Panduan Ramengvrl Tentang Ramen Paling Enak di Jakarta

Sekarang, ramen bisa ditemukan dimana-mana. Satu dekade terakhir, hidangan mi ayam berkuah khas Jepang—yang sebetulnya kemungkinan besar diadopsi dari Cina—itu telah bertransformasi. Variasi sajiannya juga berkembang, dari masakan bakmi kering ditemani bumbu sodium paketan biasa dibeli oleh rakyat kelas bawah sampai mangkuk besar penuh berbagai topping ekstrem dan lebay dijual di restoran-restoran mewah.

Di Jakarta, pilihan tempat yang menyajikan ramen tidak ada habisnya. Ada ramen dari restoran Jepang otentik, sebagian lagi ditemani kimchi, ada yang disajikan dengan lidah sapi, ada yang menggunakan bumbu kari India, ada juga yang ditebari keju. Intinya, hampir setiap wilayah Ibu Kota memiliki olahan mi Jepang (yang diklaim) enak dan bisa memuaskan rasa lapar pencinta ramen. Masalahnya satu, kamu harus tahu di mana mencarinya.

Saya termasuk yang enggak tahu harus nyari ramen enak di mana kalau pas lagi main ke Jakarta. Untunglah saya bertemu dengan Putri Soe—lebih dikenal lewat julukan Ramengvrl, seorang maniak ramen yang karirnya sedang menanjak di kancah hip-hop Indonesia. Hit singlenya, 'I'm Da Man' merupakan anthem bernuansa trap penuh swag yang menjungkarbalikan elemen maskulinitas hip-hop. Sebagian adegan di video klip 'I'm Da Man' direkam di salah satu restoran ramen favoritnya.

Lantas restoran ramen apa yang layak dikunjungi di Jakarta? Berikut spot ramen favorit Ramengvrl yang bisa jadi panduan buat kita-kita.

"Biarpun eksteriornya tidak meyakinkan, ini adalah salah satu spot ramen terbaik di Ibukota, dan mungkin yang paling otentik. Saya biasanya memesan semangkuk Tonkotsu Ramen dengan menu sampingan kimchi. Mereka juga menyediakan majalah bikini Jepang, mungkin nilai plus buat beberapa orang. Saya juga suka bagaimana porsi menunya besar—semakin menambah rasa otentik."

Jl. Mahakam No.11, RT.1/RW.6, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Saya SELALU kembali ke restoran ini demi Spicy Tonkotsu Ramen. Lidah Indonesia saya cocok karena mereka menggunakan potongan cabe beneran buat menu ini. Kamu bisa melihat biji cabe di dalam mangkok, menyeimbangkan rasa 'kental' dari kuah ramen babi.

Lotte Shopping Avenue Lt 2 Ciputra World No 02A, Jalan Prof Dr Satrio Kav 3-5, RT.18/RW.4, Karet Kuningan, Jakarta Selatan

Saya suka banget Buta Kakuni Tonkotsu Ramen mereka. Porsinya gede, dan mangkoknya penuh dengan potongan babi yang juicy. Biasanya saya memesan Buta Bara dengan nasi ekstra biar kenyang mentok. Biasanya di akhir pekan, saya dan teman-teman nongkrong disini. Kami kesini setelah puas berpesta, soalnya restorannya buka 24 jam.

Kota Kasablanka Lantai LG, Jalan Casablanca No.88, RT.16/RW.5, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan

Saya suka banget suasana di restoran ini. Meja-mejanya dibagi menjadi bilik-bilik dengan pembatas jadi kamu bebas makan ramen dalam 'privacy', biarpun obrolan meja sebelah tetep kedengaran sih. Biasanya saya memesan Tan Shio Ramen, disajikan dengan lidah sapi dan garlic butter (Gua doyan garlic). Biarpun Shio favorit saya, tempat ini terkenal karena Buta Baranya.

Jl. Melawai 9 No.26, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Lagi-lagi jangan terkecoh oleh eksteriornya—kelihatannya lumayan basic tapi ini spot ramen favorit banyak orang. Nah tapi bersiaplah menunggu antrian lama disini. Saya biasanya hanya pergi ke cabang Central Park atau Mal Kelapa Gading—soalnya ada menu babi disana. Daya tarik restoran ini adalah kamu bisa memesan ramen custom, sesuai dengan selera. Kebanyakan orang memesan Buta Kara (klasik), tapi saya biasanya memilih Buta Tonshabu, yang dilengkapi potongan perut babi—ya emang gue cinta babi pokoknya. Saya pergi kesini kalo lagi pengen semangkuk ramen yang simpel, tidak terlalu kuat rasanya, dan porsinya cukup. Saya suka banget menu "premium pork cheek," Saking enaknya susah dideskripsikan! Grand Indonesia - West Mall Lt. LG #27, Jalan MH. Thamrin No. 1, Kebon Melati, Jakarta Pusat