Deretan Album Keren Wajib Kamu Dengar Pekan Ini

Artikel ini pertama kali tayang di Noisey.

Awal minggu adalah waktu yang tepat memburu musik-musik baru. Sayangnya, kita kadang kebingungan mulai dari mana. Karena itulah, tiap minggu tim redaksi Noisey menyusun daftar album, mixtape, atau EP yang bisa kamu putar seminggu penuh. Kalian juga bisa mencoba lagunya langsung lewat pemutar streaming di artikel ini. Kami sadar rekomendasi tersebut tidak mungkin bisa komprehensif menggambarkan yang sedang seru dari kancah musik. Setidaknya kami berharap usulan kami membantu kalian menemukan musik-musik baru yang menghibur. Jadi, silakan membaca daftarnya!

Videos by VICE

Sufjan Stevens: The Greatest Gift

Sufjan Stevens adalah musisi paling tahu caranya berterima kasih. Klaim ini tentu saja berlebihan tapi kalau melihat isi “mixtape” B-side dan remix The Greatest Gift, bisalah kita katakan demikian. Beberapa lagu buangan dari album Carrie & Lowell kedengaran keren, yang paling mencuri perhatian justru materi-materi yang belum pernah diperdengarkan sebelumnya dari sentuhan audio keren di akhir trakck “Wallowa Lake Monster” hingga lapisan-lapisan tekstur electroacoustics “The Hidden River of My Life.” gampangnya, ada banyak kejutan yang pantas dirayakan dalam album ini. — Phil Whitmer

Björk: Utopia


“Perasaan puas segera muncul setelah kamu berhasil menulis lagu yang menurutmu keren. Diri kita sendiri adalah hakim yang susah dipuaskan. Kita sering kali menulis lagu yang kualitasnya menurut kita OK, tapi saat kita berhasil menulis lagu yang menurutmu keren—rasanya sangat spesial. Kamu akan melakukan segalanya dan saya tak bisa menjelaskan dengan kata-kata kecuali dengan kalimat ini: awalnya kita tak punya apa-apa dan kita menghasilkan sesuatu. Proses ini terasa magis. Di satu sisi ini adalah pernyataan filosofis, sebuah pernyaataan yang proaktif: kita kan tak suka apa yang terjadi dunia ini, bagaimana kalau kita melakukan ini saja? Intinya, kamu menawarkan opsi positif alih-alih pilihan-pilihan yang segera lewat semata. Jelas tak ada yang nama netralitas, kamu harus membuat sesuatu agar terus berkembang—menurutku ini murni sekali sebuah pernyataan filosofis.”

Kira-kira begitulah cara Björk menjelaskan album terbarunya saat diwawancarai di acara Kim Taylor-Bennett. Singkatnya, kalau Björk bilang album terbarunya ini merangkum perasaan-perasaan terbaik sepanjang hidupnya, siapalah kita kok berani tidak mencoba mendengarkannya.

His Electro Blue Voice: Mental Hoop

Band post-psych drone-rock asal Como, Italia, His Electro Blue Voice, menyodorkan musik yang indah sekaligus bikin stress. Mendengarkan album ini mirip seperti dikepung ketiadaan di satu sisi dan kematian di sisi lain. Semua lagu dalam album ini dipacu dengan ketukan drum motorik Krautrock sementara gitar dibiarkan menutup dan memotong komposisi sementara vokalis memgembik dan mengumbar sumpah serapah serta kekhawatiran eksistensialnya ke langit kosong, entah pada siapa.

His Electro Blue Voice memang berhasil menyempurnakan oplosan space-grunge dan post-punk sampai ke tingkatan yang mengangumkan. Hebatnya, campuran genre ini berhasil dipapatkan di album ini. Mental Hoop hanya berdurasi 35 menit. Album ini berhasil menjadi rangkuman segala etos Mental Hoop berhasil merangkum semua etos His Electro Blue Voice: momentum, kemarahan yang tak bertaji, repetisi dan sedikit melodi sebagai secercah harapan. — Zachary Lipez, His Electro Blue Voice’s ‘Mental Hoop’ Is an Anxious Blast into the Void

Mick Jenkins: or more; the anxious

Album or more; the anxious menjadi kanvas tempat Jenkins merapal lirik-lirik terbaiknya dengan woles di aats beat-beat bikinan THEMpeople, Ahwlee, Origami Beats, Greenslime, dan ENG Creation. Dia kini menyelami tema-tema yang lebih menegangkan jika dibandingkan tema liriknya di album The Healing Component LP, yang keluar tahun lalu. Misalnya, di nomor pembuka “Happy Gilmore,” dia bilang “look you in your face if I hit you / Give a fuck about your clique or who with you”; Di track yang sebelumnya pernah dirilis “Vampire in Brooklyn,” Jenkins menyerang politikus dan anak-anak arogan dengan menyamat Notorious BIG. Di track “Energies,” bersama rapper tamu Saba, Jenkins memungkasi liriknya dengan jemawa di atas beat tipsy yang mengalir kesana-kemari: “Now my little light is incandescent / Now a nigga skin is iridescent / You can’t get this glow with acquiescing / I ain’t been there since an adolescent / I been asking questions.” — Alex Robert Ross, Mick Jenkins’s New Mixtape Is a Tense, Pointed Gift

DRAM: #1HappyHoliday EP

Bayangkan perapian, bayangkan Sinterklas menjejalkan beragam hadiah dalam kereta saljunya, dan bayangkan kita yang kekayangan menyantap macam-macam kue Natal. Kira-kira itu yang terbayang ketika mendenfarkan #1HappyHoliday, rilisan terbaru DRAM. DRAM seperti baru saja dibanjiri spirit Natal dan kembali dengan membawa lagu-lagu yang sepertinya tak akan aneh jika dimasukkan dalam soundtrack Home Alone 2. Oh iya, jangan lupakan fakta ibunya DRAM ikut serta dalam album ini—sebuah kejutan yang bikin album ini makin kental sama suasana Natal.