FYI.

This story is over 5 years old.

Film

Inilah Daftar Film yang Menginspirasi Sutradara Favorit Kalian

Ngefans sama David Lynch atau Hayao Miyazaki? Ingin tahu makan apa sih mereka sampai bisa bikin film keren? Lebih baik kita mencari tahu film-film terfavorit mereka.

Artikel ini pertama kali tayang di i-D Magazine.

Memahami film-film kegemaran sutradara-sutradara besar dapat mengantarkan penikmat sinema pada dimensi lain karya-karya seorang seniman. Untuk menghormati film-film hebat yang mempengaruhi karya seni visual hebat lainnya—sekaligus menawarkan keseruan baru menonton film kegemaran kita—tim redaksi i-D mengumpulkan daftar film-film yang menginspirasi sutradara kegemaran anak muda seluruh dunia.

Iklan

Sofia Coppola

Sofia selalu terang-terangan menunjukkan suasana hatinya—atau setidaknya, referensi, dalam film yang dia buat. Banyak musik dan fesyen yang dia padukan dalam penceritaan karyanya. Tak mengejutkan lagi bila seorang perempuan yang dibesarkan dari dinasti keluarga terhebat industri perfilman Amerika, memiliki daftar panjang film kegemaran yang mempengaruhi film-filmnya sendiri kelak. Ketika dia menerima penghargaan Academy Award untuk film Lost in Translation pada 2004, dia bahkan menyebutkan nama-nama idolanya di atas panggung Oscar: Michelangelo Antonioni, Wong Kar-Wai, Bob Fosse, dan Jean-Luc Godard. Di samping itu, film-film seperti Rumble Fish (1983) dan Pretty in Pink (John Hughes, 1986) mengantarkannya kepada makna kehidupan remaja yang sering dia kisahkan dalam film-filmnya.

Wes Anderson

Referensi film favorit yang mempengaruhi selera dan estetika Wes Anderson sangat mungkin dijadikan perpustakaan tersendiri. Wes terkenal mengoleksi seabrek inspirasi khusus untuk setiap proyeknya—namun sutradara pecinta film akut ini punya beberapa judul terfavorit dari yang favorit. Dia secara langsung menuliskan penghargaan untuk film Inggris Melody tahun 1971 karena menginspirasinya membuat Moonrise Kingdom. Selain itu Wes menyebut sutradara Spanyol Luis Buñuel sebagai pahlawannya sepanjang masa. Dia mengklaim memikirkan Buñuel setiap hari, lalu menyebut film sang idola yang rilis 1962—The Exterminating Angel—sebagai film yang tak pernah bosan dia tonton.

Mengenai estetika visualnya dan pilihan warna yang unik, ternyata Wes punya referensi yang tidak seaneh kita kira. Saat diwawancarai Rotten Tomatoes soal A Clockwork Orange, Wes berkata itulah kamusnya saat memilih warna dan tone adegan. "Film ini secara khusus dirancang dan, kautahu, menyulap dunia ini menjadi sesuatu yang belum pernah kita lihat dalam film-film lain."

Iklan

Hayao Miyazaki

Sutradara anime yang tekun dan senang menyendiri ini barangkali tak menghabiskan banyak waktu mengumpulkan daftar tontonan kartun inspiratif lewat Netflix. Setidaknya dia pernah menyebut animasi 1958 produksi Toei Animation, The Tale Of The White Serpent (atau dalam edisi Jepangnya berjudul Hakujaden) sebagai film yang menginspirasinya menjadi animator. Dia pertama kali menonton film itu—film Jepang pertama memakai animasi berwarna sekaligus berdurasi panjang—saat menempuh bangku SMA. Bertahun-tahun kemudian, dia ingat, White Serpent adalah alasannya terus bertahan menghasilkan karya-karya legendaris bersama Studio Ghibli. "Pada satu titik, saya akhirnya memahami bahwa animator sebaiknya menggambarkan kejujuran dan kebaikan anak-anak dalam karyanya seperti dicontohkan [White Serpent]… itu adalah titik berangkat saya. Sekarang saya menghabiskan 20 tahun demi mewujudkannya."

Harmony Korin

Kebanyakan sutradara dalam artikel ini menyebutkan inspirasi yang luas, dari tradisi sinema seluruh dunia. Demikian pula daftar inspirasi Harmony yang lebih mirip gado-gado. Pada urutan teratas, saat dia menulis untuk Rotten Tomatoes, dia menempatkan rekaman seks Pamela Anderson dan Tommy Lee. Inspirasi penting lainnya bagi dia adalah film Every Which Way But Loose karya James Fargo. Dia memuji rekaman seks itu karena underrated banget, sementara untuk judul kedua karena menampilkan orangutan menegak sekaleng bir. Keduanya tentu bukan yang terbaik. Jawabn seriusnya adalah Pixote karya Hector Babenco. Harmony Korin bilang: "Itulah film favorit saya sepanjang masa."

Iklan

Jordan Peele

Dari sisi teknis, Jordan Peele bilang film favoritnya adalah karya debutnya sendiri, yaitu Get Out. Dia bilang Get Out adalah film yang selalu dia cari namun belum pernah ketemu di pasaran. Setidaknya penggemar genre horror ini bukan sosok narsis. Dia tentu memiliki beberapa rekomendasi lain yang menginspirasi filmnya. Kepada USA Today, Peele berkata tokoh penjahat Kathy Bates di film Misery sangat menonjol. "Misery adalah film di mana tokoh penjahat bisa menjadi karakter paling menakutkan dalam sejarah horor." Dia berkata Chris, protagonis dalam Get Out, sebagian karakterisasinya mengambil referensi dari Rosemary's Baby dan Stepford Wives versi awal yang mana perempuan menghadapi tokoh laki-laki jahat. Dia berpikir, kalau bisa Chris memiliki kedekatan dengan karakter-karakter perempuan, siapapun bisa memiliki kedekatan dengan tokoh Chris. "Film-film tersebut nampol banget buat saya, seorang laki-laki, karenanya saya ingin membuktikan bila orang-orang bisa turut merasakan dunia lewat sudut pandang Chris selama satu jam setengah," ujarnya.

David Lynch

David Lynch adalah pecinta film nomor wahid. Mungkin justru lebih mudah membuat daftar film-film klasik yang tidak menginspirasinya. Meski banyak sekali film yang dia tonton dan suka, ada beberapa film yang tak bosan-bosan ia tonton berulang kali. Kepada Open Culture dia menyebut film-film Billy Wilder amat menonjol, terutama Sunset Boulevard. "Saya telah menontonnya lagi dan lagi. Saya suka sekali dengan dunia yang diciptakan Billy Wilder," ujarnya. Saat menjabarkan deretan film terfavorit pada Indie Wire, Lynch masih mempertahankan Billy Wider sebagai pengaruh kreatifnya, "Hollywood yang dideskripsikan dalam film mungkin tidak pernah ada, namun Wider membuat kita semua percaya bahwa gagasan itu ada, dan kita larut di dalamnya, seperti mimpi saja." Oke, penjelasan tadi Lynchian banget sih.

John Waters

Sebagian besar sutradara film debutan mengambil inspirasi dari sosok sutradara-sutradara ternama, tapi sutradara satu ini justru menyukai deretan B-movies. Saat ngobrol bersama VICE pada 2015, John Waters menjabarkan kecintaannya pada film-film yang dianggap bermutu buruk. Lalu apa film terfavorit John Waters? Salah satunya adalah karya terakhir Joan Crawford Trog yang cheesy abis serta Elizabeth Taylor di Boom. Di dunia ini tampaknya penggemar Boom—yang mengisahkan perempuan paling tajir sedunia nongkrong bareng dewa kematian—selain Waters (mentok cuma mereka berdua deh kayaknya) adalah Tenesse Williams. Dramawan itu adalah penulis naskah yang menginspirasi film Boom. Media massa mengutip kata-kata Williams yang menganggap adaptasi film absurd dan jelek itu sebagai film terhebat sepanjang masa.