FYI.

This story is over 5 years old.

Seks

Apakah Manusia Mengalami Musim Kawin Secara Biologis Seperti Hewan?

Walau tidak bisa disamakan seperti hewan, pertanyaan ini tetap valid karena manusia masih masuk kategori mamalia.
Foto oleh Jess Lewis via Stocksy.

Artikel ini pertama kali tayang di Broadly.

Prinsip musim kawin binatang berlaku untuk manusia engga sih?

Dr. Justine Shuey, seorang seksolog dari Philadelphia menjawab tidak. Alasannya, tidak ada manusia yang berpikir di luar kehendaknya "wah sekarang sudah bulan April nih, saatnya kawin!"

Gairah untuk berhubungan seks dan mempunyai anak, menurut Shuey, "berbeda-beda bagi setiap orang yang mengalami ovulasi."

Iklan

Dr. Megan Stubbs, seorang seksolog yang tinggal di Michigan membenarkan pernyataan koleganya. "Secara sains, ambil contoh ikan, periode kawinnya di musim semi ketika mereka mulai bertelur di sungai," ujarnya saat dihubungi Broadly. "Bagi ikan salmon kesempatan kawin itu terbatas. Tujuan hidup mereka sepenuhnya untuk bereproduksi."

Panda adalah contoh binatang mamalia yang kesempatan kawinnya terbatas. "Mereka belum terancam punah, tapi jumlah mereka sudah sedikit. Kesempatan mereka untuk kawin terbatas karena panda betina hanya subur dalam jangka waktu yang pendek," kata Stubbs.

Untungnya manusia diberkati kemampuan bereproduksi selama setahun penuh. Selain itu kita tidak selalu berhubungan seks dengan tujuan mempunyai anak. "Bagi manusia, musim kawin bisa kapan saja," kata Stubbs. "Tidak ada periode spesifik, kita tidak harus terburu-buru karena perempuan berovulasi setiap bulan."

Namun memang ada bulan-bulan tertentu saat banyak bayi dilahirkan: data CDD Amerika Serikat dari 2015, misalnya, menyatakan jumlah kelahiran terbanyak terjadi di bulan Juli dan Agustus. Namun data juga menyebutkan bahwa angka kelahiran melebihi 300.000 di setiap bulan kecuali Februari.

Para ahli mengatakan ada waktu-waktu tertentu dimana seks lebih sering terjadi, biarpun bukan dengan tujuan melahirkan anak. Stubbs yang sering ngobrol dengan anak kuliah tentang seks mengatakan bahwa frekuensi senggama antara lelaki-perempuan biasanya meningkat selama masa liburan.

Sebuah penelitian yang dirilis pada 2012 mengatakan bahwa awal musim panas dan awal musim dingin menjadi periode favorit berhubungan seks penduduk di negara-negara Barat. Berdasarkan analisa pencarian kata kunci di Google, topik seputar pornografi, prostitusi, dan pencarian pasangan meningkat di periode-periode tersebut.

Tentunya, situasi setiap negara yang iklim dan geografinya berbeda memainkan peran tersendiri. "Banyak orang hamil ketika badai salju dan atau saat hujan," kata Shuey. "Ketika orang terjebak di dalam rumah tanpa kegiatan, kemungkinan mereka melakukan hubungan intim lebih besar."

Intinya? "Jangan pernah merasa sulit bertemu pasangan senggama," kata Stubbs. "Seks bisa terjadi kapan saja. Manusia bukan panda."