Ratusan gambar yang telah disatukan menjadi pemandangan pusat galaksi Bima Sakti
Gambar komposit pusat galaksi. Sinar-X oleh NASA/CXC/UMass/Q.D. Wang; Radio oleh NRF/SARAO/MeerKAT
Sains

Gambar Menakjubkan Ini Ungkap Pemandangan Misterius di Pusat Galaksi Kita

Ratusan gambar terkait fenomena misterius di jantung galaksi Bima Sakti dikumpulkan astronom menjadi satu. Hasilnya pemandangan yang luar biasa indahnya.

Seorang astronom telah menyatukan ratusan gambar pusat galaksi Bima Sakti untuk menciptakan pemandangan indah dari ruang yang hiruk pikuk. Visual tersebut mengungkapkan fenomena misterius yang terjadi di jantung galaksi kita.

Gambar menakjubkan itu disusun oleh Q. Daniel Wang, profesor anatomi dari University of Massachusetts Amherst. Selain menjelaskan lingkungan aneh, hasilnya juga berimplikasi pada pembentukan dan evolusi galaksi di seluruh alam semesta.

Iklan
Gambar komposit pusat galaksi

Gambar komposit pusat galaksi. Sinar-X oleh NASA/CXC/UMass/Q.D. Wang; Radio oleh NRF/SARAO/MeerKAT

Inti Bima Sakti sulit diamati dalam cahaya tampak karena tertutup debu dan gas yang mengelilingi lubang hitam supermasif, Sagittarius A* (Sgr A*). Menurut studi terbaru yang terbit dalam Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, Wang menggunakan Sinar-X dan pengamatan radio dari Observatorium Sinar-X Chandra NASA dan teleskop MeerKAT Afrika Selatan untuk menyelidiki benang magnetik misterius dan gumpalan besar gas panas di wilayah tersebut.

“Wilayah pusat galaksi diyakini berperan penting dalam pembentukan dan evolusi galaksi, meskipun cara kerjanya masih tidak pasti,” Wang memberi tahu Motherboard melalui email. “Karena kedekatannya, wilayah pusat galaksi di sekitar lubang hitam supermasif Sgr A* menarik untuk diteliti dengan resolusi tinggi di lingkungan ekstrem yang mirip inti galaksi lain.”

Wang sudah 20 tahun bekerja untuk Chandra. Dia menjabat sebagai penyelidik utama dalam survei sinar-X skala besar pertama terhadap pusat galaksi yang dilakukan observatorium. Pengamatan awal tersebut bisa dilihat dalam gambar komposit baru, bersama dengan gambar lebih baru dari teleskop luar angkasa yang diluncurkan ke orbit pada 1999.

Kumpulan 370 gambar teleskop ini mengekspos banyak fitur galaksi di atas dan bawah inti (kalian bisa menggonta-ganti berbagai filter panjang gelombang di tautan ini). Yang paling menarik adalah benang pemancar sinar-X yang baru diidentifikasi. Dikenal dengan sebutan G0.17-0.41, benang ini membentang sekitar 20 tahun cahaya dan merupakan hasil dari proses rekoneksi magnetik. 

Iklan

Peristiwa rekoneksi ini terjadi ketika garis-garis medan magnet yang arahnya berlawanan bertabrakan satu sama lain dan melilit dengan cepat, melepaskan banyak energi. Ahli astrofisika telah mengamati dengan seksama rekoneksi semacam itu dari dekat, yaitu di sekitar Matahari: garis-garis medan magnet yang saling terhubung dalam Matahari memproduksi suar, lontaran massa korona dan fenomena bintang lain.

Ilmuwan menduga rekoneksi semacam ini juga terjadi di seluruh ruang antarbintang, meski mekanisme dan efeknya belum banyak diamati. Untungnya, medan magnet kuat di pusat galaksi menawarkan pemandangan langka ke dalam peristiwa tersebut.

Wang mencitrakan G0.17-0.41 dalam sinar-X dan radio, dan menemukan bahwa itu tampaknya terkait dengan gas panas yang kemungkinan memicu peristiwa ledakan. Pada gilirannya, rekoneksi magnetik bisa saja terlibat dalam pembentukan struktur gas skala besar yang membentang dari pusat galaksi ke lingkaran cahayanya. Wang tertarik mendalami ini dalam penelitian selanjutnya.

Gambar sinar-X dan radio G0.17-0.41.

Gambar sinar-X dan radio G0.17-0.41. Sinar-X oleh NASA/CXC/UMass/Q.D. Wang; Radio oleh NRF/SARAO/MeerKAT

Dia mengaku “ingin memastikan rekoneksi magnetik itulah yang menimbulkan banyak benang sinar-X dan filamen radio yang diamati di wilayah tersebut, serta melihat seberapa efektif medan magnet mengalirkan energi dari pusat ke struktur berskala besar” ketika dilepaskan.

“Kita sudah tahu Galaksi adalah ekosistem yang kompleks,” simpul Wang. “Tapi dibutuhkan waktu yang lama untuk benar-benar memahami cara kerjanya.”