Uang bisa mewujudkan segalanya. Kamu bisa bermalam di hotel bawah laut, menikmati indahnya aurora borealis dari dalam igloo mewah hingga merasakan sensasi berendam di gua kuno Meksiko.
Namun, uang juga bisa membuat orang bertindak sesuka hati. Mereka merasa berhak mendapatkan semua yang diinginkan. Apa pun yang mereka perintahkan harus dituruti, tak peduli seberapa aneh permintaannya.
Videos by VICE
Beberapa waktu lalu, penyaji wine di Italia menceritakan tentang pasutri lanjut usia yang memesan veal sirloin steak terbaik saat mereka makan di restoran bintang tiga Michelin. Daging yang dimasak rare itu ternyata buat anjing peliharaan mereka.
Kita sudah sering menyaksikan kelakuan para crazy rich yang bikin geleng-geleng kepala. Dari anak tajir yang mengancam pengasuh pakai pisau sampai pesta pernikahan bertema alam bebas, kita sering kali dibuat terheran-heran oleh tindakan konglomerat yang tidak masuk akal. Kali ini, VICE ingin mendengar langsung pengalaman para staf hotel yang pernah berurusan dengan permintaan aneh tamu mereka.
“Setiap malam, dia mengajak para pengawal berjalan merangkak di lobi hotel.”
Beberapa bulan lalu, presiden perusahaan otomobil multinasional yang berpengaruh di dunia politik India menginap di hotel tempat saya bekerja. Dia pasti akan turun ke lobi hotel dikawal dua lusin bodyguard setiap larut malam. Di sana, dia merangkak dan menggeram layaknya binatang. Dia tak lupa memerintahkan beberapa pengawalnya untuk mengikuti dirinya.
Setelah itu, dia akan makan malam, tapi bukan dari piringnya sendiri. Dia harus makan dari piring dua pengawal yang duduk di sampingnya. Mereka dipanggil Sundari (yang berarti “keindahan”) dan Param Sundari (yang berarti “keindahan tertinggi”). Dia melakukan ritual itu hampir sebulan penuh, di hadapan tamu lain yang hanya bisa menyaksikannya dengan kening mengkerut. —Shrishti, bekerja di bagian tata graha (housekeeping)
“Seorang syekh memesan dua lantai untuk rombongan istrinya.”
Setiap ada kunjungan syekh miliarder dari negara-negara Teluk, kedatangan mereka selalu menjadi tontonan menarik. Hidup mereka penuh kemunafikan. Mereka ingin dipandang religius, tapi masih suka memamerkan kemewahan.
Suatu hari, syekh berpangkat tinggi dari Arab Saudi memesan dua lantai hotel kami untuk keperluan pribadinya. Hanya rombongannya dan staf perempuan yang boleh mengakses kedua lantai itu. Banyak sekali kamar yang dipesan khusus untuk istri-istrinya. Kami sering mendengar musik death metal menggelegar dari jendela kamar-kamar mereka, padahal sudah tengah malam. Kami hanya bisa menebak apa yang sedang mereka lakukan di sana. —Rhea, manajer publisitas
“Dia meminta kami meletakkan 20 lobster matang di atas tubuhnya dan mencelupkan kemeja dalam seember anggur merah Italia.”
Seorang pelanggan restoran di hotel kami sering masuk daftar 500 teratas orang terkaya sedunia. Dia biasanya selalu menjaga sikap, kecuali hari itu setelah sahamnya jatuh ke rekor terendah. Dia meminta untuk tidur di meja restoran dengan 20 lobster matang ditaruh di atas tubuhnya. Tambah anehnya lagi, dia menyuruh staf hotel menuang tiga botol anggur merah Italia ke dalam ember es. Dia lalu mencelupkan kemejanya dan mengelap wajah pakai kemeja yang basah dengan wine selama beberapa jam. Dia tentu sudah memesan seisi restoran hanya untuk meratapi nasibnya.” —Willie, manajer front office
“Mempelai pria bersikeras membawa kuda miliknya ke mana pun dia pergi.”
Saya dulu bekerja sebagai resepsionis di sebuah hotel mewah tertua di India. Pesta pernikahan yang diadakan di sini selalu heboh; staf hotel mana pun pasti setuju dengan ini. Ada yang menguras akal sehatmu, ada juga yang membuatmu ikut berbahagia untuk pasangan yang baru menikah.
Di akhir 1980-an, putra pengusaha besar menggelar resepsi pernikahan yang menguji batas kewarasan kami. Pertama, mempelai pria ngotot membawa atau menunggangi kuda peliharaannya ke mana saja dia pergi. Bahkan ke lobi atau saat buang air besar sekali pun, kudanya harus ikut. Beberapa hari kemudian, kami baru mengetahui kalau ternyata dia punya hubungan yang cukup intim dengan kudanya. Buktinya saja, dia menamai kudanya pakai nama mantan istrinya. Anggota keluarganya dan bahkan istri [barunya] seperti tidak mempermasalahkannya sama sekali. –Wajiha, mantan resepsionis
“Dia ingin makan malam bersama boneka tiup mirip Taylor Swift.”
Kami pernah kedatangan pengusaha teknologi asal Tiongkok yang gagal jadi penyanyi. Dia tampaknya belum bisa menerima kenyataan. Setiap kali dia menginap di hotel kami, makanannya wajib disajikan di dalam gitar yang sudah dia lubangi sendiri. Awalnya kami merasa kasihan karena gelagatnya mirip orang yang masih trauma, tapi lama-lama permintaannya semakin aneh. Dia ingin makan malam bersama boneka tiup mirip Taylor Swift. Bonekanya harus pakai perhiasan dan baju renang mahal. Permintaannya berlanjut selama beberapa hari, sampai akhirnya kami menemukan boneka dipenuhi lubang peluru tergeletak di depan kamarnya. —Rayna, bellman
Follow Arman Khan di Instagram.