Seorang dukun di Negara Bagian Madhya Pradesh, india, mengaku bisa menyembuhkan Covid-19 lewat ciuman. Bukan cuma dia dukun yang mengaku punya kemampuan seperti itu. Masalahnya cuma satu: pekan lalu, si dukun meninggal dengan status positif corona.
Baba Ratlam, panggilan si dukun merujuk distrik tempat dia tinggal sekaligus berpraktik, biasa menyembuhkan penyakit pasien yang datang dengan metode mencium tangan mereka. Warga selama bertahun-tahun menganggapnya sakti. Dia pun mengelola padepokan berisi murid-murid yang ingin belajar agama sekaligus ilmu kanuragan.
Videos by VICE
“Dukun tersebut menjalani tes PCR tak lama setelah mengalami gejala sakit parah dan beberapa hari kemudian meninggal ketika hasil tes memastikan dia tertular Covid-19,” kata Ruchika Chauhan, Kepala Distrik Ratlam saat dihubungi VICE. “Dari pelacakan kontak yang dilakukan aparat, kami memastikan tujuh anggota keluarga Baba tersebut, serta 13 muridnya, semuanya positif tertular. Kami berusaha memantau potensi penularan di luar klaster tersebut.”
Kepolisian Ratlam memperkirakan angka penularan jauh lebih buruk dari perkiraan awal. Saat diwawancarai media lokal, Inspektur Gauray Tiwari menyatakan ada 50-an orang yang bersinggungan dengan sang dukun selama dua bulan terakhir. Mereka semua kini berstatus orang dalam pengawasan. Sementara 150 warga di sekitar padepokan sang dukun, terpaksa dikarantina.
Pemerintah Madhya Pradesh akhirnya memasukkan kawasan Ratlam sebagai klaster penyebaran baru Covid-19 di India, dengan total 85 kasus positif penularan. Di seluruh negara bagian tersebut, jumlah kasus positif mencapai 100 ribu pasien
Pemerintah pusat India sudah meminta warga agar tidak mempercayai klaim-klaim bombastis pengobatan alternatif Covid-19. Namun masih banyak orang yang tidak mengindahkan imbauan, lantaran klaim macam ini biasanya datang dari pemuka agama. Baba Ratlam termasuk pemuka agama berpengaruh di kawasan tempat tinggalnya.
Menurut Ruchika Chauhan, pemerintah daerah kini aktif memantau padepokan-padepokan lain, yang ditengarai juga mempraktikkan pengobatan alternatif. Soalnya, masyarakat menengah ke bawah rentan termakan klaim dukun dan membahayakan diri. “Sejauh ini kami memerintahkan karantina kepada 20-an baba di distrik ini,” ujarnya.
Kasus Madhya Pradesh bukan pertama kalinya dukun memicu klaster penyebaran baru di masa pandemi. Sebelumnya, tercatat kasus yang mirip di Uttar Pradesh, ketika seorang dukun mengaku bisa mengusir virus corona dari tubuh manusia. Sang dukun akhirnya diamankan aparat. Sementara di Negara Bagian Punjab, sebanyak 40 ribu orang di 20 desa terpaksa dikarantina ketat, lantaran pemimpin spiritual setempat menjadi “super spreader” virus ketika ngotot menggelar ibadah massal pada awal Maret.
Hingga artikel ini dilansir, India mencatat 298.482 kasus positif Covid-19 di negara tersebut, dengan 8.512 kematian. Dengan data tersebut, tingkat kematian pasien corona di Negeri Sungai Gangga tertinggi keempat sedunia.
Follow Shamani Joshi di Instagram.
Artikel ini pertama kali tayang di VICE India