Penyiksaan Binatang

Peserta Lomba Kejar Banteng di Spanyol Tewas Tertusuk Tanduk

Lelaki berusia 55 tahun itu tewas akibat luka parah di paha kiri dan kepalanya setelah diamuk banteng dalam festival yang sering dikritik pecinta binatang.
Dipo Faloyin
London, GB
Peserta Lomba Kejar Banteng di Kota Onda Spanyol Tewas Tertusuk Tanduk
Peserta tradisi tahunan Spanyol lari dari kerjaran banteng di kota Pamplona. Foto oleh JAIME REINA/AFP via Getty Images

Acara tradisional kejar-kejaran dengan banteng di Kota Onda, kawasan timur Spanyol kembali memakan korban jiwa. Dalam festival Fira de Onda yang digelar pada 31 Oktober 2021, seorang lelaki tewas akibat diserang banteng.

Korban tewas itu adalah lelaki 55 tahun yang tidak disebut identitasnya oleh polisi. Menurut saksi mata, dia terkepung banteng yang mengamuk. Peserta lain berusaha menghalau banteng dari lelaki tersebut, namun upaya mereka sia-sia. Korban tertusuk tanduk di bagian paha kiri dan kepala. Dia tewas akibat kehabisan darah saat dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Iklan

Akibat insiden ini, panitia membatalkan seluruh rangkaian acara festival yang seharusnya berlangsung sampai minggu malam.

Tragedi di Kota Onda ini merupakan serangan banteng kesekian yang menewaskan peserta festival tradisional tersebut. Di media sosial dan televisi, publik memperdebatkan perlunya tradisi macam itu dilarang. Pecinta binatang sudah rutin mengkritik acara adu lari dengan banteng karena menyiksa hewan yang terlibat.

Adu lari dengan banteng biasanya melibatkan lebih dari empat banteng, yang dipaksa mengejar ratusan manusia melewati lorong-lorong kota yang kecil. Tradisi tahunan macam ini sudah berlangsung di Spanyol sejak berabad-abad lalu.

Korban tewas sudah berulang kali terjadi. Dari satu acara saja, yakni lomba kejar banteng Pamplona, yang digelar sejak 1910, sudah ada 16 peserta tewas. Angka korban cedera juga amat tinggi selama 10 tahun terakhir.