Kalian merasa Bumi tak baik-baik saja sepanjang 2020? Tenang, planet lain di Tata Surya justru mengirim kabar gembira. Upaya manusia mempelajari Planet Mars mengalami kemajuan signifikan. Tiga misi tanpa awak yang dikirim ke planet merah itu akan tiba dalam waktu berdekatan.
Ketiga misi tersebut adalah pesawat pengorbit “Hope” yang dikirim Uni Emirat Arab, modul robot penjelajah Tiongkok Tianwen-1, serta pengangkut robot penjelajah NASA “Perseverance”. Tiga misi itu berangkat dalam waktu berdekatan, dikirim Juli lalu.
Videos by VICE
“2020 bisa dibilang tahun yang amat menggairahkan bagi eksplorasi Mars,” kata Emily Lakdawalla, peneliti tata surya, saat diwawancarai VICE News. “Jenis-jenis misi yang dikirim manusia ke Mars kali ini sangat beragam, dan mempersiapkan jenis eksplorasi lanjutan untuk masa depan.”
NASA, ambil contoh, akan melakukan pengambilan contoh tanah dan bebatuan di Mars. Artinya, badan antariksa Amerika Serikat itu akan memastikan wahana Perseverance bisa kembali ke Bumi, hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Tiga misi antariksa itu diperkirakan sampai di orbit Mars pada Februari 2021. Uni Emirat Arab dan Tiongkok akan fokus meneliti kondisi permukaan Mars. Sementara Amerika beranjak lebih jauh, meneliti jejak kehidupan di planet tersebut dari sampel-sampel yang mereka kumpulkan.
Lakdawalla sejak lama dikenal sebagai saintis yang sangat bergairah membahas berbagai aspek tata surya. Mulai dari kemungkinan adanya kehidupan di Venus dan Mars, serta potensi eksplorasi menggali lapisan es di permukaan Uranus serta Neptunus
Kali ini, VICE dan Lakdawalla fokus membahas Mars. Apa saja tantangan yang dihadapi ilmuwan untuk membawa pulang contoh tanah dan bebatuan dari Mars ke Bumi? Seperti apa peluang manusia bertahan hidup di planet tetangga itu? Dan apa pendapatnya mengenai gagasan perjalanan antarplanet yang dibayangkan penulis fiksi ilmiah sejak lama?
Simak wawancara kami bersama Lakdawalla di tautan video awal artikel.
Artikel ini pertama kali tayang di VICE News