FYI.

This story is over 5 years old.

Agama

Penginjil AS Tewas Dipanah Saat Berdakwah Ajaran Kristen ke Suku Terisolir Andaman

John Allen Chau tewas usai melanggar aturan yang melarang siapapun mendekati Pulau Sentinel di India, yang dihuni suku pra-neolitik terakhir dunia.
Gavin Butler
Melbourne, AU
North Sentinel Island
Pulau Sentinel Utara dilihat dari udara. Image via Wikimedia, CC licence 4.0

John Allen Chau adalah misionaris Kristen yang dibunuh oleh sekelompok anggota dari suku pra-Neolitik terakhir di dunia. Suku Sentinel di Kepulauan Andaman yang terancam punah ini terkenal dengan sikap keras mereka yang menolak membaur dengan peradaban modern. Selain itu, mereka tak segan mengambil jalan kekerasan sebagai bentuk perlawanan terhadap orang luar.

Laki-laki 27 tahun asal Alabama ini berlayar ke Pulau Sentinel Utara, sekitar 1.700 kilometer di Samudra Hindia, untuk menyampaikan firman Tuhan. Akan tetapi, kehadirannya di sana tidak diterima dengan baik oleh anggota suku. Mereka memanahnya hingga tewas dan meninggalkan jasad John di pantai.

Iklan

ABC melaporkan bahwa Pemerintah India telah melarang kunjungan ke Sentinel Utara, dan tujuh nelayan ditangkap karena membawa masuk orang Amerika ke pulau tersebut secara diam-diam. Sebuah sumber diduga memberi tahu polisi setempat bahwa John berkeinginan menyebarkan agama kristen ke Suku Sentinel.

Menurutnya, dia pernah bepergian ke sana pada 2015 dan 2016 untuk melakukan itu. Pekan lalu adalah pertama kalinya dia mendarat di pulau tersebut. John tiba dengan perahu kayak dan memberi bola sebagai hadiah. Dia langsung diserang saat itu juga.

Dirjen Kepolisian Setempat Dependera Pathak mengatakan bahwa perahu kayak yang ditumpangi John rusak saat penyerangan. Dia terpaksa berenang ke perahu nelayan setelah panah menghantam buku yang dia bawa. John dilaporkan menulis pengalamannya malam itu. Keesokan harinya, pada 16 November, dia mendatangi Sentinel Utara lagi. Dia berniat menjalin hubungan dengan anggota suku dan mengajari mereka tentang Yesus Kristus.

Pada 17 November pagi, ketujuh nelayan menyaksikan dari perahu ketika tubuh John diseret ke pantai. Rincian kematiannya masih belum jelas karena tubuhnya belum ditemukan. Akan tetapi, SBS melaporkan bahwa seorang sumber mengklaim “[John] diserang panah tapi dia terus jalan… Para nelayan menyaksikan anggota suku yang mengikat lehernya dengan tali dan menyeret tubuhnya. Para nelayan segera kabur karena ketakutan. Mereka baru kembali ke pantai keesokan harinya dan menemukan jasadnya."

Iklan

Menurut BBC, Suku Sentinel kini tinggal 50 hingga 150 orang saja. Mereka benar-benar hidup terasing dari peradaban modern. Siapa pun dilarang berhubungan dengan mereka. Pathak menggambarkan misi John sebagai “petualangan yang salah arah.”

Menembus Komunitas Kristen Selandia Baru yang Tertutup dan Anti Teknologi

Sementara itu, anggota keluarga John telah mengunggah pernyataan di Instagramnya yang mengatakan bahwa mereka telah memaafkan orang yang membunuhnya.

“Kami baru-baru ini mengetahui dari laporan yang belum dikonfirmasi bahwa John Allen Chau dikabarkan tewas di India ketika ingin menjangkau Suku Sentinel," bunyi pernyataan tersebut. "Tak ada yang bisa menggambarkan betapa sedihnya kami saat mendengar kabar duka ini… Dia adalah misionaris Kristen sejati… Dia mencintai Tuhannya, dan senang membantu siapa pun yang membutuhkan. Dia amat mencintai suku Sentinel. Kami telah memaafkan mereka yang dilaporkan bertanggung jawab atas kematiannya."

Artikel ini pertama kali tayang di VICE Australia