Musik

Single Diskoria Bareng Dian Sastro Sadarkan Kita Pentingnya Arsip Budaya Pop Indonesia

"Serenata Jiwa Lara" adalah surat cinta Diskoria untuk musik disko pop klasik Indonesia dan semua keuntungan dari single ini akan disumbangkan buat upaya pengarsipan Irama Nusantara.
Dian Sastrowardoyo Jadi Vokalis Tamu di Single Diskoria "Serenata Jiwa Lara"
Artwork single 'Serenata Jiwa Lara' dari arsip Diskoria.

Diskoria—terdiri dari duo DJ Merdi Leonardo dan Fadli Aat—baru saja merilis single barunya berjudul "Serenata Jiwa Lara". Kali ini mereka tampil dalam format band. Merdi dan Aat dibantu oleh Lale, Ilman, Nino dari RAN, dan yang paling mengejutkan, Dian Sastrowardoyo di lead vocal. "Serenata Jiwa Lara" adalah single kedua Diskoria yang kini memutuskan membuat lagu sendiri. Iramanya cocok menemani kalian berjoget di rumah selama karantina pandemi COVID-19, serta dijamin membawa pendengar kembali ke era akhir 70'an hingga akhir dekade 80, ketika disko masih bercokol sebagai primadona kawula muda Indonesia.

Iklan

Sejak 2015, Diskoria memanggul inisiatif membangkitkan musik pop lawas Indonesia, mengemasnya ulang untuk pendengar muda. Perlahan-lahan, mereka sukses mempenetrasi kancah musik dance di Jakarta, serta membuat hits-hits tanah air 80an terasa "keren" lagi. Kini tidak aneh rasanya masuk ke bar atau kelab daerah elit seperti di Senopati atau SCBD, lalu mendengar anak-anak muda meneriakkan lirik tembang Fariz RM atau Chrisye. Diskoria punya jasa besar di balik fenomena tersebut.

Namun, Diskoria tidak ingin berhenti di membawakan lagu-lagu idola mereka saja dari booth DJ. Merdi dan Aat ingin berkarya lebih jauh lagi. Atas dasar itu, Merdi merasa perubahan format Diskoria menjadi band merupakan perkembangan alami dalam penciptaan komposisi mereka sendiri. "Kita pengin approach-nya lebih organik, sebagaimana layaknya musisi pop yang kita dengerin berkarya."

Terinspirasi oleh program acara TVRI 80an yang populer pada masanya, "Nada dan Improvisasi"—yang mengumpulkan musisi-musisi wahid memainkan musik improvisasi bersama—Diskoria tertarik menerapkan sistem kolaborasi serupa ke depannya, tanpa mengubah visi mereka dari awal: bersenang-senang.

"Kita ngumpulin penyanyi buat kolab," ujar Merdi, "kita pengin Diskoria itu jadi semacam aktivitas, kayak 'Diskoriaan yuk'."

1584794273437-diskoria_video_music_bts-07030

Diskoria, bersama Dian Sastrowardoyo, serta personel Maliq & RAN selaku additional player.

Pilihan berkolaborasi dengan Dian Sastrowardoyo ternyata bukan sekadar untuk menarik perhatian. Merdi mengaku sudah tahu bakat olah vokal sang aktris sejak SMA, yang tak banyak diketahui khalayak.

Iklan

“Waktu SMA gue di sekolah homogen cowok, Dian di sekolah homogen cewek. Nah pas ada acara pertemuan antar sekolah-sekolah homogen Jakarta, gue liat dia ngeband bawain lagunya Moonpools & Caterpillars. Jadi gue tau dia [bisa] nyanyi. Temen-temen dekatnya juga tahu bahwa dia aktif di musik dan sering ngeband sana-sini. Cuman memang untuk sampe ranah rekaman belum ada, paling cuman ikut nyanyi di adegan-adegan filmnya dia.”

Merdi menilai Dian Sastrowardoyo adalah sosok yang ikonik dalam kultur pop Indonesia, dan Diskoria memang mencari seorang vokalis perempuan yang kemampuan bernyanyinya belum diketahui banyak orang. "Kita pikir kenapa enggak?" ujar Merdi, "akhirnya kita approach [Dian] dan dia mau."

Kolaborasi menarik Diskoria dengan Dian Sastro terlihat makin menawan di video musik "Serenata Jiwa Lara" yang secara estetis dibuat se-retro mungkin, menggambarkan periode waktu dan kultur sesuai dengan musiknya, lengkap dengan efek garis-garis putih horizontal khas kaset video beta/VHS yang pita magnetnya mulai rusak.

Kecintaan Merdi dan Aat pada sejarah musik Indonesia juga diwujudkan dalam dukungan mereka untuk Irama Nusantara, sebuah yayasan yang mengarsipkan musik Indonesia dari era 1920-1930an hingga dekade 90. Menurut Merdi, semua keuntungan digital dari single "Serenata Jiwa Lara" akan diserahkan ke Irama Nusantara lewat yayasan Dian Sastrowardoyo. Irama Nusantara sempat dibantu pendanaannya oleh Badan Ekonomi Kreatif. Tapi mulai 2020, bantuan itu tak lagi tersedia, sehingga mereka harus mengumpulkan dana sendiri untuk dapat terus mengarsipkan musik dan membiayai ongkos pemeliharaan situsnya.

Diskoria menyadari, musik (pop) Indonesia memiliki sejarah yang kaya dengan evolusi soundnya menarik. Sayangnya, lantaran tidak ada sistem pengarsipan yang baik, harta karun budaya ini terancam hilang begitu saja. "Arsip musik Indonesia jaman dulu itu enggak ada, karena enggak pernah dilakukan dengan baik," urai Merdi. "[Pengarsipan] tidak pernah dilakukan oleh pemerintah dan instansi-instansi yang terkait."

Lewat "Serenata Jiwa Lara", Diskoria mengingatkan kita betapa pentingnya setiap upaya merawat akar dari budaya kita sendiri. Berbagai unsur budaya pop yang kita punya sekarang merupakan warisan dari generasi-generasi sebelumnya. Untungnya lagi buat kita, formula musik pop klasik yang digunakan Diskoria dalam single baru ini empuk di kuping, enak dijogetin dan tentunya tidak kenal umur ataupun generasi. Semacam ajakan merawat sejarah musik Indonesia dari lantai dansa, yang terlalu sulit untuk ditolak.