Ulasan Wrestlemania 33: Kembalinya Hardy Boyz dan Tangisan Saat Undertaker Pensiun
Sumber gambar: WWE/YouTube

FYI.

This story is over 5 years old.

Gulat Profesional

Ulasan Wrestlemania 33: Kembalinya Hardy Boyz dan Tangisan Saat Undertaker Pensiun

WWE makin hari makin hancur saja mutunya. Karenanya kami terkejut melihat gelaran Wrestlemania tahun ini menghadirkan banyak kejutan yang akan diingat para fans.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE Sports.

Untuk bisa menilai elemen-elemen apa yang membuat sebuah WrestleMania sukses, penilaian yang berbeda harus digunakan dibanding ketika menilai acara-acara WWE lainnya. Berhubung gulat profesional sudah jarang menyajikan teknik-teknik gulat yang mengagumkan ataupun pertandingan luar biasa kerennya, tugas penonton tinggal mencari momen-momen seru yang menyenangkan.

Iklan

Wrestlemania 33 yang diadakan 2 April lalu terbilang menghibur, terutama apabila dibandingkan dengan even Wrestlemania tahun lalu yang hancur lebur. Memang tidak ada pertandingan yang lantas menjadi 'klasik' dan ada bagian-bagian yang membosankan, tapi Wrestlemania 33 penuh dengan berbagai momen khas kesukaan penggemar WWE.

Satu-satunya momen yang mendekati status klasik adalah pertandingan pembukanya: AJ Styles melawan Shane McMahon. Styles masuk ke atas ring dengan penuh determinasi seakan-akan dia sedang berusaha menghindari terlempar ke dalam masa 'lesu' karir WWE. Masa 'lesu' di dunia wrestling bukanlah cerita baru; banyak pegulat-pegulat bertalenta yang tidak pernah diberikan plot cerita yang baik dan perlahan-lahan menghilang dari dunia WWE. Maka dari itulah Styles dipasang melawan Shane McMahon, semacam kebalikan dari plot cerita Stone Cold Steve Austin vs Vince McMahon: bos yang baik melawan pegawai yang nyolot dan arogan.

Jujur, di atas kertas pertandingan ini gak ada seru-serunya. Salah satu pegulat profesional terbaik melawan seorang non-atlit berumur 50 tahun? Menonton McMahon dihajar habis-habisan di awal pertandingan sangat menyakitkan untuk dilihat. Namun untungnya rasa lelah McMahon justru menjadi pemicu, dan bukan menjadi malapetaka pertandingan. Seiring McMahon semakin bersemangat bertanding, dan kecenderungan gilanya untuk tidak mengidahkan keselamatan diri—belum berubah setelah mengalami berbagai cedera selama bertahun-tahun—justru menambah rasa sensasi bagi para penonton yang harus menyaksikan dirinya nekat melakukan gerakan-gerakan beresiko tinggi. Apa iya dia tidak akan cedera parah nantinya?

Iklan

AJ Styles bisa menyajikan pertandingan yang seru tak peduli siapapun lawannya. Dan prinsip itu masih berlaku di pertandingan ini, hanya saja pertandingan tersebut terlihat disajikan tanpa tujuan yang jelas dan hanya membuat McMahon terlihat keren, biarpun Styles yang memenangkan pertandingan. Konteks yang lebih jelas, dengan plot cerita yang lebih baik dimana keluarga McMahon masih bisa membalas dendam nantinya mungkin akan membuat pertandingan tersebut lebih menarik. Pertarungan mereka lumayan bagus, tapi sama sekali tidak imbang rasanya.

Klimaks Wrestlemania malam itu muncul di titik tengah acara, ketika pertandingan three-way ladder tag match berubah menjadi empat pasangan berkat kemunculan kembali Hardy Boyz. Penonton langsung bersorak menggila. Ini mungkin salah satu penampilan kembali terbaik yang pernah dihasilkan WrestleMania. Matt Hardy muncul mengenakan kostum penuh Broken Matt Hardy sementara pasangannya, Jeff Hardy tidak terlihat jauh berbeda dengan gayanya dulu di era WWE. Mereka memenangkan gelar Raw tag team dan ini mungkin menjadi pertanda bahwa mereka akan kembali aktif di WWE untuk jangka waktu yang lama.

Yang lebih menarik lagi adalah bagaimana reaksi penonton terhadap kemunculan mereka sangat menyentuh. Kritikus media, Jake Cole mengatakan bahwa salah satu daya tarik terbesar pro wrestling adalah narasi tentang kebangkitan: kebangkitan dari cedera, dari masalah pribadi, atau dari resiko yang kerap datang menimpa profesi berbahaya ini. Untuk bisa kembali bangkit, seorang pegulat harus mengalami dulu rasanya terpuruk di bawah. Plot kebangkitan ini kerap dimunculkan di dunia WWE dalam berbagai bentuk.

Iklan

Pasangan Hardy Brothers sudah melewati masa-masa berat dan pernah harus beberapa kali menciptakan imej baru di era TNA dan indie. Puncaknya adalah salah satu gimmick terbaik dekade ini: Broken Hardys yang aneh dan konyol. Tidak bisa dipungkiri bahwa puncak ketenaran di pro wrestling hadir ketika anda tampil di WWE. Pasangan Hardys berhasil mencapai hal itu lewat karakter Hardys yang paling aneh dan menyenangkan, semoga saja WWE tidak akan terlalu banyak ikut campur.

Nampaknya gimmick ini pun akan terus digunakan biarpun Impact Wrestling—nama baru TNA—mengancam akan menggugat keduanya ke pengadilan karena menggunakan gimmick tersebut di luar TNA. WWE kurang lebih menantang Impact untuk mengajukan tuntutan tersebut, seperti yang disebutkan oleh komentator Michael Cole ketika menyebutkan gimmick Broken Hardys. Tidak jelas bagaimana kelanjutan dari perselisihan ini nantinya, namun yang pasti ini adalah salah satu cerita dunia nyata yang paling menarik dari WrestleMania tahun ini.

Selebihnya, tidak banyak kejadian menarik di WrestleMania 33. Psikodrama antara John Cena dan The Mizz di pertandingan campur-gender tidak menghasilkan apa-apa. Perseteruan antara Triple H dengan Seth Rollins, yang berpotensi menjadi tontonan seru juga terasa janggal. Pertandingan 'besar' antara Bray Wyatt melawan Randy Orton berakhir untuk kemenangan Orton dan menampilkan projeksi video belatung di atas permukaan panggung, sebuah aksi yang menembus garis batas bego-tapi-seru menjadi bego-aja. Brock Lesnar dan Bill Goldberg menyajikan pertandingan yang oke aja—lima menit adu kekuatan yang tidak akan anda ingat dalam waktu yang lama. Para pegulat wanita Smackdown menyajikan pertandingan kelas ringan yang santai. Berlangsung selama beberapa jam, pencapaian utama WrestleMania 33 adalah betapa serunya sebagian pertama acara tersebut—menyajikan Hardys, Styles, wanita Raw, dan puncak perselisihan Chris Jericho dengan Kevin Owens.

Iklan

Sayangnya WrestleMania 33 mencapai titik terendahnya di penghujung acara. Roman Reigns mengalahkan Undertaker di sebuah pertandingan yang buruk dan sulit untuk ditonton. Rumor yang beredar adalah bahwa Undertaker akan pensiun malam itu. Dalam beberapa tahun terakhir, kita sering melihat foto-foto Undertaker menggunakan tongkat penyangga ketika berjalan. Jelas bahwa secara fisik, dia sudah habis. Ini bukan maksud menghina sang tokoh legendaris: nyatanya Undertaker sudah berumur 52 tahun dan mengabdi ke dunia wrestling selama 25 tahun, menanggung berbagai trauma fisik dan cedera parah.

Alih-alih mendapatkan sebuah pertandingan terakhir yang patut diingat, penonton malah disajikan pertandingan membosankan setengah hati, diiringi komentator yang terdengar kebosanan juga. Imej terakhir WrestleMania 33 adalah Undertaker yang tengah melepaskan jas hujan, topi dan sarung tangan dan meletakan mereka di tengah ring dengan beruraikan air mata sebelum akhirnya menyeret kakinya yang cedera ke sebuah lift buatan yang membawanya turun sambil mengangkat kepalan tangan, diselimuti asap dari smoke machine. Lagu tema Undertaker diperdengarkan untuk terakhir kalinya sebelum lampu di seluruh stadium dimatikan. Namun bukannya menyentuh, rasanya malah tidak efektif. Tanpa bermaksud kansar, Undertaker harusnya pensiun setelah kalah dari Brock Lesnar di 2014, satu-satunya kekalahannya di WrestleMania.

Mengingat bahwa Undertaker adalah pegulat terakhir dari generasi gimmick total—era dimana pekerjaan-pekerjaan ajaib seperti tukang tagih hutang, pembalap NASCAR, atau bahkan undertaker (pengurus makam) menjadi sentral kehidupan para pegulat profesional—peluang kita melihat Undertaker sangatlah kecil, selain mungkin ketika dia dilantik masuk Hall of Fame. Tidak ada penggemar gulat yang mengenal Mark Calloway—nama asli Undertaker. Tidak ada yang menarik soal Calloway karena Undertaker itu total gimmick—sebuah karakter yang ceritanya kerasukan arwah biker. Undertaker membutuhkan kepercayaan yang lebih dari penggemar agar karakternya sukses, dan segenerasi penggemar telah memberikan kepercayaan tersebut.

Turunnya Undertaker menjadi momen penutup WrestleMania 33, titik terakhir bagi para penonton di stadium. Sebagai sebuah acara gulat, WrestleMania 33 berjalan lancar dan menyajikan hiburan yang lumayan selama enam jam. Namun sebagai kumpulan momen, WrestleMania 33 berhasil menyajikan beberapa kejutan yang memukau. Inilah alasan utama WWE menciptakan WrestleMania. Dengan ukuran tersebut, bagaimanapun WrestleMania 33 adalah sebuah kesuksesan.