FYI.

This story is over 5 years old.

Fenomena Alam

Bagaimana Cara Alam Membentuk Gunung Es Persegi yang Sempurna Ini?

Gunung es tabular baru-baru ini patah dari lempeng Larsen C di Semenanjung Antartika.
​Foto: NASA IceBridge
Foto: NASA IceBridge

Gunung es yang kita ketahui biasanya berupa bongkahan es bergerigi yang mengambang di perairan. Akan tetapi, NASA baru-baru ini merilis beberapa foto yang menunjukkan gunung es persegi. Bentuknya begitu sempurna seolah-olah dibentuk pakai cetakan kue kotak yang sangat panjang.

Foto yang diambil oleh pesawat kutub IceBridge NASA menunjukkan formasi gunung es milik kelas gunung es tabular, yang dinamakan sesuai bentuknya. Gunung es ini setidaknya diperkirakan membentang sepanjang satu mil (1,6 km). Bentuknya yang luar biasa sempurna merupakan patahan dari lempeng Larsen C di pantai timur Semenanjung Antartika, dan belum mengalami erosi secara signifikan.

Gunung es tabular terbentuk ketika beratnya mematahkan lempengan, yang merupakan lempengan es besar mengambang yang terhubung ke daratan. Sebaliknya, gunung es non-tabular, seperti yang bisa kita lihat di Titanic, dapat terbentuk dalam berbagai cara, termasuk lempengan es atau gletser yang patah atau dari patahan gunung es yang lebih besar.

Kebanyakan gunung es tabular tepiannya memang tidak serapi gunung es yang ada di foto IceBridge, tetapi “pulau es” balok sangat umum ditemukan di perairan dekat lempengan es. Salah satu contoh yang paling terkenal yaitu Pobeda Ice Island, yang terbentuk secara periodik di Antartika Timur dan bisa mencapai hingga ratusan kilometer persegi di bagian atasnya yang datar.

Meskipun gunung es sangat normal untuk patah dalam berbagai bentuk dan ukuran, perubahan iklim bisa mempercepat kerusakan lempeng es seperti Larsen C. Semenanjung Antartika telah menghangat sekitar 0,5°C per dekade sejak 1940-an. Namun, para ilmuwan masih belum yakin separah apa pemanasan global akibat ulah manusia menyebabkan kerusakan ini. Terlepas dari apa penyebab runtuhnya lapisan es di Antartika, lelehannya pasti akan berkontribusi terhadap peningkatan permukaan air laut dalam beberapa puluh tahun mendatang.