FYI.

This story is over 5 years old.

Sejarah Manusia

Atlas Genetik Ini Bisa Menjelaskan Dari Mana Nenek Moyangmu Berasal

Peta digital interaktif itu merekam sejarah 4.000 tahun persebaran, percampuran ras, dan peperangan antar manusia. Jadi ga bisa lagi ngotot kalian pribumi ya, hhe...
Gambar dari situs The Genetic Atlas

Artikel ini pertama kali tayang dari Motherboard.

Manusia punya sejarah panjang yang rumit: manusia jenis homo sapiens (yang sudah seperti manusia modern( pertama muncul dari Benua Afrika. Mereka berjalan dengan dua kaki. Jangan lupa, ada manusia dari jenis lain menghuni planet bumi ribuan tahun lalu. Mulai dari Homo Neanderthals, Homo Florensis, Homo Rudolfensis, hingga Homo Erectus.

Beberapa dari manusia modern seperti kita, masih punya darah campuran DNA Neanderthals (manusia purba penghuni Eropa dan Timur Tengah), sebagian lainnya tidak. Sebagian nenek moyang manusia menyebrang menuju ke arah Rusia sementara yang lainnya terus berjalan hingga ke daratan Eropa saat ini. Semua perjalanan sejarah umat manusia kini diabadikan dalam sebuah altas (klik tautan ini jika kalian ingin mengakses peta interaktifnya). Dengan bantuan peta tersebut, kalian bisa memperkirakan asal nenek moyang juga lho. Genetic Atlas, begitulah peta DNA ini dinamai, disusun bersama-sama oleh sekelompok peneliti dari Oxford University dan University College London. Datanya mencakup 4.000 tahun sejarah migrasi dan perkembangbiakan manusia dari 95 populasi berbeda yang tersebar di benua Eropa, Afrika, Asia, hingga Amerika Selatan. Untuk menyusun peta ini, para peneliti memeriksa DNA lebih dari 1.500 orang, lantas menyusuri nenek moyang pemiliknya. DNA yang diteliti kemudian saling dibandingkan untuk menemukan kesamaan satu sama lain.

Iklan

Hasil penelitian memberikan sedikit titik terang mengenai asal-usul manusia. Peta genetik ini misalnya menunjukkan rata-rata orang Irlandia memiliki 9 persen DNA manusia asal Yunani, 4 persen DNA orang Italia, 45 persen DNA orang Skotlandia, dan 26 persen DNA orang Norwegia. Artinya, mereka semua masih bersaudara walaupun di era modern terkesan dari negara berbeda-beda. Demikian pula Penduduk Indonesia, yang sebetulnya berkerabat dengan orang Tiongkok asal Yunan.

Makalah riset yang menyertai peluncuran peta ini baru-baru dipublikasikan di jurnal ilmiah Science.

Peta yang sama juga menunjukkan kejadian sejarah penting yang mengubah alur sejarah genetik manusia. Kalian mungkin tahu bahwa Gengis Khan dan pasukan mongol menyebarkan gen mereka hampir ke seluruh penjuru dunia, tapi tahukah kalian kalau rata-rata warga Turki memiliki 3,7 persen DNA orang Mongol, sementara entis Uyghur di Cina memiliki 25 persen DNA Mongol?

Kesimpulan yang disuguhkan oleh peta ini sesungguhnya selaras dengan teori terdahulu tentang migrasi manusia. Meski demikian, para peneliti mengaku menemukan kejutan di sana-sini. “Karena pendekatan kami murni hanya mengenakan data genetik, kami mendapatkan beberapa informasi yang tak tersedia dalam sumber lainnya. Kami menemukan percampuran gen yang sebelumnya belum pernah tercatat,” ujar Simon Myers dari Oxford University. Peta genetik ini memaparkan kita pada beragam kisah tentang persebaran gen, mulai dari perdagangan budak di Jazirah Arab di abad ke-7, pengaruh Jalur Sutra, hingga migrasi Benua Amerika yang dipicu penaklukan penjelajah Spanyol. Jika sedang senggang, silakan jajal sendiri peta genetik keren dan sebarkan keberadaan atlas ini. Andai banyak orang memeriksa peta genetik bisa mengurangi gontok-gontokan tentang pribumi dan pendatang.