayur mayur melindungi kita dari kerusakana DNA, membantu kita memerangi karsinogen dan mengurangi kemungkinan kita menderita radang. Inilah alasan kenapa kita bisa menghindari penyakit-penyakit menyeramkan di atas bila kita rajin menyantap sayur mayur mulai dari sekarang.

Apa yang mungkin terjadi:
Keluhan rutin dialami mereka yang emoh makan sayur mayur biasanya konstipasi (sembelit) dan kembung. Namun, kalau kamu terus menghindari sayuran, kembung dan sembelitmu biasanya semakin parah karena makanan yang masuk ke perutmu tidak rendah kalori. Dan lantaran sayuran sangat kaya dengan vitamin dan mineral yang bertugas mengantarkan nutrisi ke seluruh tubuh, kamu bakal merasa lesu serta kurang bertenaga. Sistem kekebalan tubuhmu pastinya bakal ikut terganggu. Alhasil, kamu bakal sering kena penyakit sepele macam flu. Yang paling parah, kalau kamu doyan makan junkfood dan enggak pernah menyantap sayuran, kamu mengalami gangguan kesehatan karena kekurangan nutrisi yang umumnya didapatkan dari sayuran. Misalnya, rambutmu akan rontok karena kurang asupan zat besi. Sementara itu, kekurangan Vitamin B bisa mengakibatkan kulit kering dan bibir pecah-pecah (biasanya di bibir).

Apa yang harus kamu sarankan ke temanmu:
Ajak dia insyaf dan mulai makan sayuran. Itu kalau dia masih pengin hidup lebih lama. Bilang ke temanmu, kalau mereka bisa makan gandum atau buah kalau merasa asupan sayurannya asih kurang (ingat, buah adalah obat yang manjur untuk mengatasi sembelit). Sekadar saran: kalau kamu enggak suka rasa sayur segar, kamu bisa membuat smoothie dari buah-buahan dan bayam. Makan multivitamin juga bisa jadi opsi untuk menambal kekurangan nutrisi kalau temanmu malas makan sayur. "Temanmu sebaiknya harus ketemu dokter barang setahun sekali untuk mengecek nutrisi apa yang masih kurang dalam tubuhnya," kata Fear.

Begitulah. Jangan lagi malas makan sayur ya. Jangan cuma makan kubis goreng doang di warung pecel lele lalu menganggapnya setara sayuran.

Follow Kristen di Twitter