Resep Masakan

Resep Makanan dari 1.000 Tahun Lalu Populer Kembali Gara-Gara Panik Virus Corona

Olahan susu mirip keju padat jajanan favorit keluarga kerajaan Jepang dari periode Asuka (sekitar 538-710 SM). Menu ini ngetren lagi gara-gara orang Jepang panik memborong susu. Ngapain coba?
Resep Makanan Keju Jepang dari 1.000 Tahun Lalu Populer Kembali Gara-Gara Panik Virus Corona
Ilustrasi tampilan So, keju padat dari era kuno Jepang. Foto via Getty Images 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus corona sebagai "pandemi global." Sudah ada kasus penularan COVID-19 di semua benua, kecuali Antartika. Jumlah orang terjangkit di seluruh dunia, per 12 Maret 2020, mencapai 125.865 kasus, dengan 4.615 pasien meninggal. Italia, Korea Selatan, dan Iran menjadi tiga titik penularan paling parah, setelah Tiongkok sebagai sumber awal penularan.

Berkat informasi WHO, orang-orang di berbagai negara merespons eskalasi penularan penyakit ini dengan tenang dan rasional. Mereka menghindari keramaian jika tak ada keperluan, selalu cuci tangan setelah keluar rumah, rajin minum vitamin dan—hehehe, bercanda. Rasional apaan. Di berbagai negara, semua orang udah tahap gokil paniknya. Lihat saja di Amerika Serikat, Australia, dan Britania Raya, orang-orang memborong tisu di supermarket tanpa alasan. Sampai ada video viral ibu-ibu saling pukul di Sydney, karena berebut tisu gulung.

Iklan

Kayaknya orang-orang ini enggak paham deh bahwa punya tisu satu ton di rumahmu enggak ada hubungannya sama kemampuan menghindari penyebaran virus Corona. Alhasil, berbagai jaringan supermarket di negara-negara maju kini membatasi jumlah barang yang bisa dibeli satu orang, supaya tidak terjadi panic buying oleh konsumen, terutama buat produk tisu, hand sanitizer, dan masker.

Di Indonesia, sama saja kondisinya. Banyak manusia brengsek menimbun masker, lalu menjualnya dengan harga berkali-kali lipat. Bahkan ada gerombolan rampok mengeksploitasi keadaan, dengan berpura-pura bertamu jadi petugas dinas kesehatan untuk menyebar desinfektan, tapi ternyata menggasak isi rumah orang. Bangsat memang.

Satu-satunya kabar "baik", kalau memang bisa disebut demikian, dari perilaku panic buying masyarakat bisa kita simak di Jepang. Orang Jepang ini paniknya tak kalah aneh menghadapi virus Corona. Banyak konsumen di Negeri Matahari Terbit yang justru memborong susu sapi dari supermarket. Ada rumor gitu yang menyatakan COVID-19 bisa dihambat dengan minum susu.

Dampaknya, sekarang, banyak orang berlebihan punya stok susu di rumahnya. Kalian pasti tahu, susu tidak tahan lama sekalipun disimpan di kulkas. Jadilah orang-orang Jepang bingung, susunya mau diapain.

Untung satu orang berotak cemerlang mampu menghadirkan solusi supaya berliter-liter susu tidak terbuang sia-sia.

Dia adalah reporter situs SoraNews24, bernama Idate Ayaka, yang membagikan resep kuno Jepang untuk mengolah susu jadi jajanan enak di medsos. Jajanan ini mirip keju, tapi lebih padat. Saking kunonya, bersumber dari periode kerajaan 1.000 tahun lalu, orang Jepang sendiri tidak banyak yangn tahu ada resep semacam ini.

Iklan

Jajanan tersebut disebut so atau su (蘇) yang digemari penghuni kerajaan era Asuka (sekitar tahun 538 hingga 710 Sebelum Masehi). Ada laporan bahwa jajanan ini disukai karena menyehatkan, walaupun sebagian lagi naskah kuno menyatakan panganan tersebut kemanisan. Yang jelas, So biasa diberikan buat persembahan kepada kaisar dan keluarganya.

Ayaka memakai panduan dari naskah yang terbit pada Tahun 927 Masehi untuk mengolah So. Buku resep itu dibuat pemerintah pada masa tersebut. Cara pembuatannya sederhana, tapi jadi rumit karena butuh feeling. Intinya, 18 liter susu harus direbus terus menerus sampai tinggal tersisa 1,8 liter saja. Sisa susu tersebut akan jadi produk olahan mirip keju yang padat dan bisa dipotong-potong. Udah sih, gitu doang.

Ayaka menyusun kronologi prosesnya memasak So di akun Twitternya. Dari pengalamannya sih, bikin so enggak gampang sama sekali.

Setelah beberapa kali uji coba, dia akhirnya berakhir membuat So. Tapi membangkitkan lagi jajanan dari era satu millenium lalu bukan lah pencapaian terbaik yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa bersalah konsumen karena terpicu panik Virus Corona. Ayaka mengingatkan netizen, kalau ada raja dari era Heian yang mati gara-gara diabetes, kemungkinan akibat kebanyakan makan So.

Maka, solusi terbaik tetaplah rasional. Jangan memborong masker, tisu, dan hand sanitizer. Banyak orang yang butuh, jangan egois. Kalau tetap ingin panik, makan saja keju padat dari Jepang Kuno ini, lalu mati gara-gara diabetes.

Artikel ini pertama kali tayang di MUNCHIES