FYI.

This story is over 5 years old.

Game

Saking Bagusnya Versi Baru ‘Shadow of the Colossus’, Game Orisinalnya Terancam Dilupakan

Maksudnya sih melestarikan agar game aslinya selalu dikenang. Tapi kalau reboot sekeren ini, bisa-bisa yang orisinilnya malah dilupakan.

Artikel ini pertama kali tayang di Waypoint.

Alasan saya menyukai versi remaster game Shadow of the Colossus sama dengan alasan mengapa para kritikus sangat menyukai versi orisinilnya yang dirilis pada 2005. Game ini menceritakan kisah epik tanpa kata-kata, membuat saya peduli tentang nasib monster-monster yang saya bantai di game, dan memberikan pengalaman yang berbeda bagi pemain dengan cara memaksa pemain memanjat makhluk raksasa yang berfungsi sebagai level.

Iklan

Versi klasik Shadow of the Colossus dirilis untuk PlayStation 2. Versi remakenya, yang dirilis untuk PlayStation 4, mengandung semua elemen bagus dari sebuah game remaster. Grafiknya ditingkatkan, semuanya bertambah mulus, dan jiwa dari versi orisinil tetap terjaga. Setelah 12 tahun dan sempat muncul beberapa versi rilis ulang dan remaster di beberapa konsol yang berbeda, Shadow of the Colossus adalah versi definitif game ini. Saking bagusnya versi baru, kayaknya gak akan ada yang mau kembali memainkan versi aslinya.

Ini agak aneh sih. Biasanya, tujuan game remake adalah untuk merayakan sebuah video game tua dalam industri yang bergerak cepat dan mudah melupakan, tapi dalam kasus ini, hasilnya justru berlawanan: Shadow of the Colossus adalah sebuah peningkatan jauh dari versi orisinil hingga menghapus beberapa aspek penting yang membuat game orisinilnya menonjol. Game versi baru ini sangat indah, tapi kekurangan konteks yang membuat versi orisinil sebuah pencapaian luar biasa.

Apabila kamu—seperti saya—tidak pernah memainkan versi orisinilnya, berikut sedikit latar belakang. Shadow of the Colossus adalah game laga yang dikembangkan oleh Team Ico dan dirilis di PlayStation 2. Pemain mengendalikan seorang pengembara membawa Sword of Light seiring dia berusaha membangkitkan seorang putri yang sudah tidak bernyawa. Untuk melakukan ini, dia membuat perjanjian dengan sebuah figur bayangan misterius dan memburu colossi besar di lanskap indah nan terpencil. Konsepnya sederhana, tapi sangat efektif.

Iklan

Saya dari dulu ingin memainkan Shadow of the Colossus tapi tidak pernah sempat. Ini menaruh saya di posisi yang janggal karena saya baru pernah memainkan versi barunya. Apakah ini berarti saya sudah memainkan Shadow of the Colossus klasik yang sangat dipuja semua orang, ataukah saya hanya memainkan versi interpretasi pengembang Bluepoint?

Sebetulnya, versi baru game bukanlah sebuah remaster atau remake. “Remaster” adalah istilah yang dipinjam dari industri film, di mana studio kadang membersihkan dan mewarnai ulang cetakan orisinil yang sebelumnya hanya tersedia di VHS atau DVD dan merilisnya dalam format baru berkualitas lebih tinggi. Bluepoint sudah melakukan ini untuk Shadow of the Colossus PS3 dan PS4. Di edisi tersebut, format widescreen diperkenalkan dan grafik game sanggup menampilkan 30 frame per detik.

Shadow of the Colossus 2018

Mau dibilang remake pun enggak pas apabila misalnya dibandingkan dengan versi remake Dawn of the Dead (2004) dari versi orisinil Dawn of the Dead (1978). Sebuah remake mengkhayalkan ulang versi orisinil, dan versi baru Shadow of the Colossus tidak membawa ide baru sama sekali.

Ini mungkin lebih cocok disebut sebagai versi pembangunan ulang (rebuilt), dari titik nol. Score versi orisinil sudah direkam ulang, ada tambahan aset seni, skema kontrol dirubah, ada desain pencahayaan baru, dan berbagai pengembangan sisi teknis yang ingin dicapai versi orisinil tapi tidak bisa akibat batasan hardware PlayStation 2.

Iklan

Ini adalah bentuk “remaster” yang sangat unik dalam dunia video game. Film klasik selalu kekal umurnya. Mereka sering di-remake, tapi ahli sejarah dan maniak film selalu mengagungkan versi orisinil. Tidak ada satu orang pun—kecuali Gus Van Sant—membuat remake film klasik dengan cara merekam ulang setiap adegan. Ngapain juga repot-repot. Setelah lebih dari 60 tahun, The Night of the Hunter masih dianggap film yang kuat dan semua orang bisa dengan mudah menontonnya.

Video game agak sedikit berbeda. Tentu akan ribet bagi saya untuk memainkan versi orisinil Shadow of the Colossus sekarang. Saya harus mencari lagi unit PS2 yang masih bekerja, kopi dari gamenya, dan mencolok konsol tua ke dalam TV menggunakan kabel komposit yang sudah tidak tersedia di banyak TV modern. Ngapain juga repot-repot kalau saya bisa mengunggah versi modern dan lebih keren game ini di PS4?

Satu alasannya adalah karena konteks itu penting. Game orisinilnya meraih skore 91 di metacritic biarpun memiliki 2 cacat: kontrol yang aneh dan rate frame yang buruk. “Sangat disayangkan bahwa eksekusi teknisnya jauh dari sempurna. Ini terutama disebabkan karena rate frame yang tidak imbang,” tulis Brad Shoemaker di ulasan Gamespot 2005. Dia memberikan game ini skor 8.7.

Di satu sisi, ini membuat versi orisinil lebih hebat lagi karena bisa mendapat status klasik biarpun memiliki banyak kekurangan. Game orisinilnya lebih ambisius. Versi remake memang terlihat lebih canggih, tapi masalahnya semua game saat ini juga terlihat canggih. Sementara dulu, tidak ada game yang terlihat atau terasa seperti Shadow of the Colossus. Versi remakenya menghapus semua kekurangan itu.Juru arsip game dari The Video Game History Foundation sudah pasti akan menyimpan versi orisinilnya, tapi siapa juga yang akan memainkannya selain para akademis? Ke depannya, saya khawatir versi remake Shadow of the Colossus akan menjadi versi definitif bagi kebanyakan gamer. Mereka tidak akan paham betapa revolusioner atau anehnya versi orisinil yang dirilis pada 2005. Konteksnya sudah hilang. Dan ini bukan pertama kalinya terjadi.

Versi remake Resident Evil (2002) lebih dipuja daripada versi orisinilnya (1996). Kini menurut banyak daftar para kritikus, versi remakenya diranking lebih tinggi dibanding versi orisinil. Game ini juga sempat di-remaster pada 2015 dan dirilis untuk pasar PC dan konsol, dan menjadi game digital dengan penjualan terbaik bagi Capcom. Kalau kamu ingin memainkan Resident Evil, mainkanlah versi remaster dari versi remake.

Saya tidak akan memainkan versi orisinil Shadow of the Colossus. Sama seperti orang lain, saya menyukai grafik yang bagus. Versi baru ini adalah versi yang akan saya kenang, tapi dalam hati, saya paham bahwa saya tidak akan pernah mengerti dampak Shadow of the Colossus ke dunia game pada saat itu.