Cinta

‘Dari Teman Mabar Jadi Pacar’: Kisah Anak Muda Menemukan Cinta di Discord

Di Discord, kalian bisa cepat akrab dan nyambung dengan kenalan karena seleranya mirip.
Foto ilustrasi cowok main game
Foto: Trevor Williams via Getty

Memang benar adanya, jodoh bisa ketemu di mana saja. Bahkan terkadang jodoh datang tanpa kita duga, di tempat yang tak disangka-sangka. Orang yang sering kamu ajak mabar, misalnya, bisa menjadi pasangan hidup. Yang awalnya iseng-iseng ngobrol di Discord lanjut ke pelaminan.

Yap, mendapatkan cinta sejati di layanan chatting semacam Discord bukanlah hal mustahil. Malah, kata mereka-mereka yang sudah membuktikannya sendiri, lebih enak kenalan di platform ini ketimbang pada aplikasi kencan online biasa.

Iklan

Diluncurkan pada 2015, Discord awalnya berfungsi untuk mempertemukan gamer buat main bareng dan ngobrolin hal-hal seputar game favorit mereka. Namun, sejak pandemi, wajah aplikasi ini berubah menjadi sarana mencari teman yang minat dan hobinya sama. Obrolannya tak melulu tentang game. Sekarang juga sudah ada server khusus mencari pacar.

Proses kenalannya tentu lebih gampang karena orang-orang yang kamu temui di server Discord sefrekuensi denganmu. Kamu bisa cepat akrab dan nyambung saat diajak ngobrol. Ditambah lagi, kamu bisa mendapatkan gambaran seperti apa sifat kenalan dari gayanya berinteraksi dengan orang lain.

“Cara kamu bertemu pasangan tidaklah penting”

Joaquin Enrico Dumayas, 23 tahun, awal bergabung di server Discord berkat ajakan teman sekampus. Server itu dibuat tujuannya supaya mereka bisa mabar game Valorant. Selain Dumayas, di sana ada pacar temannya dan sepupu pacar temannya. “Sepupu itu sekarang jadi pacarku,” katanya.

Tak pernah sekalipun terbayang dalam pikiran pemuda itu, dirinya akan menemukan tambatan hati di Discord. Terlebih lagi karena suka game yang sama. Tapi semakin ia mengenal perempuan itu, benih-benih cinta mulai bersemi di hati Dumayas. “Dia orangnya seru, dan jokes-nya enggak garing. Komentar dan reaksinya saat bermain game selalu mengocok perut,” tuturnya.

Iklan

Dumayas sempat tidak tertarik pada budaya kencan online, tapi pengalamannya di Discord mengubah pola pikirnya. Sekarang doi percaya cinta bisa tumbuh di mana saja.

“Telah tertanam di otakku, kalau mau cari pacar ya harus langsung ketemuan tatap muka. Kenalan secara online bukan hal yang normal untukku,” lanjutnya. “Tapi ternyata itu salah. Enggak penting gimana cara kenalannya, yang terpenting justru menemukan orang yang tepat.”

“Aku lebih nyaman kenalan secara online”

Perempuan 25 tahun bernama Julia de los Santos juga berkenalan dengan lelaki yang sekarang menjadi pacarnya lewat Valorant. Benar-benar suatu kebetulan mereka bisa dekat. “Kami memang main bareng, tapi enggak begitu sering. Kesan pertama, dia periang.”

Julia lalu mengundangnya masuk ke server Discord yang isinya teman main perempuan itu. Mereka juga tukeran username Instagram dan saling follow.

Suatu hari, ketika Julia posting foto anjing peliharaannya di InstaStory, orang itu berkomentar ‘lucu!’. “Aku iseng bertanya, ‘Siapa yang lucu? Aku atau anjingku?’ dan dia jawab ‘Dua-duanya cute’.”

Keduanya semakin akrab sejak saat itu. Berhubung mereka tinggal di beda negara, Julia dan lelaki itu sering main dan nonton film bareng lewat Discord. “Kami kenalan murni karena suka main Valorant. Enggak ada niatan mencari pacar atau apa,” katanya.

“Saya pribadi memang lebih nyaman ngobrol secara online, terutama soal cinta. Saya kurang jago kenalan langsung,” Julia melanjutkan. Semua mantannya pun kenal dari internet, tapi menurut Julia, pacarnya yang sekarang berbeda dari mereka. “Dia sweet dan selalu meluangkan waktu untukku.”

Iklan

“Kualitas lebih penting daripada penampilan”

Alasan Net Estrada bikin akun Discord yaitu untuk bergabung pada server-server yang menawarkan nasihat keuangan. Lelaki 27 tahun itu nyaman mengobrol di Discord karena merasa “diakui” oleh orang lain.

Suatu hari, ada seseorang yang nyambung dengannya. Estrada memberanikan diri mengajaknya chattingan, dan niatnya disambut baik. Mereka awalnya sekadar ngobrolin saran-saran finansial yang diterima di server, tapi lama-lama percakapan mereka jadi ke mana-mana.

“Obrolannya ngalor ngidul. Bahkan kami chattingan hampir setiap hari,” ujar Estrada. Keduanya juga memanfaatkan fitur telepon untuk bercakap-cakap sampai larut malam. “Pernah sekali kami buka Street View di Google Maps buat ‘jalan-jalan bareng’. Dari situlah saya tersadar saya menyukainya.”

Sayang sekali, intensitas ngobrol mereka semakin lama semakin berkurang, dan akhirnya padam.

Estrada juga menjadi anggota server cari teman untuk sekitaran Metro Manila, Filipina. Di sana, dia berkenalan dengan seorang perempuan dan mengajaknya ketemuan langsung. Mereka ikut pawai pemilu yang diadakan di kotanya. Setelah memantapkan hati, Estrada sekarang pacaran dengan perempuan itu.

“Saya lebih tertarik pada orang-orang yang cerdas dan humoris. Penampilan nomor kesekian,” simpulnya.

Follow Nikki Natividad di Instagram.