FYI.

This story is over 5 years old.

Sepakbola

2018 Bakal Jadi Tahunnya Neymar

Dari tahun 2007, pemenang Ballon d’Or enggak jauh-jauh dari Messi dan Ronaldo. Tahun ini, tren malesin itu bakal berakhir karena 2018 adalah tahun Neymar akhirnya bersinar.

oleh: Shahan Ahmed

Dalam gelaran Piala Dunia 2014 di Brazil, Neymar da Silva Junior sebenarnya sudah jadi pemain terbesar di negaranya dan pemain terbaik di skuad Brazil. Kendati demikian, Neymar kala itu masih berusia 22 tahun. Kemampuan atletisnya belum benar-benar tertempa. Dalam pertandingan melawan Kolombia, yang dimenangkan Brazil dengan skor tipis 2-1, Neymar menerima terjangan dengkul lawan di belakang tubuhnya. Bintang muda Brazil itu cuma bisa terkapar di lapangan hijau. Kedua kakinya tak bisa digerakkan. Tak ada pilihan lain, Neymar harus ditandu ke luar lapangan. Hari-hari akhir gelaran Piala Dunia tahun itu dihabiskan Neymar dengan menonton aksi Tim Samba lewat TV di rumah. Di depan TV pula, dirinya harus menangis tersedu-sedu saat Brazil digasak tim Panzer Jerman dengan skor memalukan 7-1. Karir Neymar bisa saja selesai hari itu. Nyatanya nasib baik kembali mendekati Neymar. Tiga tahun berselang, oleh sebuah tim di Eropa Neymar diboyong dengan banderol sebesar seperempat miliar dollar. Dia pun lantas jadi pemain yang cukup gila meninggalkan posisi nyaman di samping Messi—serta semua gelar yang mungkin diraih Barcelona—untuk kemudian menantang dominasi sang idola dan mantan rekan satu timnya tersebut. “Bayangkan, semua orang bilang Neymar harus jadi pemain penganti bagi Messi,” kata ayah Neymar pada COPE Agustus lalu. “Nyemar tak mau cuma jadi pengganti Messi. Dia harus meninggalkan Messi. Messi adalah sosok pujaan di Barcelona.” “Neymar harus membuka jalannya sendiri dan menerima tantangan yang menghadangnya,” imbuhnya.
Kini, di usia 25 tahun, tantangan Neymar sangat jelas, sejelas bayang-bayang Ballon d’Or di matanya. Pemain terbaik Brazil ini akhirnya siap menjadi pemain paling diperhitungkan di muka bumi. Jalan Neymar menuju ke sana dan mendobrak dominasi Messi-Ronaldo mulai terbuka lebar setelah proses transfernya dari Barcelona ke Paris Saint-Germain yang menghabiskan banyak uang itu. Jika pada 2017 nama Neymar dikenal oleh orang di seantero jagat dengan nilai transfernya yang luar biasa, 2018 bakal jadi tahun di mana pesepakbola Brazil ini mencatatkan namanya dalam sejarah sepakbola tepat ketika sepakbola makin menjadi cabang olah global, sesuatu yang bahkan mungkin dikhayalkan oleh Neymar saat berusia 20 tahun. Dengan makin mendekatnya Piala Dunia 2018 di Rusia dan PSG bersiap-siap berlaga di level Eropa, 2018 sangat mungkin jadi tahunnya Neymar. Guna menyambut tahun yang penting ini, Neymar berhasil menyesuaikan diri dengan cepat di markas barunya. Sejak bergabung dengan PSG. Neymar sudah mengemas 11 gol dan menghasilkan sembilan assist dalam 14 pertandiangan Ligue 1. PSG kini bertengger di puncak klasemen dengan selisih sembilan angka dari pesaing terdekatnya. Rasanya, cuma bencana alam dan segala yang bersifat force majeur saja yang bakalan menggagalkan usaha PSG merebut trofi dari juara musim lalu, Monaco. Dengan Neymar anteng di skuad mereka, rasa-rasanya lemari trofi PSG bakal penuh sesak dengan trofi domestik dan mulai kembali merajalela di level Eropa. Satu-satunya trofi yang sampai sekarang enggan mampir di lemari PSG adalah trofi Liga Champion—dan percayalah tahun ini, PSG punya kans besar jadi kampiun kompetisi klub elit Benua Biru itu.
Neymar menjeboskan enam gol dan langsung menambah tiga gol lagi dalam enam pertandingan fase grup Liga Champion. Hasil yang mencenangkan ini memastikan PSG sebagai raja grup, melampui Bayern Munchen. Walhasil, dibabak 16 besar, PSG bakal menghadapi juara bertahan Real Madrid. Bukan nasib yang ideal buat PSG memang. Cuma, perjalanan Neymar menuju puncak pencapaian dalam sepakbola tentu saja tak sepenuhnya dipenuhi dengan catatan mengalahkan tim-tim kroco. Tim raksasa macam Los Blancos juga harus dilewati oleh Neymar bersama rekan-rekannya di PSG. layaknya sebuah permainan video game, Real Madrid dengan Ronaldo di dalamnya adalah sebuah bos yang harus dihadapi. Kelak,cepat atau lambat, Neymar juga harus berhadapan bos lainnya: Lionel Messi. Selain Liga Champion, ajang lain yang menjadi batu ujian bagi Neymar adalah tentu saja Piala Dunia 2018 di Rusia. Ini sudah barang tentu bakal jadi tes paling pamungkas yang harus dilalui Neymar. Saat ini, Neymar cuma terpaut dua gol dari Romario, sembilan gol di belakang Ronaldo (yang asli dari Brazil ya) dan 24 gol di bawah Pele dalam rekor top scorer sepanjang masa dalam timnas Brazil. Melihat umurnya yang baru 25, Neymar kemungkinan besar bakal mengakhiri karir dengan catatan yang jauh melampui Pele sekalipun. Namun, sebanyak apapun gol yang diciptakan olehnya, capaian itu tak akan dianggap. Neymar baru dibicarakan sebagai legenda sepakbola Brazil kalau berhasil membawa Brazil menjadi kampiun Piala Dunia.

Jika Neymar berhasil membawa pulang trofi Piala Dunia tahun ini, dia tak akan hanya menemukan penawar lukanya pada Piala Dunia 2014. Neymar dipastikan akan jadi penggondol Ballon d’Or dan jadi manusia pertama yang selain Messi dan Ronaldo pasca Kaka meraih penghargaan itu pada 2017.
Tahun ini, dominasi Messi-Ronaldo harusnya sudah mulai kendur. Manusia super dan alien itu sudah berusia lebih dari 30 tahun. Baik Messi ataupun Ronaldo sudah mengurangi frekuensi turun ke lapangan mereka. Kendati sihir Messi masih sering kelihatan di sana-sini dan Ronaldo masih jadi mesin gol yang mematikan, Neymar adalah pesepakbola yang aksinya paling enak ditonton saat ini. Nanti, begitu Piala Dunia 2018 resmi digelar di Rusia dan Seleção turun ke lapangan, fakta itu bakal susah dibantah. Era Messi dan Ronaldo dalam sepakbola hampir sebelas duabelas dengan tenis di masa Roger Federer dan Rafael Nadal tanpa cedera. Dominasi keduanya juga mirip dengan tinju di masa Ali vs Frazier serta Magic Johnson versus Larry Bird di bola basket. Messi dan Ronaldo—dua pemain terbaik dari generasi yang sama—membuat sepakbola begitu mengasikkan untuk dinikmati. Namun, dominasi—di mana pun itu—tak pernah abadi. Satu-satunya pria yang bisa mendobraknya adalah Neymar seorang. Dan 2018 bakal dicatat sebagai tahun ketika Neymar melampaui manusia super bernama Ronaldo dan seorang alien bernama Messi!