Enam Telenovela Ini Gambarkan Busana Khas Anak Muda Awal 2000’an

Telenovela Meksiko gambarkan fashion khas awal 2000'an

Artikel ini pertama kali tayang di i-D Mexico.

Akhir dekade 90-an dan memasuki awal 2000-an, sebagian besar gaya fashion di Meksiko dipengaruhi acara televisi nasional. Biang keladinya tentu saja telenovela yang ditayangkan dari jam 4 sampai 7 malam. Tayangan tersebut menyebabkan remaja-remaja Meksiko mengkonsumsi kisah-kisah cinta, seks, narkoba, pengkhianatan, rezeki mendadak, kegagalan, dan drama kehidupan sehari-hari orang ‘kaya’ di Meksiko City.

Videos by VICE

Telenovela mempengaruhi cara penonton memikirkan kelas sosial hingga konsep “cinta ideal”, sekaligus memperkenalkan mereka kepada musik pop Spanyol, dan tentunya mendorong anak muda meniru gaya karakter-karakter kesayangan. Berikut enam telenovela Meksiko dan pengaruhnya terhadap dunia (yang ternyata secara fashion tidak jauh beda dialami anak muda Indonesia pada masa tersebut).

sonadoras

Soñadoras (Pemimpi), 1998, Emilio Larrosa, Rocío Taboada, and Braulio Pedraza
Soñadoras mungkin merupakan bagian dari kebudayaan pop Meksiko pada akhir tahun 90-an yang paling diingat. Protagonis seri ini adalah empat kekawan remaja dengan masalahnya masing-masing. Ada yang narsis, ada yang depresif, dan ada juga yang seorang psikopat. Ada tokoh yang “cantik tapi galak,” atau “jelek tapi akhirnya jadi cantik,” yang “montok, gengsian, tapi hatinya baik,” dan “si seksi yang diinginkan semua orang.” Kadang lucu, kadang menginspirasi, Soñadoras menunjukkan kita berbagai macam tren kritis dari dekade 90’an dan memberi soundtrack khas milenium baru berkat lagu-lagu dari Sentidos Opuestos.

Sonadoras

Hal paling menonjol dari serial ini adalah gaya rambut penuh aksesoris seperti jepit, bando warna-warni, ikat rambut, dan bobby pin kupu-kupu yang glow in the dark. Menurut Soñadoras, semakin banyak aksesoris, semakin keren. Alhasil banyak anak muda Meksiko saat itu rajin ke pasar untuk memborong aksesoris sebanyak mungkin. Ketika remaja-remaja Amerika Serikat mengidam-ngidam rambut ala Jennifer Aniston dari Friends—perempuan di Meksiko, yang sebagian besar enggak punya TV kabel—mengidamkan rambut merahnya Aracely dan belah sampingnya Laisha Wilkins.

telenovelas

Locura de Amor (Kegilaan Cinta), 2000, Roberto Gómez Fernández
Ini telenovela yang pertama kali menempatkan SMA sebagai sumber semua drama dalam kehidupan remaja. Sekolah Minerva menjadi terkenal hingga seragamnya terlihat di mana-mana di Meksiko City, dengan sweater merah dan pita putih mencantumkan nama sekolahnya.

telenovelas

Kamu bahkan bisa membeli setelan seragam sekolah itu—sweater merah, blazer, rok mini abu-abu, dan kaos kaki putih—dan kamu bisa memakainya begitu saja ke bioskop. Sekolah anak kaya ini mengajarkan kita bagaimana kita bisa mengubah seragam sesuai kepribadian: misalnya rok yang dilipat supaya kelihatan lebih pendek, t-shirt yang dijadikan crop top, perhiasan yang dikenakan secara strategis, make-up minim, dan rambut yang pendek banget. Jadi ingat sinetron Putih Abu Abu.

telenovelas

Gaya rambut paling populer adalah belah tengah yang menempel ke kepala dan bagian belakang yang disasak. Gaya tersebut menjadi populer berkat Adamari Lopez, salah satu karakter protagonis. Laisha Wilkins menunjukkan kita cara menjadi “pemberontak” di sekolah dengan memakai lip gloss glitter, mewarnai rambut, dan memakai rok yang sangat, sangat pendek. Dan jangan lupakan juga lagu tema Locura de Amor yang sukses, yang merupakan unsur penting dalam budaya pop Meksiko pada awal milenium baru: grup pop OV7.

telenovelas

Primer amor, A Mil por Hora (Cinta Pertama, Seribu per Jam), 2000, Pedro Damián
Di tengah puncak kesuksesan grup-grup pop Meksiko, solois Lynda justru tampil pertama kali di televisi dengan soundtrack untuk seri ini. Secara estetika, gaya Lynda termasuk Amerika banget dan menampilkan dari rambut yang dicatok, kaos-kaos olahraga, dan jeans hipster ketat kayak Britney Spears pada masa kejayaannya.

telenovelas

A Mil por Hora, yang juga dibintangi Anahí dan gaya rambut kuncir-dobel, merupakan salah satu seri paling berpengaruh dalam hal fashion. Seri ini juga menampilkan gaya yang lebih maskulin, atau perpaduan antara cholo dan white trash, yang dalam serial telenovela lain enggak begitu kentara.

telenovelas

Fashion yang menonjol dalam seri ini: jeans hipster cut bray, ikat pinggang kanvas warna-warni, blus bermotif paisley, tindikan pusar, tie dye, kalung bulu, dan perhiasan dengan manik-manik berwarna — yang semuanya dipakai Arleth Terán dalam seri ini, merujuk ke gaya Gwen Stefani pada zaman itu. Kita juga enggak mungkin melupakan terusan yang dipakai Ana Layevska, Anahí, Arleth, dan protagonis lainnya di acara wisuda mereka — kayak versi Latinanya The Virgin Suicides oleh Sofia Coppola.

telenovelas

Clase 406, (Kelas 406), 2002, Pedro Damián
SMA Rosario Castellanos yang legendaris adalah setting untuk seri Clase 406, salah satu seri terpenting pada daftar ini. Clase 406 mendalami cerita pemuda kelas menengah kebawah pada tahun 2000-an. Seri ini dibuat berdasarkan Francisco el Matemático ( Francisco si Ahli Matematika), dan dibintangi Sherlyn, Dulce María, dan Iran Castillo. Wajib hukumnya memilih karakter perempuan yang paling kamu ingin tiru.

telenovelas

Sinetron ini menjadi awal karir musik Natalia Lafourcade dan citranya sebagai artis alt-pop Meksiko. Dia merupakan seorang ikon bagi mereka yang enggak ngikutin tren “gaya Barbie.”

telenovelas

Celana kargo kedodoran dalam setiap warna lagi nge-tren banget pada awal 2000-an. Iran Castillo mempopulerkan kuku palsu dalam perannya sebagai Magdalena, sementara Dulce María yang berperan sebagai Marce membuat kita semua tergila-gila akan kalung kerang, gelang spike, dan syal tie-dye — yang pastinya dipakai di pinggang.

telenovelas

Untuk karakter cowok, dasi dan kemeja longgar merupakan gaya favorit. Sama juga dengan rambut ikonik Poncho Herrera yang diwarnai pirang muda ketika memerankan Juancho. Garis yang dicukur di kedua sisi kepala Aarón Díaz ikut menjadi populer, serta celana super-lebar yang dipakai Fercho, tokohnya Christian Chavez, dan t-shirtnya yang bertuliskan “Aku bukan pacarmu.”

telenovelas

Amigas y Rivales, (Teman Sekaligus Musuh), 2001, Emilio Larrosa
Gabriel Soto, cowok idaman Meksiko, rupanya jelek dalam telenovela ini. Emilio Larrosa memutuskan untuk mengikuti konsep yang mirip dengan Soñadoras, dan menggantikan tokoh-tokoh seri itu dengan Ludwika Paleta, Angélica Vale, Michelle Vieth, and Adamari López — empat perempuan dari kelas sosial berbeda dengan masalah psikologis yang sama.

telenovelas

Dalam versi ini, kepribadian setiap tokoh dicerminkan lewat pakaian mereka. Berkat Amigas y Rivales, gaya wet look menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari anak muda.

telenovelas

Penataan gaya busana karakter telenovela ini jauh lebih sederhana: dengan baju yang kita bisa ditemukan di toko atau pasar. Gayanya memadukan tren baru seperti jeans longgar, sweatshirt, terusan bernuansa pakaian dalam, setelan cardigan-rok, dan hak tinggi kitten kayak Steve Madden Stecy yang dipopulerkan Alicia Silverstone di Clueless.

telenovelas

Rebelde, (Pemberontak), 2004, Cris Morena and Patricia Maldonado
Dalam serial yang sukses ini, Mia Colucci — diperankan Anahí — merupakan perwujudan stereotip “Boneka Barbie.” Logatnya berlebihan, aksennya keinggris-inggrisan, dan badannya sempurna — ditambah rambut pirang panjang kayak Regina George dari Mean Girls. Colucci memilih warna-warna pastel, celana hipster, celana cutbray, dan boots hak tinggi.

telenovelas

Sekolah Elite Way, tempat di mana semuanya terjadi di telenovela ini, merupakan komunitas aspiratif yang hanya terbuka bagi beberapa orang yang beruntung. Berdasarkan premis ini setiap tokoh dikembangkan. Murid-murid memutuskan untuk memanfaatkan bakat musik mereka dengan mendirikan band RBD. Mia Vico (Angelique Boyer) dan Celina (Estefana Villarreal) memakai bintang pada jidat mereka, rambut pink yang di-layer, dan kerah plastik lebar.

telenovelas