Politik Internasional

Biden dan Putin Perang Kata-Kata, Sang Presiden Rusia Disebut 'Pembunuh'

Putin merespons balik tudingan Presiden Amerika dengan sarkas, "Biasanya sih maling yang duluan teriak maling."
Joe Biden dan Vladimir Putin Perang Kata-Kata, Sang Presiden Rusia Disebut 'Pembunuh'
Foto  via AFP

Hubungan diplomatik Rusia dan Amerika Serikat kembali memanas. Presiden AS Joe Biden, saat diwawancarai media pekan ini, menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai “pembunuh.” Pernyataan Biden didasarkan pada tudingan bahwa intel Rusia, atas restu Kremlin, melakukan berbagai upaya pembunuhan tokoh oposisi.

Iklan

Putin, yang dituduh macam itu, membalas dengan dingin. Dia berharap Biden “selalu sehat”, tapi kemudian melemparkan serangan balik. Tak cuma membantah tudingan Presiden AS, Putin juga melontarkan komentar sarkas dalam pidato yang disiarkan TV Rusia pada Kamis (18/3) malam waktu setempat.

“Saya jadi teringat pengalaman masa kecil, kalau sedang berantem dengan bocah lain. Kami sering berucap, ‘biasanya sih maling yang duluan teriak maling’. Saya pikir, pemeo itu memang ada benarnya,” kata Putin.

“Sebab, siapapun yang gampang menuduh pihak lain melakukan sesuatu, kemungkinan karena mereka pun punya sifat seperti itu.”

Vladimir Putin. Photo: Alexei Druzhinin\TASS via Getty Images

Vladimir Putin saat memimpin sidang kabinet di Moskow. Foto oleh Alexei Druzhinin\TASS via Getty Images

Sembari mendoakan Biden selalu sehat, Putin nampak menahan senyum. Tapi dia buru-buru mengklarifikasi kalau doanya tulus. “Saya tidak sedang bercanda lho,” tandasnya.

Komentar Biden yang memojokkan Presiden Rusia terucap saat diwawancarai ABC News, pada 17 Maret 2021. Biden mengkritik berbagai pelanggaran HAM yang dilakukan pemerintah Rusia terhadap kelompok oposisi. Selain pembunuh, Putin sekaligus dijuluki presiden AS sebagai pemimpin yang “tidak punya hati.” Biden turut menyinggung bahwa Rusia akan membayar mahal upaya mereka mengobok-obok pemilu AS pada 2016 dan 2020.

Akibat ucapan Biden itu, Rusia langsung menarik duta besarnya pulang dari Washington D.C. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Dmitry Peskov, menilai komentar Biden tidak bertanggung jawab dan merusak hubungan diplomatik kedua negara.

“Dari pernyataan tersebut, bisa kami simpulkan pemerintah Amerika Serikat saat ini tidak memiliki niat menjalin hubungan baik dengan Rusia, dan kami pun terpaksa harus meresponsnya dengan balasan yang sesuai,” kata Peskov.