Chaerul resmi jadi sarjana dirgantara lulusan Universitas YouTube setelah pesawat rakitannya berhasil terbang pada percobaan kelima, Rabu pekan lalu (15/1). Kesuksesan lepas landas ini disambut dengan sukacita oleh warga Pantai Ujung Tape, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Bermodal barang bekas dan mesin motor 2-tak, Chaerul yang bahkan tidak lulus SD ini langsung jadi perbincangan negara karena video keberhasilannya tersebar luas di media sosial.
Videos by VICE
Dalam proses pengkaryaan, Chaerul merogoh kocek pribadi sekitar Rp30 juta. Setelah empat kali gagal, pesawat jenis ultralight miliknya berhasil terbang setinggi 10-12 meter di pesisir Pantai Ujung Tape.
“Belajar dari YouTube. Kebanyakan channel luar negeri. Bahkan, jadi pilot pun dari YouTube semua. [Menerbangkan pesawat] yang sulit. Tapi, tes uji cobanya sempat tiga kali, terbang, jatuh lagi. Parah, saya luka dan pesawatnya diperbaiki lagi,” ujar Chaerul saat diundang bertemu Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, Senin kemarin (20/1), dilansir Kompas. Kata Chaerul sih, motivasi terbesarnya bikin pesawat karena doi sendiri belum pernah naik pesawat.
Viralnya video pesawat Chaerul membuatnya lantas diundang ke Jakarta untuk bertemu Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Yuyu Sutisna. Ia diantar khusus ke Lanud Halim Perdanakusumah menggunakan pesawat C130 Hercules dari Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar.
Selain sebagai apresiasi, lawatan Chaerul dimaksudkan agar dirinya berinteraksi langsung dengan teknisi pesawat TNI AU untuk mempelajari hal-hal teknis terkait pesawat terbang. Setelahnya, Chaerul diajak terbang santuy alias joyflight selama 45 menit.
“Alhamdulillah saya sangat senang. Kepada TNI AU, bisa memberikan kami pengalaman tentang pesawat terbang. Karena senangnya begitu bisa ke depan di tempat pilot itu. Nambah pengalaman tentang apa namanya ketika pesawat itu naik atau belok,” ujar Chaerul polos kepada awak media. Astaga, Chaerul sendiri enggak ngerti istilah kokpit dan take-off.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU Marsma Fajar Adriyanto mengatakan undangan ini dimaksudkan agar Chaerul terus semangat membuat pesawat.
“Karena itu hari ini sengaja kita joyflight mengenalkan bagaimana cara terbang sesuai dengan teori dan pelajaran penerbangan yang sesungguhnya kepada saudara Chaerul. Dengan harapan, kecintaan dia terhadap dirgantara semakin meningkat, dan semangatnya untuk tetap menciptakan pesawat itu tetap ada,” ujar Marsma.
Fajar mengatakan, ia akan membina Chaerul agar bisa merakit dan menerbangkan secara aman dan tak menyalahi regulasi. Nantinya, Chaerul akan diwadahi dalam Federasi Aerosport Indonesia (FASI) sehingga bisa bebas menerbangkan pesawat rakitan secara legal.
Terkait pemberian wadah untuk talenta anak negeri, KSP mengaku sedang menyiapkan manajemen talenta nasional yang bertugas mencari pemuda berbakat kayak Chaerul untuk dimudahkan cita-citanya.
“Kami ingin punya basis datanya dan nanti negara mesti mengkapitalisasi agar mereka-mereka ini minimum mendapatkan kemudahan untuk memperjuangkan cita-citanya, untuk memperjuangkan obsesinya,” ujar Moeldoko dilansir Tempo.
Keberhasilan Chaerul jadi angin segar untuk dunia dirgantara Indonesia setelah sebelumnya seorang pria asal Sukabumi merakit helikopternya sendiri meski belum berhasil menerbangkannya.