Artikel ini pertama kali tayang di Noisey.
Awal minggu adalah waktu yang tepat memburu musik-musik baru. Sayangnya, kita kadang kebingungan harus mulai dari mana. Karena itulah, tiap akhir pekan tim redaksi Noisey menyusun daftar album, mixtape, atau EP yang bisa kamu putar seminggu penuh. Kalian juga bisa mencoba lagunya langsung lewat pemutar streaming di artikel ini. Kami sadar rekomendasi tersebut tidak mungkin bisa komprehensif menggambarkan yang sedang seru dari kancah musik. Setidaknya kami berharap usulan kami membantu kalian menemukan musik-musik baru yang menghibur. Jadi, silakan membaca daftarnya!
Videos by VICE
Brockhampton: Saturation III
Brockhampton menjadi salah satu rilisan keren yang munculnya paling akhir. Saturation III, album ketiga mereka yang tayang di penghujung 2017, adalah bagian dari trilogi Saturation. Album ini semacam sihir oplosan berbagai genre musik. Kalau kamu merasa sudah mendengar musik apapun dari “boyband terbaik sejak One Direction”, kamu pasti terkejut. Mereka pindah dari sirene mendesak di “BOOGIE” menjadi sampel MySpace 8-bit di “HOTTIE” dengan kemudahan yang menunjukkan keterampilan mereka, bahkan berhenti sejenak pada suara unik Kevin Abstract yang dirilis pada rekaman solo American Boyfriend tahun 2016: A Suburban Love Story on “SISTER/NATION.” Bagian terakhir juga menampilkan film pendek mereka Billy Star, dirilis sebelum Saturation III. Tak heran bila terasa sekali ada pengaruh Kanye West di lagu-lagu mereka. Brockhampton mengumumkan kalau proyek selanjutnya, Team Effort, segera digarap. Sambil menunggu momen itu tiba bersabar sambil menikmati aja dulu Saturation III, di mana Brockhampton telah berhasil menyempurnakan karakter musik mereka. — Lauren O’Neill
Kalau tertarik beli: Bandcamp | iTunes
Streaming via: Apple Music | Spotify | Tidal
Eminem: Revivial
Kembalinya Eminem diumumkan lewat BET cypher. Dia kemudian membawakan freestyle berisi lirik protes anti-Trump, mungkin niatnya baik, yang tak terdengar mengesankan. (Lawrence Burney dari redaksi Noisey saat mengulas lirik freestyle gubahan Eminem itu enggak sip sama sekali). Setelah momen Cypher ini, disusul berikutnya lagu baru Slim Shady featuring Beyoncé berjudul “Walk on Water,” sebuah rap balada introspektif di mana Em teriak, “Bitch, I write ‘Stan.” Ya, kasar gitu deh. Kalau kamu mencak-mencak pada momen seperti itu, album featuring Ed Sheeran, X Ambassadors, P!nk, dan Alicia Keys—PHRESHER adalah satu-satunya rapper tamu di album ini—mungkin pendengar lama enggak akan cocok sama Revival. Tapi Eminem masih punya banyak fans, orang-orang masih duduk anteng dengerin album yang isinya maki-maki enggak jelas tapi tetap terasa karismatik. — Alex Robert Ross
Link buat beli: iTunes
Streaming via: Apple Music | Spotify | Tidal
Charli XCX: Pop 2
Charli sebelumnya dikenal berkat mixtape yang ngepop abis, berjudul Number 1 Angel. Album itu ibaratnya Charli dalam fase pemandu sorak yang memiliki masa lalu kelam, Sementara Pop 2, mixtape keduanya adalah saudara perempuannya yang paki sarung tangan jaring-jaring dan eyeliner tebal ke sekolag. Pop2 agak tak muda dinikmati seperti pendahulunya. Lebih aneh dan kedengeran lebih lowong. Untungnya, kita enggak harus bersusah payah untuk menemukan apa yang bisa kita cintai diidalamnya. Sentuhan produksi artifisial ala AG Cook dan beragam kolaborator seperti SOPHIE dan Stargate membuat album ini tetap punya nuansa pop—sekaligus mengacak-acaknya di saat bersamaan. Lewat mixtape ini pula, rasanya Charli naik kelas sebagai musisi internasional. Gimana enggak, ada sederet nama mentereng yang bertamu di album ini seperti Mykki Blanco, Kim Petras, Brooke Candy, Jay Park, Number 1 Angel MVP CupcakKe, hingga ratu pop masa kini Carly Rae Jepsen (yang ikut bernyanyi di nomor pembuka “Backseat”). Singkatnya, mixtape ini membutikan satu hal yang sebenarnya sudah kita ketahui: tahun 2017 belum juga beres, tapi Charli XCX sudah berdiri di 2018.
Kalau mau beli albumnya: iTunes
Streaming legal via: Apple Music | Spotify | Tidal
Lemuria: Recreational Hate
Terdiri dari sembilan track ringkas, Recreational Hate adalah rangkuman karya band yang sudah makan garam dan berekspreimen dengan ranah musik yang mereka ciptakan sendiri. Segala macam sentimen ada di dalamnya dan seperti biasa, Lemuria sangat memperhatikan segalanya sampai detaik terkecil. Bedanya, album ini terasa lebih woles dari semua pendahulunya. Jika album-album sebelum terasa seperti semburan rasa frustasi dan bahagia, album ini terasa seperti tarikan nafas dalam penuh kepuasaan. — Emma Garland, Lemuria Are Back and Better Than Ever
Beli albumnya di sini: Bandcamp
Streaming legal via: Spotify
N.E.R.D: No_One Ever Really Dies
No_One Ever Really Dies adalah album pertama setelah N.E.R.D tujuh tahun hiatus. Trio tukang ngoplos genre pimpinan Pharrell William ini memutuskan turun gunung. Album dimotori tiga single keren. Yang pertama adalah “Lemon”, menampilkan Rihanna sebagai kolaborator jempolan. Sementara dua lainnya: “Rollinem 7s” menggaet André 3000 dan “1000” mendatangkan bintang tamu Furure, tapi kerasanya terdengar aneh. Ada banyak ide di album ini yang menarik, sayang ruang yang tersedia dalam eksekusinya sangat terbatas. Untung di ujung album, kohesi karya khas Phareell Cs mulai terasa. Dua lagu yang menampilkan Kendrick Lamar —”Kites” and “Don’t Don’t Do It”—terdengar penting dan wah. Kehadiran Gucci Mane dalam track “Voilá” juga menyegarkan. Oh ya, Ed Sheeran ikutan featuring di album ini. Dia nyanti lagu reggae, satu doang kok. Mohon dimaklumi saja. Toh sisa lagu yang lainnya enak-enak. — ARR
Beli albumnya di: iTunes
Streamig legal via: Apple Music | Spotify | Tidal