Tiongkok

Kisah Tragis Lelaki Rusia yang Terjebak Kontes Idola Cina

Para penonton TV di Tiongkok bahagia melihat penderitaan Lelush ogah-ogahan selama mengikuti kontes idola tersebut.
Lelush, kontestan ajang pencarian bakat asal Rusia yang malas jadi idola Tiongkok
Lelush. Foto: Tencent/YouTube

Kontestan ajang pencarian bakat biasanya akan bernyanyi sungguh-sungguh untuk menjadi yang terbaik. Mereka latihan sekeras mungkin agar tidak tereliminasi.

Namun, lelaki Rusia bernama Vladislav Sidorov dicintai masyarakat Tiongkok bukan karena bakatnya. 

Cowok yang akrab dipanggil Lelush ini tidak sengaja mengikuti ajang pencarian bakat Chuang 2021. Dia sama sekali tidak tertarik untuk menang, sehingga selalu tampil setengah hati di depan juri. Lelaki 27 tahun itu bahkan sering bolos latihan dan ogah meningkatkan kemampuan bernyanyinya. Yang dia inginkan hanyalah pulang ke negara asal. Karena itulah dia memohon kepada penonton untuk tidak memilihnya dalam sistem vote online.

Iklan

Namun, namanya justru meroket karena blak-blakan menunjukkan sikap enggan tersebut. Para penggemar merasa Lelush mewakili penderitaan mereka menjalani budaya kerja berlebihan.

Mereka paham idolanya sengsara, tapi tetap memilihnya agar lolos ke babak selanjutnya. Beberapa sampai memasang papan iklan di kota besar untuk mengumpulkan dukungan buat Lelush. Alhasil, lelaki Rusia itu bertahan hingga babak final pada 24 April.

Belakangan ini, semakin banyak program acara pencarian idola yang menghiasi layar kaca Tiongkok. Disiarkan oleh raksasa teknologi Tencent, Chuang 2021 merupakan ajang pertama yang menerima kandidat mancanegara. Kontestan asal Amerika, Jepang dan Thailand ikut meramaikan acara ini.

Lelush awalnya datang ke Tiongkok untuk belajar bahasa Mandarin. Menurut wawancara agennya Ivan Wang bersama kantor berita Yuli, dia tidak bisa pulang ke Rusia karena pandemi yang mulai melanda tahun lalu.

Sebelum syuting Chuang 2021 dimulai, Wang merekrut Lelush sebagai guru bahasa Mandarin untuk dua kontestan asal Jepang yang dibawa perusahaannya. Akan tetapi, setibanya di lokasi syuting di sebuah pulau Provinsi Hainan, Lelush dibujuk oleh produser untuk berpartisipasi dalam kontes tersebut. Mereka melihat potensi bakat lelaki itu. Dia pun setuju, mengaku ingin mencoba “hal baru”.

Iklan
Lelush menyatakan kegembiraannya setelah kalah di babak final pada postingan Weibo

Lelush menyatakan kegembiraannya setelah kalah di babak final. Foto: Weibo

Dia menyesal belakangan. Bersama 89 kontestan lainnya, dia menjalani karantina di asrama yang sempit. Mereka tidak diizinkan mengakses ponsel sama sekali, dan dilarang pergi ke mana-mana. Mereka melalui persaingan yang sangat ketat selama empat bulan untuk terpilih menjadi anggota boyband. Tidak jelas apakah peserta akan menerima hukuman jika memilih berhenti, tapi penonton menduga Lelush tidak bisa keluar karena terikat kontrak.

“Saya capek harus menyanyi dan menari setiap hari,” Lelush mengaku di awal acara. “Saya menyesal sudah ikutan.”

Ketika masuk “Kelas F” yang berarti kemampuan bernyanyi dan menarinya sangat buruk, dia berujar: “F adalah singkatan ‘freedom’ (kebebasan), yang artinya saya harus pulang.”

Para penggemarnya di media sosial suka memposting meme Lelush yang terlihat menderita. Banyak yang merasa hidupnya mirip seperti lelaki Rusia itu. Mereka terjebak dalam kontrak kerja eksploitatif, terpaksa melakukan pekerjaan yang dibenci, dan berangan-angan bisa seperti Lelush yang malas-malasan saat bekerja.

Vlogger Tainn Na dari Shenzhen berpendapat, penggemar bersenang-senang di atas penderitaan Lelush. Mereka bahagia bisa mengendalikan kehidupan kerjanya. “Orang tidak bisa libur kerja karena bos mereka,” tuturnya. “Di acara ini, merekalah yang menjadi bosnya dan bisa mengeksploitasi orang lain. Mereka bisa menikmati rasanya menjadi kapitalis.”

Iklan

Sejumlah pengguna media sosial melihat ketidaktertarikan Lelush sebagai simbol perlawanan terhadap tekanan sosial untuk melakukan yang terbaik.

Lelush dikerubungi penggemar ketika meninggalkan bandara Haikou, Provinsi Hainan pada Senin. Foto: Lydia Lyu

Lelush dikerubungi penggemar ketika meninggalkan bandara Haikou, Provinsi Hainan pada Senin. Foto: Lydia Lyu

Lelush sudah muak dengan semua ini.

“Saya takut,” katanya ketika menduduki peringkat ke-10 sebelum final pada April. 11 kontestan teratas akan bergabung dalam sebuah boyband setelah kompetisinya selesai.

“Saya yakin mereka [penggemar] akan menghargai keinginanku untuk tidak bergabung. Saya yakin mereka tahu batasannya.”

Fans pun mengalah. Mereka mengabulkan permohonan sang idola untuk tidak memilihnya. Peringkat Lelush seketika anjlok ke posisi 17. Di akhir final, dia kalah dan berlari ke belakang panggung.

“Terima kasih atas semua dukungannya. Saya akhirnya tereliminasi juga,” bunyi postingan Lelush di Weibo pada Minggu.

Penggemar memberi selamat atas kekalahannya, tapi tetap merasa sedih karena tidak akan melihatnya lagi di TV.

“Lelush akhirnya berhenti kerja, tapi saya masih harus kerja besok,” ujar seorang komentator.

Follow Viola Zhou di Twitter.