kesehatan

Bener Gak Sih, Kebanyakan Minum Bubble Tea Bisa Bikin Koma?

Gadis remaja di Tiongkok dikabarkan koma setelah minum dua gelas bubble tea setiap hari.
Koh Ewe
oleh Koh Ewe
SG
dua gelas bubble tea
Foto ilustrasi: Rosalind Chang/Unsplash

Baru-baru ini, ada berita perempuan 18 tahun di Tiongkok koma karena kebanyakan minum bubble tea. Dia dilaporkan lima hari tidak sadarkan diri di rumah sakit Shanghai, dan menjalani serangkaian tindakan resusitasi yang mencakup bantuan ventilasi endotrakeal.

The Paper melansir kabar bila remaja itu didiagnosis mengalami shock dan gagal ginjal serta beberapa masalah kesehatan lainnya.

Ibunya mengatakan sang putri sering minum bubble tea dan malas berolahraga. Dia bahkan minum dua gelas sehari dalam beberapa bulan terakhir. Satu minggu sebelum koma, dia merasa mulutnya sangat kering dan mual-mual.

Iklan

Sebulan menjalani pemulihan di rumah sakit, berat badannya turun hingga 35 kilogram. Menurut The Paper, perempuan itu berjanji takkan minum bubble tea lagi.

Pertanyaannya, apa benar kebanyakan minum bubble tea bisa bikin kita koma?

Terlalu sering mengonsumsi minuman manis bisa saja menjadi faktor, tetapi dokter Paul Ang dari Zenith Medical Clinic melihat bubble tea bukan satu-satunya penyebab koma. Dia menduga remaja itu menderita diabetes tak terdiagnosis, dan asupan gula yang tinggi menyebabkan koma diabetes.

Dokter di Singapura ini menerangkan tubuh akan kelaparan dan dehidrasi ketika kadar gula dalam darah terlalu tinggi. Kondisi ini lebih dikenal sebagai ketoasidosis diabetik.

Satu gelas bubble tea berukuran sedang mengandung setidaknya delapan sendok teh gula, sedangkan brown sugar boba tea menggunakan 18,5 sendok teh gula. Jumlahnya sudah berlebihan, mengingat Organisasi Kesehatan Dunia telah membatasi hingga enam sendok teh gula sehari.

Eh tapi, aku suka bubble tea. Gimana dong caranya biar bisa tetap minum dengan aman?

Beberapa orang mengira bisa mengurangi asupan gula dalam satu hari, lalu gila-gilaan keesokan harinya. Padahal, cara ini salah banget.

Dr Paul membeberkan kadar gula fluktuatif “justru lebih membebani pankreas” yang berfungsi mengatur gula darah.

Alih-alih memberikan batasan aman minum bubble tea, sang dokter memperingatkan segelas bubble tea memiliki jumlah kalori yang sama dengan satu piring makanan.

Jika kalian masih ingin minum bubble tea, maka Dr Paul menyarankan untuk membagi dua minumannya dengan orang lain. Kalian juga bisa mengurangi gula hingga 25 persen, atau mengganti gula dengan alternatif yang lebih sehat.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE Asia