Tahun lalu manusia rasanya bagaikan hidup di dunia distopia. Cobaan datang silih berganti tanpa diduga—kebakaran hutan, banjir, dan pandemi. Kesedihan dan kematian mewarnai hari-hari kita, mengajarkan arti kehilangan yang sesungguhnya.
Seiring dengan berakhirnya 2020, ada baiknya kita meluangkan waktu sejenak untuk merenungkan tahun yang bergejolak ini.
Kedua fenomena alam ini tampak seperti pertanda akan terjadinya musibah yang lebih buruk lagi. Padahal, benih-benih bencana telah ditaburkan tanpa kita sadari. Pada akhir Desember 2019, setidaknya 27 warga Wuhan di Tiongkok dikabarkan terjangkit virus corona jenis baru, yang saat ini telah menyerang 86 juta orang dan menewaskan 1,8 juta jiwa di seluruh dunia.
Seluruh dunia pontang-panting menekan penyebaran COVID-19. Perbatasan ditutup, perjalanan udara dihentikan, dan aktivitas luar ruangan dibatasi. Pandemi memaksa kita belajar beradaptasi dengan gaya hidup yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Tidak boleh keluar rumah, tidak bisa berpelukan, tidak dapat berkumpul, dan tak lagi bisa hidup sembarangan. Kita harus melakukan apa yang dulunya terdengar mustahil.
Namun, “gelombang keheningan” ini diimbangi oleh gemuruh aksi kolektif, di mana jutaan orang di seluruh dunia turun ke jalan untuk melawan kekerasan polisi dan pemerintah yang represif. Ancaman virus tidak mematahkan semangat rakyat memperjuangkan haknya sebagai warga negara.
Isu-isu tersebut belum berakhir, dan akan terus berlanjut hingga 2021. Penderitaan kita belum selesai, tapi setidaknya 2020 sudah berlalu. Untuk mengenang tahun yang sulit ini, VICE mengumpulkan beberapa foto paling mengejutkan, memilukan dan mengharukan yang tidak dapat diungkapkan oleh kata-kata.