Pandemi Corona

Buat Memprediksi Masa Depan Sesudah Corona, Kita Bisa Berkaca Pada Era 1920-an

Pandemi ini akan membawa perubahan besar dalam setiap aspek kehidupan. Lihat saja contohnya pada dekade kedua Abad 20.

Dunia Barat pada era 1920-an amat gemerlap dengan segala pesta pora dan gaya hidup bebasnya. Namun, kemeriahan ini sebenarnya dipicu oleh masa-masa menakutkan dan menyakitkan yang terjadi beberapa tahun sebelumnya.

Pada 1918, puncaknya Perang Dunia I, pandemi influenza (Flu Spanyol) melemahkan dunia. Flu menyebar tak terkendali di kamp pelatihan militer dan medan perang. Awalnya menjangkiti setiap orang, lalu meluas ke negara-negara lain di seluruh dunia. Para tentara yang pulang dari medan perang membawa virus ke keluarga mereka di rumah.

Iklan

Informasi tentang pandemik ini sulit didapat. Pejabat negara terlalu sibuk memenangkan perang untuk mengakui krisis yang bisa menghancurkan harapan orang banyak. Mantan Presiden AS Woodrow Wilson tak pernah merilis pernyataan tentang wabah virus ini.

Media juga ogah-ogahan melaporkannya. Beberapa menyepelekan Flu Spanyol, sementara lainnya memilih tidak memberitakannya sama sekali. Pejabat kesehatan masyarakat Chicago bahkan menolak penutupan bisnis dengan alasan, “Rasa khawatir lebih mematikan daripada pandemik.”

Jika tidak meninggal, orang-orang yang terpapar virus mengembangkan kekebalan alami. Pandemi influenza berakhir pada 1919, dan menewaskan lebih dari 50 juta orang. Jumlahnya tiga kali lipat lebih banyak daripada tentara yang gugur dalam peperangan.

Nilai moral mulai longgar ketika krisis berlalu. Pesta makin liar, gaya berpakaian makin bebas. Orang-orang hidup layaknya tak ada hari esok untuk ‘balas dendam’ setelah menjalani isolasi, takut memeluk dan mencium orang tersayang dan dipisahkan oleh perang selama beberapa tahun lamanya. Seakan tak tahu tempat, pemerintah AS menetapkan sejumlah pelarangan, termasuk membatasi penjualan minuman keras.

Gaya hidup ini tentu tidak bisa bertahan selamanya.

Pandemi corona akan membawa perubahan besar dalam setiap aspek kehidupan kita. Virus ini mengubah cara kita berperilaku, baik yang bisa diramalkan maupun tidak. Kita cuma bisa belajar dari sejarah masa lalu dan menunggu bakalan seperti apa nanti.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE News