profil Alicia Kostoglou peternak tamagotchi di Belgia yang punya 65 keturunan peliharaan virtual
Semua foto oleh penulis
Game

Inilah Peternak Tamagotchi Paling Konsisten Sedunia, Sudah Punya 65 Keturunan

Walau Alicia Kostoglou belum lahir saat Tamagotchi pertama dirilis, perempuan ini sangat berdedikasi merawat hewan virtualnya.

Guru olahraga itu bernama Alicia Kostoglou. Di sela-sela kesibukannya mengajar anak-anak penyandang disabilitas, dia punya hobi yang cukup menyita waktunya.

“Saya membangunkan mereka setiap pagi, dan memastikan mereka tidak lapar. Setelah itu, saya akan membersihkan kotoran mereka,” tutur perempuan Belgia yang berusia 24. “Saya memandikan mereka, membersihkan rumahnya dan mengajak mereka bermain.”

Iklan

Bukan, yang Alicia urus bukan anak atau hewan peliharaan. Dia sedang membicarakan binatang virtual kesayangannya, Tamagotchi. Perhatiannya bahkan tak lepas dari gadget berbentuk telur sepanjang mengobrol dengan kami.

Diluncurkan oleh perusahaan mainan Jepang Bandai pada 1996, konsol permainan ini sangat digilai anak-anak di seluruh dunia. Kamu cupu kalau belum punya Tamagotchi. Mainan ini sebenarnya cukup simpel. Kamu hanya perlu memberi makan, mengajak main dan menidurkan peliharaan yang hidup di dalamnya. Namun, layaknya memelihara binatang sungguhan, dibutuhkan komitmen tinggi untuk merawatnya agar tidak mati. Kamu tidak boleh telat sedikit saja memberi mereka makan atau membersihkan kotorannya.

Dua buah Tamagotchi

Alicia memamerkan dua Tamagotchi terbarunya.

Alicia mengemban tugas ini dengan sungguh-sungguh. Buktinya, dia sukses memelihara Tamagotchi, yang telah ia rawat sejak masih kecil, hingga beranak pinak. Tujuan utamanya bukan cuma menjaga mereka agar tetap hidup, melainkan juga mengawinkan mereka setelah dewasa dan menghasilkan keturunan. Sejauh ini, Alicia telah mencetak 65 generasi secara berturut-turut. Dia menunjukkan bukti salah satu garis keturunan multi-generasinya pada gadget “leluhur”.

“Kalau saya memainkan empat sekaligus, saya baru selesai sarapan setengah jam kemudian,” ungkapnya. Dia selalu membawa Tamagotchi ke mana pun dia pergi, termasuk ke tempat kerja. Alicia biasanya main setiap jam makan siang. “Rekan-rekan kerja saya sudah paham [Tamagotchi] adalah bagian dari hidupku.”

Iklan

Alicia lalu mengajak kami naik ke lantai atas rumahnya. Di sana, dia memamerkan ke-23 Tamagotchi miliknya yang berwarna pink, kuning, dan biru. Semuanya telah diberi hiasan gantungan. Puluhan generasi hewan virtual tertidur di dalam telur-telur plastik tersebut. Jika Alicia ingin menambahkan jumlah keturunan Tamagotchi, dia cukup menyalakan gadget lamanya dan memulai garis keturunan dari binatang yang dirawat di sana.

Alicia telah menjadi “peternak” Tamagotchi sejak dia baru tujuh tahun. Dia pertama kali dengar tentang permainan ini pada 2004, ketika Tamagotchi mencapai masa kejayaannya. Namun, ibunya tak mau membelikan mainan itu, sehingga dia membujuk neneknya untuk membelikan Tamagotchi. Namanya juga nenek sayang cucu, Alicia mendapat Tamagotchi sebagai kado ulang tahun. Dua minggu kemudian, tak kurang dari 25 generasi bertelur di dalam gadget berwarna merah muda.

“Saya susah payah merawatnya, sampai-sampai kartu memorinya rusak!” kenang Alicia. “Segala macam cara saya lakukan untuk memperbaikinya, tapi tidak bisa.”

Untung saja, neneknya mau membelikan Tamagotchi baru. Dari situlah, kerajaan kecilnya lahir.

Dua tas berisi koleksi Tamagotchi

Ini hanya sebagian dari koleksi Tamagotchi Alicia.

Peternakan Tamagotchi-nya telah meningkat dua kali lipat selama tiga tahun terakhir. Alicia dengan cermat mencetak silsilah keluarga Tamagotchi, lalu menyalinnya di buku catatan. Saat dia membolak-balik isi buku, dia terpaku pada opsi permainan yang tiada habisnya. “Saya berusaha menciptakan hibrida unik,” katanya. “Terkadang saya mencoba bikin karakternya mirip dengan ayah ibu mereka. Sayangnya, itu mustahil.” Oleh karena itulah, dia mencari kode cheat untuk membuka berbagai objek yang ia dambakan.

Iklan

Alicia juga sering berinteraksi dan bertukar cerita dengan komunitas pemain Tamagotchi lainnya. Dia bergabung di grup Facebook berbahasa Prancis yang 300 anggotanya terdiri dari pemain, kolektor dan peternak Tamagotchi. Dia juga mengikuti akun-akun pencinta Tamagotchi di Instagram, dan mengajak mereka bermain bareng supaya hewan virtualnya bahagia.

Buku catatan Alicia yang menjabarkan silsilah Tamagotchi-nya.

Buku catatan Alicia yang menjabarkan silsilah Tamagotchi-nya.

Sayangnya, pacar Alicia merasa kurang nyaman dengan hobinya. “Ini sudah tahap obsesi, bukan lagi hobi,” kata Jean-Michel Bertinchamps, 31 tahun. “Dia main sepanjang hari, bahkan saat kami sedang melakukan sesuatu atau bepergian.”

Dia telah memintanya mematikan gadget “setidaknya saat makan dan malam hari” jika ingin mempertahankan hubungan mereka. Sebelum ini, dia kerap terjaga di malam hari gara-gara Tamagotchi butuh perhatian.

Meskipun demikian, sikap sang pacar tak mengurungkan niat Alicia untuk memperkenalkan Tamagotchi padanya. Dia sering meminta pacar mengurus hewan virtualnya. Akan tetapi, Jean-Michel merasa sudah terlalu tua untuk bermain Tamagotchi. Dia lebih suka main FIFA di PS4 karena “tidak membosankan”. Yah, setiap orang punya seleranya masing-masing.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE France.