Berbagai kejadian penting yang perlu kalian tahu dari dalam maupun luar negeri tersaji dalam bentuk ikhtisar, dikurasi awak redaksi VICE. Selamat membaca!
Kabar Seputar Indonesia
BNN Catat Rekor, Sita 3,7 ton Narkoba Tahun Lalu
Sepanjang 2016, Badan Narkotika Nasional (BNN) sukses menyita 3,7 ton narkoba maupun psikotropika, hasil lebih dari 800 kali operasi maupun penggerebakan. Narkoba itu diperoleh dari 1.230 tersangka yang tersebar di seluruh Indonesia, 21 di antaranya adalah warga negara asing. Jumlah sitaan BNN meningkat 2,9 ton dibanding 2015, yang mencatatkan terjadinya 580 operasi oleh aparat. BNN ngotot ingin meneruskan metode perang narkoba, termasuk meniru kebijakan Filipina. Kemungkinan besar rekor 2016 akan kembali dipecahkan oleh BNN tahun ini.—The Straits Times
Videos by VICE
Ikon Persela, Choirul Huda, Wafat Akibat Hipoksia Usai Menabrak Rekan Setim di Lapangan
Choirul Huda, kiper legendaris yang sejak 1999 membela Persela Lamongan, meninggal akibat insiden di lapangan hijau, saat timnya sedang melawan Semen Padang, Minggu (15/10). Huda menabrak rekan setim, Ramon Rodriguez, saat mengamankan bola, terhantam di bagian dada serta leher, lalu mengalami hipoksia (alias kekurangan suplai oksigen ke otak). Cedera itu merenggut nyawanya, walau tim medis sempat memberi bantuan sebelum melarikan Huda ke RS. Kematiannya disambut haru penggemar sepakbola di sosial media. Huda hingga meninggal di usia 38, tak pernah membela klub sepakbola lain sepanjang karir profesionalnya.—Rappler
Kerinci Jadi Target Lokasi Baru Cetak 100 Hektar Sawah
Pemerintah Kabupaten Kerinci, di Provinsi Jambi mencanangkan pencetakan lahan 100 hektar sawah padi, dalam rangka mendukung target pemerintahan Presiden Joko Widodo yang ingin tercapai swasembada. Lokasi yang dipilih adalah Taman Nasional Kerinci. Tahun lalu, Kerinci sudah membuka 350 hektar, namun belum jelas efisiensi produksinya. Program serupa dibuat pemerintah di Merauke, namun mengorbankan lahan dan budaya penduduk asli. —The Jakarta Post
Kabar Seputar Dunia
Ledakan bom di Ibu Kota Somalia Tewaskan Ratusan Orang
Kedamaian belum juga tercipta di Ibu Kota Mogadishu, Somalia. Dua bom meledak bersamaan akhir pekan lalu, menewaskan 230 orang serta melukai lebih dari 100 lainnya. Teror kemarin merupakan yang paling buruk sejak pemberontakan milisi Islam dimulai pada 2007. Belum ada organisasi teror mengaku bertanggung jawab atas ledakan di Mogadishu. Menurut pengamat, kemungkinan besar pelakunya adalah al Shabaab, jaringan militan yang terafiliasi dengan al Qaeda.—Reuters
Polling: Politikus Konservatif Sebastian Kurz Jadi Kanselir Austria
Hasil polling cepat menunjukkan kandidat ultrakonservatif Austria, Sebastian Kurz, bakal memenangkan pemilu sela. Dia diyakini menjadi kanselir negara tetangga Jerman tersebut. Di usia 31 tahun, Kurz bakal jadi pemimpin termuda di antara negara-negara Eropa lainnya. Saat ini Kurz menjabat sebagai menteri luar negeri Austria.—NPR
Jerman Hendak Izinkan Muslim Libur Merayakan Hari Besar Keagamaan
Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere mengaku sedang menjajaki kemungkinan mengizinkan penduduk beragama Islam libur di hari besar keagamaan. Kebijakan itu terutama akan berlaku di provinsi yang populasi penduduk muslimnya tinggi, semisal Koln. Di Jerman saat ini ada 4,4 juta umat muslim, atau setara 5 persen populasi total penduduk. —Al Jazeera
Berita Lainnya
Apple Kini Punya Software Khusus, Mustahil Memperbaiki iPhone ke Teknisi tak Resmi
Berbekal update software iOS 11.0.3, Apple kembali menegaskan pada para pengguna, kalau mereka tak bisa memperbaiki iPhone yang rusak ke teknisi selain di jaringan resmi. Sampaikan salam pada teman atau kenalanmu di Mal Ambassador dan ITC-ITC. Kalau di oleh software itu terdeteksi ada onderdil tiruan atawa KW, siap-siap saja hapemu dimatikan otomatis. —Motherboard
Seniman Ai Weiwei Menggelar Pameran Tunggal Terbesarnya
Seniman kontemporer besar Cina, Ai Weiwei, menggelar pameran tunggal di Kota New York, Amerika Serikat, sejak pekan lalu. Seniman sekaligus aktivis ini memasang tema krisis migrasi global. Beberapa lukisan dan instalasinya secara telak mengkritik kebijakan tembok perbatasan yang dicanangkan Presiden AS Donald Trump.—VICE News