FYI.

This story is over 5 years old.

Perang Coklat

Polling Menobatkan KitKat Coklat Batang Terenak Sedunia, Tentu Saja Kami Tidak Sepakat

KitKat tuh overrated banget. Masih banyak coklat pabrikan massal lain yang jauh lebih enak!
Foto ilustrasi dari akun Flickr Ged Carroll

Artikel ini pertama kali tayang di MUNCHIES.

Kabar buruk bagi para pecinta coklat sejati. Pekan lalu muncul informasi yang bikin sakit hati dari situs survei ranker dot com. Situs tersebut menggelar jajak pendapat terhadap pengguna Internet dari berbagai negara, untuk mencari tahu merek apakah yang layak disebut 'coklat batangan terenak sedunia'. Syaratnya sederhana sih, yang penting nominasinya adalah coklat batangan, bukan yang lain. "Tidak boleh permen bulat, bits, patty, ataupun coklat bubuk," demikian keterangan dari survei tersebut. Hasilnya diumumkan setelah 100 ribuan suara masuk. Kesimpulan mereka mencengangkan, dan saya benci banget membacanya.

Iklan

Kok bisa yang dinobatkan sebagai coklat batangan paling enak adalah: KitKat. Coklat semenjana yang berbahan oplosan susu dan dibalur wafer alakadarnya. Tidak masuk akal.

Becanda nih surveinya. Kalau kesimpulannya ngaco begini, apa enggak sebaiknya "break dulu," pinjam slogan iklannya KitKat yang terkenal itu. Buat teman 'break' mungkin emang cocok, tapi menyandang status coklat batang terenak sejagat? Ntar dulu sob!

Saya baca bolak-balik surveinya. Bener sih. Maksudnya, saya enggak mau membantah metodologi lah, wong emang cuma jajak pendapat banyak-banyakan suara. Tapi kalau benar itu argumen mayoritas responden, maka saya mau bilang di artikel ini mereka kurang gaul sama dunia coklat. Konsumen sedunia yang ikutan survei itu cupu. Tentu saja saya enggak bisa begitu saja mematahkan konsensus skala internasional dari jajak pendapat tadi tanpa bukti. Makanya, saya akan beri argumen kenapa KitKat jelas-jelas bukan yang terbaik di kategori coklat batangan.

KitKat, kalau mau dianggap keluarga besar olahan coklat dan susu, merupakan saudaranya saudaramu. Jauh banget. Ini tuh produk yang kandungannya patut dipertanyakan. Jangan sampai terkecoh sama varian rasanya yang unik-unik seperti di pasar Jepang. Coklat itu harusnya ya lebih dari 80 persen kandungannya coklat. Sementara apakah KitKat benar seperti itu? Benarkah kalian makan KitKat karena pengin merasakan coklatnya? Saya yakin enggak. Pecinta coklat tidak mungkin beli batangan wafer ini buat merasakan kenikmatan hakiki dari olahan biji kakao.

Kalau saya ingin memberi lidah ini pasokan coklat betulan, pilihan yang tepat tentu saja produk-produk lain, yang beneran isinya coklat. KitKat itu lebih pas masuk keluarga besar biskuit atau wafer coy. Dalam kategori wafer coklat pun, masih ada pilihan lain yang lebih oke, seperti Snickers, Milky Way, atau Hershey.

Mau tahu pemenang sejati yang seharusnya dinobatkan sebagai coklat batangan terbaik? Buka tautan survei itu, lihat merek di urutan ke-13. Pemenang gelar ini buat saya warga dunia, seharusnya Hershey's Cookies ‘n’ Creme. Hmm, membayangkannya saja liur langsung netes. Itu tuh coklat batangan terbaik. Saya enggak keberatan makan krim coklat putih yang dilengkapi remahan cookie itu pas sakaratul maut kelak.

Apa? Mau bilang coklat putih bukan coklat beneran? Yuk berantem aja.